LAMPIRAN 1
23 memecahkan  masalah-masalah,  juga  bebas  dalam  memilih  masalah  sesuai
kebutuhannya.
4. Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
Karakteristik anak usia dini secara umum menurut Mustaffa Ali Nugraha, 2005:55 adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan semua indra untuk menjelajahi benda; belajar melalui kegiatan motorik dan partisipasi sosial.
b. Rentang  perhatiannya  masih  pendek;  mudah  bosan  dan  mungkin  palingkan muka jika ada respon baru.
c. Mulai  mengembangkan  dasar-dasar  keterampilan  berbahasa,  bermain-main dengan bunyi; mempelajari kosa kata dasar dengan konsep-konsepnya; mulai
mengajari aturan yang bersifat implisit yang mengatur ekspresinya. d. Perkembangan keterampilan bahasa yang pesat.
e. Aktif memperhatikan segala sesuatu tetapi dengan rentang atensi yang pendek. f.
Menempatkan diri sebagai pusat dunianya sendiri; minat-perilaku dan fikiran yang berfokus pada diri egosentric.
g. Serba ingin tahu tentang dunianya sendiri sebagai kanak-kanak. h. Mulai tertarik dengan bagaimana mekanisme kerja berbagai hal dan dunia luar
di sekitarnya. Terkait  dengan  perkembangan  kognitif  anak  usia  dini,  Piaget  Syamsu
Yusuf  Nani, 2011:55 berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau periode “Praoperasional”, yang deskripsi kemampuannya adalah sebagai berikut:
LAMPIRAN 1
24 a. Mampu
berpikir dengan
menggunakan simbol
symbolic-function. Kemampuan  ini  merupakan  subtahap  pertama  pada  praoperasional,  yang
terjadi  kira-kira  antara  usia  2-4  tahun.  Pada  tahap  ini,  anak  dapat mengembangkan  kemampuan  untuk  membayangkan  secara  mental  suatu
objek seperti: manusia, rumah, hewan, dll. yang tidak ada. b. Berpikirnya  masih  dibatasi  oleh  persepsinya. Mereka  meyakini  apa  yang
dilihatnya, dan hanya berfokus pada atributdimensi terhadap satu objek dalam waktu  yang  sama.  Cara  berpikir  mereka  bersifat  memusat  centering.
Perhatiannya  terpusat  kepada  satu  karakteristik  dan  mengesampingkan karakteristik lainnya.
c. Berpikirnya  masih  kaku  belum  fleksibel.  Cara  berpikirnya  terfokus  kepada keadaan  awal  atau  akhir  dari  suatu  transformasi  perubahan,  bukan  kepada
transformasinya itu sendiri yang mengantarai keadaan tersebut. Contoh: anak mungkin  memahami  bahwa  dia lebih  tua  dari  adiknya,  tetapi  mungkin  tidak
memahaminya, bahwa adiknya lebih muda dari dirinya. d. Dapat mengelompokkan sesuatu berdasarkan satu dimensi, seperti: kesamaan
warna, bentuk, dan ukuran. e. Dikatakan  juga  bahwa  cara  berpikirnya  masih
egocentrism,  yaitu ketidakmampuan  untuk  membedakan  antara  perspektif  sendiri  dengan
perspektif orang lain. Dari  karakteristik  yang  sudah  dijabarkan,  peneliti  akan  meningkatkan
kemampuan  klasifikasi  atau  mengelompokkan  benda  berdasarkan  atribut  yang sudah ditentukan pada kelompok A1 di TK Al Husna.
LAMPIRAN 1
25
5. Strategi Peningkatan Kemampuan Kognitif