Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
37 b. Pengorganisasian Program
Pengorganisasian memberikan pengaruh terhadap organisasi program sehingga proses pembinaan dari pengelola mempunyai peran penting
terhadap komponen-komponen yang terkandung dalam organisasi atau lembaga tersebut. Ketepatan pemilihan dan penempatan sesorang dalam
posisi tertentu merupakan bentuk dari pengorganisasian. Ketepatan pemilihan seseorang sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki untuk kemudian
ditempatkan pada posisi tertentu merupakan fondasi awal sebelum dilakukannya kegiatan pembinaan. Pembinaan dalam konteks ini dapat
berbentuk: 1 hubungan antar individu, 2 penentuan atau pemilihan SDMpendidik, 3 pembinaan SDMpendidik, serta 4 kegiatan mengelola
fasilitas dan sarana penunjang penyelenggaraan program. Setiap orang mempunyai kompetensi tersendiri sehingga pengelola harus dapat
memperhatikannya untuk selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menempatkan seseorang pada posisi tertentu.
c. Pelaksanaan Program Program yang telah direncanakan dan dirumuskan dijadikan pedoman
bagi pengelola dalam melaksanakan program. Pengelola melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana awal untuk kemudian dikembangkan melalui
ide-ide yang dapat menjadikan penyelenggaraan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Keefektifan dan efisiensi penyelenggaraan ini
penting mengingat dalam kegiatan pengelolaan seorang pengelola harus mendayagunakan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang dimiliki
38 untuk digunakan semaksimal mungkin demi suksesnya pelaksanaan program.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program yang baik adalah pelaksanaan program yang dapat berjalan dengan efektif dan efisien melalui
dukungan dari sumber daya yang dimiliki namun tetap berpedoman pada rencana yang telah dirumuskan.
d. Pengawasan Program Tahap pengawasan merupakan kegiatan monitoring yang dilakukan
oleh pengelola program. Pada kegiatan pengawasan pengelola melaksanakan monitoring tentang pelaksanaan kegiatan untuk kemudian dilakukan evaluasi
tentang pelaksanaan kinerja dari tiap-tiap bagian. Tujuan dilaksanakannya evaluasi ini untuk menilai hasil kerja dan kesesuaian penempatan seseorang
dalam jabatan tertentu. Jika dalam pelaksanaan kegiatan terdapat sesuatu yang tidak sesuai dengan perencanaan maka pengelola wajib untuk
meluruskan sesuai dengan rumusan rencana awal. Evaluasi ini dibagi atas dua aspek, pertama evaluasi mikro yaitu evaluasi pada tiap-tiap satuan komponen
dalam lembaga. Kedua evaluasi makro, yaitu evaluasi terhadap keseluruhan program yang telah dilaksanakan. Keberhasilan program ditentukan dari
ketercapaian tujuan program disesuaikan dengan rumusan awal. Faktor terpenting dalam pengelolaan program adalah kepemimpinan.
Pemimpin dalam penyelenggaraan pendidikan luar sekolah disebut dengan pengelola program. Seorang pengelola harus mampu mengelola komponen-
komponen dari bidang garapan manajemen pendidikan. Komponen tersebut antara lain: 1 kurikulum, 2 peserta didik, 3 pendidik, 4 sarana dan prasarana, 5