LAMPIRAN 1
78
2. Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan PTK a. Kondisi Awal Anak Sebelum Pelaksanaan PTK
Jumlah anak pada kelompok A1 RA Al Husna Yogyakarta yang diikutsertakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 19 anak, terdiri dari 8
anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Langkah awal yang peneliti lakukan sebelum adanya suatu tindakan adalah melakukan pengamatan awal berupa
kegiatan pratindakan yang dilakukan bulan Mei tahun 2014. Pengamatan dilakukan pada kegiatan pengembangan kognitif anak yaitu kegiatan klasifikasi.
Kegiatan tersebut belum menggunakan benda konkret dan langsung menggunakan LKA.
Pada saat peneliti melakukan pengamatan pada kegiatan klasifikasi menggunakan LKA, anak kurang memperhatikan penjelasan guru dan malah
asyik dengan temannya. Ketika anak mulai mengerjakan masih banyak yang memerlukan bantuan guru. Anak masih terlihat bingung dan kurang bersemangat
untuk mengerjakan, sehingga sebagian besar anak mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain.
Dari pengamatan awal yang telah dilakukan, diketahui bahwa
perkembangan kognitif anak kelompok A1 dalam klasifikasi kurang maksimal. Sebagian besar anak masih kesulitan dalam memahami konsep klasifikasi.
b. Proses Pembelajaran Sebelum Pelaksanaan PTK
Proses kegiatan klasifikasi pada anak kelompok A1 RA Al Husna yang berlangsung selama ini adalah langsung menggunakan lembar kerja anak LKA.
Dengan LKA tersebut, aktivitas klasifikasi yang dilakukan anak adalah mewarnai
LAMPIRAN 1
79 gambar yang sama dan melingkari gambar yang sama. Proses pembelajaran yang
langsung menggunakan LKA ini belum secara optimal mengembangkan kemampuan klasifikasi anak. Penggunaan LKA secara langsung ini membuat
anak tidak mengoptimalkan seluruh inderanya. Sehingga mengakibatkan kemampuan klasifikasi anak dalam mengingat dan memahami suatu konsep
klasifikasi belum optimal. Sebelum diadakan sebuah penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan
pengambilan skor pra tindakan terhadap kemampuan klasifikasi anak sebelum menggunakan benda konkret, yaitu dengan menggunakan LKA dan lembar
observasi untuk mengetahui pemahaman anak mengenai konsep persamaan dan perbedaan gambar benda. Skor yang diperoleh dari pra tindakan ini nantinya akan
dibandingkan dengan skor pada siklus I dan siklus II yaitu skor yang diperoleh setelah diadakannya suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan klasifikasi
melalui media benda konkret. Dengan adanya perbandingan antara skor pratindakan dengan skor siklus I dan siklus II ini maka diharapkan akan terlihat
lebih jelas apakah terjadi peningkatan sesudah dilakukannya tindakan.
3. Pelaksanaan Pra Tindakan