Teknik Pengumpulan Data Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.

49 NO Aspek Pengelolaan Komponen Sumber Data Teknik 3. Keuangan ‐ Analisis jumlah dana atau anggaran ‐ Pengelolaan dana pembelajaran ‐ Penggajian tutor ‐ Meknisme pengelolaan keuangan ‐ Evaluasi anggaran pembelajaran ‐ Pengelola ‐ Observasi ‐ Wawancara ‐ Dokumentasi 4. Warga Belajar ‐ Analisis kebutuhan warga belajar ‐ Perekrutan warga belajar ‐ Pengembangan pengetahuan dan keterampilan warga belajar ‐ Penilaian warga belajar ‐ Evaluasi hasil belajar ‐ Pengelola ‐ Warga Belajar ‐ Observasi ‐ Wawancara 5. Sarana dan prasarana ‐ Analisis kebutuhan sarana dan prasarana ‐ Pembuatan modul ‐ Inventarisasi sarana dan prasarana ‐ Evaluasi sarana dan prasarana ‐ Pengelola ‐ Observasi ‐ Wawancara ‐ Dokumentasi 6. Humas ‐ Sosialiasi program KUM ‐ Tanggapan tokoh masyarakat terhadap pelaksanaan program ‐ Pengelola ‐ Tokoh Masyarak at ‐ Wawancara ‐ Observasi 7. Faktor Pendukung dan Penghambat Program KUM ‐ Pengelola ‐ Pendidik ‐ Observasi ‐ Wawancara 50

E. Teknik Analisis Data

Sehubungan dengan penelitian deskriptif ini, maka menurut proses sifat dan analisis datanya adalah riset deskriptif yang bersifat eksploratif. “Riset deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena” Suharsimi, 1997:245. Artinya penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena keadaan sebenarnya dan data-data yang diperoleh dilaporkan secara apa adanya untuk kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk mengambil kesimpulan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul dari pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dari berbagai sumber, dari wawancara dengan responden, dokumentasi, dan observasi yang kemudian dideskripsikan dan interpretasikan dari jawaban yang diperoleh. Adapun tahap-tahap teknik analisis data yang digunakan meliputi:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan berupa uraian deskriptif yang panjang dan sukar dipahami disajikan secara sederhana, lengkap, jelas, dan singkat tapi kebutuhannya terjamin untuk memudahkan peneliti dalam memahami gambaran dan hubungannya terhadap aspek-aspek yang diteliti. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. 51

2. Display Data

Data yang diperoleh disajikan dalam laporan secara sistematik yang mudah dibaca atau dipahami baik sebagai keseluruhan maupun bagian- bagiannya dalam konteks sebagai satu kesatuan yang pokok sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Laporan tersebut dirangkum, dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal penting untuk dicari polanya. Dengan kata lain terjadi penyederhanaan informasi yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif atau konfigurasi yang mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahapan dimana peneliti harus memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada masalah yang diteliti. Data tersebut dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada. Pada penelitian ini seluruh data yang diperoleh baik melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi direduksi disederhanakan dipilih yang relevan dengan fokus penelitian, setelah data disederhanakan kemudian disajikan dalam bentuk laporan sistematis display data sehingga data dapat dibaca secara keseluruhan. Untuk menarik kesimpulan tentunya peneliti harus menengok kembali apa tujuan dari penelitian sebagai hasil teman akan menjadi bermakna. Pembuktian kembali atau verifikasi dapat dilakukan untuk mencari pembenaran dan persetujuan, sehingga validitas dapat tercapai. 52

F. Teknik Keabsahan Data

Setelah data terkumpul tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi data. “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” Moleong, 2000: 178. Tujuan dari trianggulasi data ini adalah untuk mengetahui sejauh mana temuan-temuan lapangan benar- benar representative. Teknik trianggulasi sumber data adalah peneliti mengutamakan check-recheck, cross-recheck antar sumber informasi satu dengan lainnya. Triangulasi data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dan mengecek informasi data hasil yang diperoleh dari: 1. Wawancara dengan hasil observasi, demikian pula sebaliknya. 2. Membandingkan apa yang dikatakan pengelola, pendidik dan warga belajar di PKBM Bangun Mulya. 3. Membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. 4. Melakukan pengecekan data dengan pengelola, pendidik dan warga belajar di PKBM Bangun Mulya. Tujuan akhir dari triangulasi adalah dapat membandingkan informasi tentang hal yang sama, yang diperoleh dari beberapa pihak agar ada jaminan kepercayaan data dan menghindari subyektivitas dari peneliti serta mengcroscek data diluar subyek. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian tentang Pengelolaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM Bangun Mulya Desa Bangunkerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta maka pada bab ini peneliti membahas dan mendiskripsikan tentang hasil penelitian yang dilakukan mulai dari sistem pengelolaan program keaksaraan usaha mandiri, faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pengelola, upaya dalam mengatasi hambatan tersebut serta dampak sistem pengelolaan terhadap warga belajar.

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis PKBM Bangun Mulya PKBM Bangun Mulya terletak di Komplek Kelurahan Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Wilayah ini merupakan wilayah yang strategis dan dikategorikan sebagai daerah agribisnis karena didaerah ini terdapat banyak perkebunan salak pondoh dimana salak pondoh merupakan salah satu ikon Kabupaten Sleman. Wilayah Kelurahan Bangunkerto merupakan daerah pedesaan yang berada di bawah kaki gunung merapi yang berjarak kurang lebih 13 Km dari puncak merapi. Mata pencaharian masyarakat di wilayah Kelurahan Bangunkerto sangat beragam mulai dari petani salak, pedagang, buruh dan pegawai namun sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian petani salak pondoh.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 18

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS TEMATIK PADA PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM USAHA MULYA CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 189

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN HANDMADE DI KELURAHAN BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

0 1 6