Pengertian PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

16 e Bagi warga yang merasa kurang pengalaman, pendidikan, merasa bodoh, tak mampu berbuat, merasa terbatas, memperoleh kesempatan yang baru untuk belajar. f Warga dapat meningkatkan kapasitas berbuat sesuatu yang tak pernah ia lakukan. Berbagai pandangan diatas menunjukkan bahwa PKBM dapat dijelaskan juga melalui konsep pendidikan orang dewasa.

3. Kelembagaan PKBM

Umberto Sihombing 1999: 112 perkembangan PKBM maksudnya menjadikan PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat di tingkat operasional desa atau kelurahan. Ini berarti PKBM merupakan lembaga yang didalamnya memuat aturan-aturannorma terkait pendidikan masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan disini: a. Visi dan Misi Visi adalah pandangan dan keinginan apa what yang diharapkan terjadi mendatang, Sedangkan misi adalah pernyataan tentang bagaimana How untuk mencapai Visi. Visi PKBM tersirat dalam Umberto Sihombing 1999: 102 bentuk konkrit dari lahirnya kesadaran baru yang menghendaki masyarakat mampu membangun diri sendiri dengan memanfaatkan potensi yang tersedia. Di bagian lain juga mengatakan 1999: 107 dengan melembaganya PKBM 17 akan menjadikan masyarakat gemar belajar, kreatif, dinamis, mandiri, memiliki daya saing yang tinggi, serta tangguh terhadap perubahan sosial ekonomi. Sementara itu misi PKBM juga tampak dalam Umberto Sihombing 1999: 106 pengembangan program PKBM mengarah pada pengembangan potensi masyarakat, dengan misi mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga masyarakat mampu mengembangkan dirinya dan masyarakatnya. Untuk melaksanakan Visinya PKBM menempatkan diri sebagai wadah pembelajaran, pusat pusaran semua potensi, pusat dan sumber informasi, ajang tukar menukar keterampilan dan pengalaman, serta pertemuan antar pengelola dan sumber belajar Umberto Sihombing, 1999: 110-111. Dalam melaksanakan misinya PKBM di dasari dengan asas-asas Umberto Sihombing, 1999: 108- 109 antara lain: 1 Asas kemanfaatan artinya setiap PKBM harus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar 2 Asas kebermaknaan, artinya PKBM harus mampu memberikan program yang bermakna. 3 Asas kebersamaan, artinya PKBM sebagai lembaga yang dikelola bersama dan di gunakan bersama. 4 Asas kebutuhan, artinya pembelajaran berangkat dari kebutuhan masyarakat. 5 Asas tolong menolong, artinya dalam pembelajaran harus didasari saling asah, asih, asuh. b. Program Belajar Umberto Sihombing 1999: 97-98 program pembelajaran masyarakat diarahkan pada Sumber Daya Manusia agar kreatif, dinamis, mandiri, punya etos kerja serta mampu memanfaatkan 18 peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sehingga tangguh menghadapi masa depan. Program belajar berorientasi pasar atau dunia kerja sehingga pembelajaran dapat dipandang sebagai instrument untuk mobilitas sosial, sejauh relevan dengan pasar kerja. Untuk mewujudkan tujuan ini program belajar disusun secara bersama-sama dengan langkah-langkah identifikasi kebutuhan, memformulasikan solusi, mendayagunakan sumber dan melakukan kegiatan belajar. Aspek ekonomi lebih ditonjolkan dalam pencapaian hasil belajar karena diyakini dapat mengundang partisipasi masyarakat dan dapat membawa perbaikan aspek-aspek yang lain. Terkait dengan program belajar di PKBM, pada tahap awal mengacu pada program Direktorat Pendidikan Masyarakat Umberto Sihombing, 1999: 21-31 yaitu: 1 Keaksaraan Fungsional. 2 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. 3 Program Paket A setara SD. 4 Program Paket B setara SMP. 5 Program Paket C setara SMA. 6 Kelompok Belajar Usaha. 7 Magang Beasiswa. 8 Pendidikan Kewanitaan Pemberdayaan Perempuan. 9 Pembinaan Kursus. 10 Program penunjang meliputi program pemberdayaan ekonomi pedesaan, program kursus masuk desa, program taman bacaan masyarakat, penyediaan fasilitas kerja, bahkan ketenagaan, bantuan teknis serta monitoring dan evaluasi, melalui pengembangan sistem informasi manajemen. 19 c. Sasaran Program Sasaran program meliputi seluruh warga masyarakat yang membutuhkan pendidikan, yang karena berbagai hal tidak dapat masuk sekolah formal. Di samping itu, juga bagi warga masyarakat yang ingin belajar sesuatu yang tidak diperoleh pada jalur sekolah formal, bagi warga masyarakat yang ingin melanjutkan sekolah melalui program kejar paket, dan bagi wara masyarakat yang sudah bekerja atau akan bekerja tetapi diperlukan persyaratan tertentu. Usia warga belajar tidak terbatas, namun diprioritaskan bagi mereka usia 10-44 tahun. Apabila diklasifikasikan sasaran pendidikan meliputi kelompok buta huruf, putus sekolah, lulus sekolah tetapi tidak melanjutkan, pencari kerja dan warga masyarakat yang ingin meningkatkan karir. d. Struktur Organisasi Umberto Sihombing 1999: 180-181 struktur organisasi PKBM terkait dengan orang-orang yang akan duduk dalam organisasi. Struktur organisasi harus sesuai dengan program kegiatan dan penempatan orang-orang harus sesuai dengan keahliannya. Strukur organisasi PKBM masih sederhana dengan sedikit pengurus mengingat kompleksitas program dan jangkauan sasaran belum luas. Kesederhanaan struktur organisasi ini akan berkembang seirama perkembangan program PKBM.