175
Lampiran 1.10
Handout Konstruksi Kain
A.
Pengertian Konstruksi Kain
Konstruksi kain merupakan prinsip dasar pembuatan suatu kain dimana suatu kain terdiri dari benang pakan dan lungsi yang saling disilangkan atau dikaitkan.
Konstruksi suatu bahan menentukan berat, jatuh drape, keawetan dan teksturnya.
B.
Macam-macam Konstruksi Kain
1. Konstruksi kain tenunan
Kain tenunan dibuat dengan menyilangkan benang-benang membujur menurut panjang kain benang lungsi dengan isian benang melintang menurut lebar
kain pakan. Benang pakan dan benang lungsi disilangkan tegak lurus membentuk sudut 90º. Cara pembuatan kain tenun adalah benang
–benang lungsi ditarik memanjang ke atas pada suatu alat tenun, dan benang-benang
pakan disisipkan selang-seling di atas dan di bawah benang lungsi dengan gerakan maju dan mundur. Kekencangan dari suatu tenunan tergantung dari
jumlah benang-benang lungsi dan pakan pada setiap centimeter cm.
176 Semakin banyak jumlah benang per
, kain tenun semakin awet. Konstruksi tenunan didasarkan pada silang tenunan, yaitu silang dasar dan
silang dasar yang divariasikan. Silang dasar ada 3 macam yaitu silang polos, kepar dan satin.
a. Kain tenun dengan silang polos Silang polos merupakan silang paling tua dan paling banyak digunakan.
Diperkirakan dari semua kain tenunan 80 merupakan silang polos dan variasinya. Pada silang ini, benang pakan menyilang bergantian yaitu di
atas benang lungsi dan berikutnya di bawah benang lungsi begitu seterusnya. Contoh kain dengan tenunan silang polos antara lain : kain
muslin, mori, nainsook, voile, organdi, blacu, dan sebagainya.
Gambar 1. Kain tenun silang polos b. Kain tenun dengan silang kepar
Silang kepar adalah suatu silang yang benang-benang lungsinya menyilang di atas atau di bawah dua benang pakan atau lebih, dengan
silangan benang lungsi sebelah kiri atau kanannya, bergeser satu benang pakan atau lebih untuk membentuk garis diagonal atau garis kepar.. Kain
kepar mempunyai dua permukaan yaitu permukaan depan yang merupakan efek-efek lungsi dan permukaan belakang yang merupakan
efek-efek pakan. Beberapa kain tenunan dengan kain tenun dengan silang kepar adalah kain drill, jeans, denim, gabardine, dan sebagainya.
177 Gambar 2. Kain tenun silang kepar
c. Kain tenun dengan silang satin Efek-efek yang panjang, baik ke arah lungsi maupun ke arah pakan
menempati bagian besar permukaan kain, tidak ada titik silang yang berimpit melainkan tersebar merata. Efek yang panjang-panjang
mengakibatkan kain lebih mengkilap daripada efek yang pendek-pendek. Satin dengan efek yang lebih panjang akan kurang kekuatannya karena
benang-benang yang tidak kokoh letaknya, sehingga cenderung untuk mengendor.
Gambar 3. Kain tenun silang satin
178
2. Konstruksi kain Rajutan