28 layanan pendidikan non formal sangat diperhatikan mengingat dalam
penyelenggaraan pendidikan pengelolaan merupakan faktor penentu keberhasilan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan non
formal adalah kegiatan yang terorganisasi dan sistematis melalui pengelolaan unsur-unsur yang terkait dengan pendidkan, berada diluar sistem pendidikan
formal, disesuaikan atau berorientasi dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk
masyarakat.
3. Program Pendidikan Non Formal
Program pendidikan non formal dibagi atas 2 dua komponen, yaitu unsur program dan jenis program:
a. Unsur Program
Terdapat 10 sepuluh unsur program pendidikan non formal, antara lain: 1 Warga Belajar adalah anggota masyarakat yang ikut dalam satu kegiatan
pembelajaran. Istilah warga belajar WB menunjukkan bahwa adanya peran aktif menentukan apa yang ingin dipelajari. Tidak adanya istilah
murid atau siswa disebabkan istilah ini kurang adanya aspek keterlibatan sehingga hanya sebatas menerima tidak menjadi pemilik atau penentu
pembelajaran. 2 Sumber Belajar adalah warga masyarakat yang memiliki kelebihan baik
dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan serta dapat mengalihkan keahlian yang dimiliki kepada warga belajar melalui proses
pembelajaran. Sumber belajar tidak terpaku pada ijasah yang dimiliki
29 tetapi mengacu pada keunggulan diri dan mau berbagi keunggulan
tersebut. Sumber belajar disebut juga dengan tutor atau narasumber teknis. 3 Pamong Belajar adalah tokoh masyarakat yang mampu dan mau membina,
membimbing, mengarahkan dan mengorganisasikan program pembelajaran masyarakat disekitarnya. Pamong belajar merupakan warga
sekitar yang menjamin terjadinya proses pembelajaran bagi warga belajar. Pamong belajar bukan petugas struktur pemerintahan, tetapi petugas yang
diterima oleh warga belajar sebagai pembimbing mereka. 4 Sarana Belajar adalah bahan dan alat yang ada dilingkungan masyarakat
yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Sumber belajar dapat berwujud: buku, lembaran, bangunan, kekayaan alam, hewan,
tumbuhan dan apapun yang dapat menabah, meningkatkan pengetahuan dan wawasan warga belajar.
5 Tempat Belajar adalah tempat dimana dimungkinkan terjadinya proses pembelajaran dapat berwujud rumah, tempat pertemuan, tempat ibadah,
balai desa, bangunan yang sudah tidak digunakan atau dapat juga berbentuk lapangan dan tempat bersejarah. Tempat belajar dapat terjadi
dimanapun sepanjang warga belajar, sumber belajar dan pamong belajar menganggap tempat tersebut sesuai untuk mendukung pencapaian hasil
belajar. 6 Dana Belajar adalah uang atau materi lain yang dapat diuangkan dalam
menunjang pelaksanaan program pembelajaran yang telah disusun oleh pamong belajar bersama sumber belajar dan warga belajar. Dana belajar
30 dapat bersumber dari pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha
dilingkungan dimana warga belajar tinggal, maupun yang bersumber dari warga belajar sendiri atau dari warga masyarakat secara umum.
7 Ragi Belajar adalah rangsangan yang mempu membangkitkan semangat belajar warga belajar. Diharapkan melalui ragi belajar pembelajaran yang
dilaksanakan terjadi tanpa paksaan, gertakan, sehingga murni berasal dari kesadaran warga belajar.
8 Kelompok Belajar adalah sejumlah warga belajar yang terdiri dari 5-10 orang, yang berkumpul dalam satu kelompok, memiliki tujuan dan
kebutuhan belajar yang sama serta sepakat untuk saling membelajarkan. Kelompok beajar bersama sumber belajar dan pamong belajar yang
melakukan penentuan tempat dan waktu pembelajaran. 9 Program Belajar adalah serangkaian kegiatan yang mencerminkan tujuan,
isi pembelajaran, cara pembelajaran, waktu pembelajaran, atau yang disebut dengan garis besar kegiatan pembelajaran.
10 Hasil Belajar adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikuasai warga belajar setelah proses pembelajaran tertentu dilalui
dalam kurun waktu tertentu. Kebermaknaan hasil belajar bagi peningkatan mutu hidup dan kehidupan warga belajar menjadi patokan keberhasilan.
b. Jenis Program
Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pendidikan non formal merupakan
31 pendidikan sepanjang hayat life long education sehingga dikategorikan
berdasarkan pada tingkatan dan kebutuhan. 1 Rumpun Pendidikan Anak Usia Dini
Latar belakang pendidikan pada rumpun ini ialah anak usia dini berusia 0-5 tahun. Anak usia dini menjadi sasaran pendidikan non formal
mengingat para tahap perkembangan ini manusia berada pada masa keemasan gold age yang menjadi fondasi dalam perkembangan
kecerdasan masa dewasa nantinya. Pendidikan ini ditujukan untuk merangsang perkembangan otak yang memungkinkan anak menjadi lebih
cerdas. Atas dasar tersebut maka pendidikan harus mengambil bagian melalui pembinaan dengan memanfaatkan semua potensi lingkungan yang
dimungkinkan digunakan untuk mendidik dengan mengutamakan keterlibatan orangtua dan masyarakat dalam pelaksanaannya. Ragam
pendidikan anak usia dini tersebut antara lain: Taman Bermain, Kelompok Bermain, POS PAUD, POSYANDU, TPA, dan Sekolah Minggu.
2 Rumpun Program Pemberantasan Buta Huruf Buta huruf dalam arti buta bahasa Indonesia, buta pengetahuan
dasar yang dapat menunjang kehidupan dan penghidupan sehari- hari, buta aksara dan angka, buta akan informasi kemajuan
teknologi, merupakan beban berat untuk pengembangan summberdaya manusia yang berkualitas dalam arti mampu
menggali dan memanfaatkan peluang yang ada dilingkungannya Umberto Sihombing, 2001: 42.
Penyelenggaraan pemberantasan buta huruf pada dasarnya ingin mendidik penduduk agar dapat membaca, menulis bahasa Indonesia dan
berhitung sederhana yang dapat digunakan dalam pergaulan sehari-hari,