87
dari masyarakat dan pemerintah sehingga selalu mencoba untuk mengikuti berbagai perlombaan. Hal ini dilakukan pihak pengelola
PKBM Pioneer untuk membangun fondasi lembaga agar program yang diselenggarakan dapat lebih baik dan dapat diterima oleh masyarakat
dengan adanya kepercayaan dan semakin tepat sasaran, itu semua dapat mempengaruhi keberhasilan pengelolaan di PKBM Pioneer.
Selain prestasi dalam bentuk perlombaan, prestasi lain yang berhubungan dengan sasaran PKBM Pioneer baik dalam hal jenis
program dan warga belajar juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Program yang diselenggarakan selalu mengupayakan untuk memenuhi
kebutuhan warga belajar, sehingga program tersebut dapat tepat sasaran. Dari segi warga belajar, PKBM Pioneer selama ini telah
berhasil mendidik masyarakat yang awalnya tidak mau menjadi mau dan dari yang tidak mampu menjadi mampu. Beberapa lulusan warga
belajar menggunakan bekal keterampilannya telah mampu mendirikan lapangan pekerjaan sendiri, dapat dilihat dalam tabel 8. dibawah ini:
Tabel 8. Daftar Lulusan Warga Belajar Berwirausaha No
Nama Jenis Usaha
Wilayah 1
Nr Penyanyi Campursari
Karanganyar 2
Ty Salon Tata Rias Pengantin
Jaten 3
By Aksesoris Flanel
Tasikmadu 4
Ah Video Shooting
Surakarta 5
Pj Penjahit Baju Wanita
Sukoharjo 6
Ls Bordir
Colomadu 7
Tk Keripik olahan hasil bumi
Tawangmangu 8
Rs Roti
Karanganyar Sumber: data primer PKBM Pioneer
88
m. Fasilitas PKBM Pioneer
Dalam proses keberhasilan pengelolaan PKBM Pioneer didukung dengan
adanya beberapa
fasilitas yang
dapat menunjang
keberlangsungan program. Fasilitas yang dimiliki oleh PKBM Pioneer dapat dilihat selengkapnya di tabel 9. dibawah ini:
Tabel 9. Fasilitas PKBM Pioneer
No Jenis Barang
Jumlah 1
Gedung Kantor 4 lantai 1 unit 800 m
2
2 Ruang Instruktur
1 lokal 3
Ruang Pimpinan 1 lokal
4 Ruang Administrasi
1 lokal 5
Ruang Tamu 1 lokal
6 Ruang Belajar
7 lokal 7
Ruang Komputer 1 lokal
8 Ruang Praktek
2 lokal 9
Ruang TBM 1 lokal
10 Ruang Multimedia
3 lokal 11
Ruang Tunggu 2 lokal
12 Mushola
1 lokal 13
MCK 7 lokal
14 Tempat parkir
1 lokal 15
Mobil unit layanan 3 unit
16 Komputer P.I.-4
20 unit 17
Komputer Editing Pro One RTDV 2 unit
18 Komputer Editing Canopus RTDV
2 unit 19
Video Player VHS 6 unit
20 DVD Player
2 unit 21
Camera Panasonic, JVS, MD 9000, DV 10 unit
22 Handycam
1 unit 23
Mixer 4 unit
24 Scanner
2 unit 25
Printer 2 unit
26 UPS
5 unit 27
Televisi Berwarna 10 unit
28 LCD TV
2 unit 29
LCD Proyektor 4 unit
30 AC
4 unit 31
White Board 7 set
32 Kursi Meja Pembelajaran
150 buah 33
PetaAtlas 4 buah
34 Jam Dinding
5 buah
Sumber: data primer PKBM Pioneer
89
2. Data Hasil Penelitian
a. Pengelolaan di PKBM Pioneer
1 Perencanaan
Perencanaan yang di jelaskan Sudjana, 2004: 57 adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Sedangkan hasil wawancara dari peneliti tentang perencanaan
penyelenggaraan PKBM Pioneer yang dinyatakan oleh Pyn bahwa perencanaan pengelolaan PKBM awalnya mendapatkan kunjungan
dari tokoh Pendidikan Luar Sekolah dari Jakarta yaitu bapak Umberto Sihombing dan beliau memberikan saran untuk
menjadikan lembaga yang awalnya hanya sebatas kursus ini menjadi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat karena dinilai telah
memiliki program pemberdayaan masyarakat yang harus dikembangkan dengan syarat mengajukan proposal ke dinas terkait.
