111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penggelolaan Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM Bangun Mulya Desa Bangunkerto
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman di tinjau dari fungsi komponen-komponen manajemen pendidikan yang antara lain kurikulum, warga belajar, tutor, sarana
dan prasarana, keuangan, dan tindak lanjut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sistem pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM
Bangun Mulya telah sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM. Pengelola program mempunyai
kemampuan dalam pengelolaan komponen-komponen pembelajaran dengan baik dan mendayagunakan seluruh potensi yang ada untuk digunakan
semaksimal mungkin demi kelancaran dan suksesnya program pembelajaran, tetapi pengelola kurang memperhatikan tentang program tindak lanjut pasca
pembelajaran dimana warga belajar diarahkan untuk memiliki kegiatan usaha. Pengelola hanya melakukan pembagian alat bagi kegiatan usaha bukan
membuat kelompok usaha untuk mengembangkan keefektifan program pembelajaran.
2. Faktor pendukung Program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM Bangun Mulya ialah: a tutor mempunyai pengetahuan dan kemampuan
sebagai pendidik di Pendidikan Luar Sekolah PLS, b sarana dan prasarana yang digunakan sangat baik sehingga dapat menunjang proses pembelajaran,
112 c dana yang disediakan oleh pemerintah memadai sehingga dapat mencukupi
sarana operasional pembelajaran, d lokasi atau tempat pembelajaran sangat strategis sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh warga belajar, e
ALRIS sebagai mitra pengelola dalam pembelajaran mempunyai komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap kelancaran dan suksesnya tujuan
pembelajaran, f warga belajar mampu berperan aktif dan mempunyai semangat yang tinggi terhadap program pembelajaran, g tokoh masyarakat
memberikan respon yang positif dan memberikan dukungan terhadap program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM, h pengelola menerapkan
suasana kerja yang fleksibel sehingga tutor keaksaraan, narasumber teknis dan pengelola lain dapat bekerja dengan suasana yang nyaman namun tetap
bertanggung jawab terhadap tugas dan wewenang yang diberikan. Faktor penghambat program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM Bangun
Mulya yaitu pelaksanaan hajatan pernikahan atau hajatan lain di Dusun Ngumbul yang menjadikan warga belajar tidak mengikuti pembelajaran
karena sebagian dari mereka menjadi tenaga rewang atau penyedia sajian makanan hajatan. Hambatan tersebut dapat diatasi oleh pengelola dengan
mengganti jadwal pelaksanaan pada hari yang tidak bersamaan dengan kegiatan hajatan.
3. Dampak Program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM Bangun Mulya hanya sebatas pada warga belajar mendapatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam pengolahan berbagai jenis makanan dengan bahan dasar salak. Warga belajar tidak memiliki usaha wadah untuk menyalurkan hasil