LAMPIRAN 1
64 sentra kelompok A1,
sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti mahasiswa, bukan guru yang
sedang melakukan tindakan. Guru kelasguru sentra kelompok A1 berkolaborasi dengan peneliti diwujudkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
klasifikasi anak kelompok A1 dalam kegiatan klasifikasi. Secara partisipatif guru dan peneliti bekerjasama dalam penyusunan perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
dan refleksi tindakan.
B. Desain penelitian
Desain penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain PTK model Kemmis dan Mc Taggart. Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama 2012: 27 menyatakan bahwa model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin,
hanya saja komponen tindakan acting dan pengamatan observing dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan,
terjadi dalam waktu yang sama. Model ini dapat mencakup beberapa siklus dan pada masing-masing siklus meliputi 3 tahapan, yaitu siklus 1: a Perencanaan
Plan, b Tindakan dan Observasi Act Observe, dan c Refleksi Reflect;
dan siklus 2 :a Perencanaan Hasil Revisi Revised Plan, b Tindakan dan Observasi Act Observe, c Refleksi Reflect. Tahapan-tahapan tersebut
berlangsung secara berulang-ulang sampai tujuan penelitian tercapai.
LAMPIRAN 1
65 Adapun gambaran pelaksanaan model tersebut dapat dilihat dari gambar
berikut : Keterangan Gambar :
Siklus 1: a. Perencanaan Plan
b. Tindakan dan Observasi Act Observe c. Refleksi Reflect
Siklus 2 : a. Perencanaan Hasil Revisi Revised Plan
b. Tindakan dan Observasi Act Observe c. Refleksi Reflect
dst.
Gambar3. Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc Taggart Pardjono, 2007: 22
Setiap siklus dalam penelitian dilakukan tiga tahap. Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan a. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam kelas kelompok A1 di RA Al Husna Pakualaman
Yogyakarta. Dalam pengamatan ini peneliti atau pengamat terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat mengetahui secara lebih mendalam. Peneliti
LAMPIRAN 1
66 melakukan pencatatan terhadap semua kejadian atau kegiatan yang berlangsung
dikelas, terutama yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengklasifikasi. Dalam pengamatan tersebut peneliti menemukan masalah
diantaranya kemampuan klasifikasi anak kurang maksimal. b. Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan dilakukan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru kelompok A1 di RA Al Husna. Permasalahan
tersebut adalah kemampuan klasifikasi anak kurang maksimal. Peneliti mencari tahu penyebab masalah tersebut, salah satunya yaitu kegiatan klasifikasi yang
dilakukan langsung menggunakan lembar kerja anak LKA dan belum menggunakan media nyata sehingga menyebabkan kemampuan klasifikasi anak
kurang maksimal. c. Menentukan TindakanAlternatif Pemecahan Masalah
Setelah diketemukan permasalahan yang ada di kelas tersebut yaitu kegiatan klasifikasi yang dilakukan langsung menggunakan lembar kerja anak
LKA dan belum menggunakan benda-benda yang nyata, maka selanjutnya peneliti dan guru kelas menentukan alternatif pemecahan masalah yaitu
menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar benda konkret untuk mendukung kegiatan klasifikasi.
LAMPIRAN 1
67 d. Menyusun Perangkat Pembelajaran
Dalam penyusunan perangkat pembelajaran, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
1 Peneliti menyusun RKH Rencana Kegiatan Harian yang berisikan rencana perbaikan kegiatan pembelajaran mengenai kegiatan klasifikasi menggunakan
media benda konkret yang telah diprogramkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di kelompok A1 di RA Al Husna Pakualaman
Yogyakarta. 2 Selain menyusun RKH tersebut peneliti juga menyiapkan alat dan bahan apa
yang akan digunakan selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. 3 Menyusun dan menyiapkan instrumen penilaian, yaitu lembar observasi
aktivitas guru dalam pembelajaran, lembar observasi anak dan LKA yang mendukung klasifikasi. Instrumen ini disusun dan disiapkan pada setiap
pertemuan di kelas yang digunakan untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan media benda konkret untuk meningkatkan
kemampuan klasifikasi anak. 4 Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan anak pada
saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan Act and Observe Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan
panduan perencanaan yang telah dibuat. Guru yang melaksanakan pembelajaran tersebut adalah guru sentra. Dalam pelaksanaan tindakan, guru mengajar seperti
LAMPIRAN 1
68 biasanya akan tetapi di dalam meningkatkan kemampuan klasifikasi
menggunakan media benda konkret yang sudah disiapkan peneliti. Guru dalam menggunakan media benda konkret akan diamati oleh peneliti. Selain guru,
peneliti juga mengamati partisipasi dan aktivitas belajar anak pada saat pembelajaran.Tindakan yang dilakukan adalah fleksibel dan terbuka terhadap
perubahan-perubahan sesuai apa yang terjadi di lapangan.
3. Tahap Refleksi Reflect Pada tahap refleksi ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang
diperoleh selama observasi. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan- kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang terjadi selama pembelajaran.
Pelaksanaan refleksi ini berupa kegiatan diskusi antara guru kolaborator dan peneliti dengan melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang sudah
dilakukan. Peneliti mengevaluasi perkembangan anak pada tingkat kemampuan klasifikasi, apakah ada peningkatan atau tidak? Jika sama sekali tidak terjadi
peningkatan atau perbaikan, peneliti melakukan evaluasi mulai dari awal perencanaan dan pelaksanaan apakah ada yang terlewatkan atau ada faktor-faktor
yang menghambat sehingga hasil yang diinginkan tidak tercapai. Jika diketahui ada kekurangan dalam perencanaan maupun pelaksanaan maka peneliti harus
melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
LAMPIRAN 1
69
C. Setting Penelitian