1
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Sekolah  Menengah  Kejuruan  SMK  merupakan  lembaga  pendidikan  yang mempersiapkan  lulusan  siap  kerja  berdasarkan  bidang  masing-masing.  Oleh  karena
itu, siswa dituntut menguasai seluruh mata pelajaran, baik mata pelajaran normatif, adaptif  maupun  produktif  agar  lulusan  yang  dihasilkan  berkualitas.  Memilih  bahan
baku  busana  merupakan  salah  satu  mata  pelajaran  produktif  yang  menjadi  dasar bagi  seseorang  yang  hendak  mempelajari  tentang  busana.  Mata  pelajaran  ini
diajarkan pada semester ganjil dan genap di kelas X busana butik. Pengetahuan dan pemahaman mengenai mata pelajaran memilih bahan baku busana sangatlah penting
mengingat  mata  pelajaran  ini  menjadi  dasar  pengetahuan  dalam  pemilihan  bahan baku busana.
Berdasarkan  hasil  observasi  pada  tanggal  12  November  2013  yang dilaksanakan  di  SMK  Muhammadiyah  Imogiri,  diketahui  bahwa  kompetensi  memilih
bahan  baku  busana  belum  tercapai.  Hal  tersebut  diketahui  saat  peneliti  melakukan wawancara  dengan  guru.  Berdasarkan  nilai  yang  telah  diambil  oleh  guru,  hampir
seluruh  siswa  12  siswa  tidak  mencapai  KKM  dan  1  siswa  mencapai  KKM.  Artinya, hasil  belajar  siswa  kelas  X  SMK  Muhammadiyah  Imogiri  masih  rendah.  Sedangkan
pada  saat  guru  menjelaskan  materi  pelajaran,  siswa  terlihat  kurang  bersemangat, mengantuk  di  kelas,  dan  jenuh.  Hal  tersebut  menyebabkan  motivasi  siswa  rendah
dan kurang memahami materi mengidentifikasi konstruksi kain. Berdasarkan  wawancara  dengan  siswa,  dapat  disimpulkan  bahwa  metode
pembelajaran dan cara penyampaian materi pembelajaran yang berlangsung di SMK
2 Muhammadiyah  Imogiri  kurang  menarik.  Hal  tersebut  menyebabkan  siswa  kurang
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Pemahaman yang rendah akan mengakibatkan hasil belajar siswa akan menjadi rendah.
Metode  pembelajaran  yang  masih teacher  center,  membuat  pembelajaran
cenderung menggunakan ceramah. Hal ini perlu divariasi supaya dapat meningkatkan ketertarikan  siswa  akan  pembelajaran  memilih  bahan  baku  busana  terutama  pada
materi mengidentifikasi konstruksi kain. Selain itu, metode pembelajaran yang masih bersifat
teacher  center  kurang  memperhatikan  kemampuan  individu  sehingga  siswa yang pintar akan semakin pintar begitupun sebaliknya siswa yang kurang pintar akan
semakin kurang pintar Anita Lie , 2004 : 43. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan  kurang  memperhatikan  kemampuan  individu,  sehingga  kelemahan  dan
kekuatan  siswa  tidak  dapat  dideteksi  dengan  cepat  sehingga  guru  tidak  dapat memberikan bantuan.
Beberapa model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan hasil
belajar  dan  keaktifan  siswa,  seperti  metode pembelajaran make a match, think pair
share, STAD Student Teams-Achievement Divisions dan cooperative script. Metode- metode  pembelajaran  tersebut  menuntut  siswa  belajar  secara  berkelompok  dan
saling  bertukar  pendapat,  sehingga  hal  tersebut  dapat  meningkatkan  hasil  belajar. Metode pembelajaran
cooperative script merupakan metode yang paling tepat untuk mengatasi  masalah  tentang  rendahnya  pemahaman  siswa  dari  metode-metode
pembelajaran cooperative  learning  yang  telah  disebutkan  di  atas.  Menurut  Slavin
1994:175  salah  satu  metode  pembelajaran  yang  dapat  meningkatkan  daya  ingat siswa  adalah  pembelajaran  dengan  metode
cooperative  script.  Hal  ini  dibuktikan dengan  penelitian  Dwi  Maria  Ulfah  2010  yang  menunjukkan  bahwa  metode
pembelajaran cooperative  script  dapat  meningkatkan  pemahaman  siswa  pada  mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam s ecara efektif. “Metode pembelajaran  cooperative
3 script  adalah  metode  belajar  di  mana  siswa  bekerja  berpasangan  dan  secara  lisan
mengikhtisarkan  bagian- bagian  dari  materi  yang  dipelajari”  Agus  Suprijono,  2012:
126,  sehingga  dengan  dilaksanakan  pembelajaran  antar  teman  diharapkan  dapat meningkatkan  pemahaman  siswa.  Jika  pemahaman  siswa  meningkat  maka  hasil
belajar  juga  akan  meningkat.  Kelebihan  lain  dari  metode  pembelajaran cooperative
script  ini  adalah  siswa  yang  belajar  dengan  cara  ini  dapat  belajar  dan  memahami materi  lebih  banyak  dari  pada  siswa  yang  membuat  ringkasannya  sendiri  atau
mereka yang hanya sekedar membaca materi pelajaran itu Slavin, 2011:25. Metode  pembelajaran
cooperative  script  menuntut  siswa  untuk  dapat meringkas,
memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertindak, berdiskusi, saling memberikan informasi dan saling evaluasi terhadap hasil diskusi. Siswa bekerjasama
dengan  pasangannya  siswa  yang  lain  dalam  memecahkan  masalah.  Pada  metode pembelajaran
cooperative  script,  satu  orang  siswa  berperan  sebagai  pembicara  dan yang  satunya  bertindak  sebagai  pendengar.  Dengan  demikian  dapat  memberikan
peluang  kepada  siswa  berkemampuan  rendah  untuk  dapat  meningkatkan kemampuannya  seiring  siswa  lain  yang  mempunyai  kemampuan  tinggi.  Sehingga
dengan begitu
dapat meningkatkan
pemahaman siswa
tentang materi
mengidentifikasi konstruksi kain. Metode  pembelajaran  yang  diterapkan  di  sekolah  selama  ini,  lebih
didominasi  dengan  peran  guru  sebagai  sumber belajar.  Siswa  hanya  mendengarkan penjelasan  guru  dan  mencatat  apa  yang  sudah  dijelaskan  oleh  guru  tanpa  ada
sumber  belajar  yang  lain  seperti  buku  atau handout.  Guru  sudah  menerapkan
pembelajaran  dengan  diskusi,  tetapi  pada  saat  diskusi  pembagian  kelompok  tidak mempertimbangkan  kemampuan  masing-masing  siswa  sehingga  siswa  terbiasa
dengan  kelompok  yang  sama.  Metode  tersebut  kurang  mengeksplorasi  kemampuan siswa  untuk  memahami  materi  pelajaran,  sehingga  perlu  dilakukan  penerapan
4 metode  pembelajaran
cooperative  script  untuk  meningkatkan  pemahaman  siswa dalam  mata  pelajaran  memilih  bahan  baku  busana.  Oleh  karena  itu,  peneliti
bermaksud  melakukan  penelitian  dengan  pendekatan classroom  action  research
Penelitian  Tindakan  Kelas  untuk  meningkatkan  pemahaman  siswa  kelas  X  SMK Muhammadiyah  Imogiri  dalam  mata  pelajaran  Memilih  Bahan  Baku  Busana
khususnya pada materi mengidentifikasi konstruksi kain.
B.  Identifikasi Masalah