50 proses dan hasil pembelajaran, sehingga perlu dikembangkan media
pembelajaran berupa modul pembuatan kemeja anak.
2. Desain Produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah membuat desain produk yang akan dikembangkan, yaitu desain modul. Langkah
yang dilakukan yaitu:
a. Menyusun draft modul
Penyusunan draft modul merupakan kegiatan merencanakan dan menyusun materi pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi tertentu.
Draft modul disusun berdasarkan silabus yang digunakan di SMK Negeri 1 Depok. Draft tersebut disusun untuk mempermudah dalam pembuatan modul
pembuatan kemeja anak. Langkah-langkah penyusunan draft modul adalah sebagai berikut:
1 menetapkan judul modul yang akan dikembangkan 2 menetapkan tujuan akhir modul
3 menetapkan kompetensi yang dipersyaratkan untuk menunjang kompetensi utama
4 menetapkan kerangka modul 5 mengembangkan materi yang akan dirancang dalam kerangka
6 memeriksa ulang draft modul yang telah dibuat Adapun isi draft modul antara lain yaitu:
1 Judul modul, kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan modul, glosarium 2 Pendahuluan : standar kompetensi dan kompetensi dasar, deskripsi,
prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir, dan cek kemampuan dasar
51 3 Pembelajaran : rencana belajar siswa, tujuan kegiatan belajar, uraian
materi, kegiatan belajar 1-4, rangkuman, dan soal latihan 4 Evaluasi, meliputi kognitif skill, psikomotor skill, attitude skill, dan kunci
jawaban 5 Penutup dan daftar pustaka
b. Pengembangan produk awal
Setelah membuat draft modul, kemudian mengembangkan draft modul menjadi produk yang berupa modul pembuatan kemeja anak, yang disesuaikan
dengan draft yang telah disusun. Selanjutnya membuat instrumen penilaian kelayakan modul pembuatan kemeja anak sesuai dengan karakteristik media
pembelajaran dan isi materi pembelajaran sesuai standar kompetensi pembuatan kemeja anak.
3. Implementasi
Implementasi modul pembuatan kemeja anak dalam kegiatan belajar dilaksanakan sesuai dengan alur yang telah digariskan dalam modul. Bahan,
alat, media dan lingkungan belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran diupayakan dapat dipenuhi agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Modul pembuatan kemeja anak yang sudah dikembangkan ini diimplementasikan kepada siswa kelas X di SMK N 1 Depok yang akan
menggunakan modul pembuatan kemeja anak sebagai media pembelajaran.
4. Evaluasi dan Validasi
Proses evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur apakah implementasi pembelajaran dengan modul pembuatan kemeja anak dapat
dilaksanakan sesuai dengan disain pengembangannya. Untuk keperluan evaluasi dapat dikembangkan suatu instrumen evaluasi yang didasarkan pada
52 karakteristik modul. Instrumen ditujukan untuk judgement expert, guru, maupun
peserta didik yang terlibat langsung dalam proses implementasi modul. Validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul dengan
kompetensi yang menjadi target belajar. Bila isi modul sesuai dengan kompetensi yang menjadi target belajar, maka modul dinyatakan valid. Validasi dapat
dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila hasil validasi menyatakan bahwa modul tidak valid, maka modul
perlu diperbaiki sesuai saran masukan dari validator sehingga modul menjadi valid. Validasi modul ini dilakukan kepada:
a. Validasi ahli dan revisi