Perencanaan yang dipersiapkan oleh pengelola seperti yang dikatakan oleh Pyn adalah:
“Tempat, peserta didik, pengajar, fasilitas seadanya sudah ada jadi pada saat itu kami tinggal mengurus persyaratan
pendirian lembaga menjadi PKBM mbak dan dibantu sama teman. Prosesnya lumayan cepat sehingga kami langsung
mencoba membenahi program yang sudah terlaksana pada saat itu kursus dan bimbingan belajar serta program pertama
PKBM Pioneer pada saat adalah kesetaraan paket C yang dulu dinamakan ujian persamaan. Sosialisasi adanya PKBM
juga kami laksanakan mbak su
paya masyarakat tahu”.
90
Seorang tokoh masyarakat Swn juga mengatakan bahwa warga masyarakat menyambut dengan senang dan banyak juga
yang berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan PKBM, Swn mengatakan bahwa:
“Saya pernah diajak rapat mbak di PKBM untuk program sosialisasi dengan masyarakat dan membahas kegiatan yang
akan dilaksanakan di PKBM yang akan melibatkan masyarakat sekitar. Saya mewakili masyarakat merasa
senang dan diperhatikan Pak Pyn tentang pendidikan yang dialami masyarakat, ada beberapa anak-anak di desa ini
yang ikut program paket C. Sebenarnya banyak masyarakat yang memiliki unek-unek gagasan tetapi mereka enggan
menyampaikan langsung sama pengelola jadi terkadang saya juga menemui pengelola untuk menyampaikan aspirasi
masyarakat”. Rapat yang diselenggarakan menggunakan asas musyawarah
mufakat antara pengelola, tutor dan melibatkan masyarakat seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar. 4 Suasana Rapat dengan Masyarakat
Masyarakat yang tampak hadir dalam rapat yang diadakan oleh PKBM Pioneer secara temporer ini, merupakan perwakilan dari
beberapa dusun yang menjadi desa binaan program yang diselenggarakan
PKBM tersebut
dan ketika
masyarakat
91
mengemukakan pendapatnya bukan berarti itu gagasan dari pemikirannya sendiri melainkan juga hasil dari usulan-usulan
masyarakat lain yang enggan atau budaya perkewuh untuk menyampaikan sendiri.
Dalam proses perencanaan program yang diselenggarakan di PKBM Pioneer membagi program menjadi program pokok dan
program penunjang, tetapi seiring berjalannya waktu program semakin berkembang dan jenisnya beragam seperti yang
disampaikan Pyn: “Perencanaan yang kami lakukan untuk program dibagi
menjadi dua hal, pokok dan umum sebagai penunjang supaya fokus dalam melaksanakannya. Sejak muda jiwa
saya memang bisnis yang hasilnya untuk memberdayakan masyarakat jadi pikiran saya saat rapat merencanakan,
program apa yang peserta didiknya dapat menghasilkan uang untuk membiayai berjalannya program yang lain.
Program pokok yang diselenggarakan di PKBM merupakan hasil musyawarah pengelola, tutor, dan perwakilan
masyarakat tetapi program umum seperti unit usaha ini kebanyakan hasil gagasan dari pemikiran pengelola saja.
Begitu juga menurut Wrd salah satu tutor di PKBM Pioneer mengatakan bahwa:
“Perencanaan program disusun berdasarkan hasil dari musyawarah mufakat walaupun bukan dalam pertemuan
formal, sebagai tutor juga berperan dalam mengusulkan program yang diselenggarakan PKBM dan terkadang apa
yang disampaikan tutor itu adalah hasil dari usulan masyarakat yang mereka merasa perkewuh kalau
menyampaikan langsung kepada pengelola.” Dalam perencanaan tenaga pengajar atau tutor, PKBM
Pioneer selama ini tidak pernah membuka lowongan pekerjaan.