Faktor Penghambat Dalam Pengelolaan di PKBM Pioneer

119 1 Partisipasi Masyarakat Salah satu ukuran kemajuan suatu PKBM adalah kualitas dan kuantitas partisipasi masyarakat. Di PKBM Pioneer selalu mengusahakan untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan, seperti yang diungkapkan oleh Pyn selaku pengelola PKBM Pioneer bahwa: “Ada rapat secara temporer diadakan di PKBM juga mengundang masyarakat walaupun perwakilan dan biasanya yang datang Pak RT atau Pak RW juga mengajak masyarakat yang lain. Tujuannya supaya ikut dalam proses penyelenggaraan PKBM, ikut usul pendapat dan bantu program yang sedang berjalan.” Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu tutor life skills mengenai partisipasi masyarakat dalam membantu pelaksanaan program, seperti yang dikatakan oleh SM bahwa: “Dengan adanya masyarakat yang membantu dan terlibat di lembaga ini sangat membantu kelancaran program keterampilan yang sedang saya ajarkan, partisipasinya masyarakat dalam bentuk tenaga personalia dengan membantu mengajar tata rias salon, disekitar PKBM ada salon kecantikan yang mau terlibat sebagai fasilitator.” Hal lain diungkapkan oleh Swn selaku tokoh masyarakat di dusun Ngringo bahwa: “Masyarakat disini sangat antusias dengan program yang ada di PKBM, terbukti ketika ada program baru yang diselenggarakan pasti ada pesertanya dari masyarakat sini. Alasan mereka kebanyakan untuk menambah pengalaman daripada hanya dirumah. Program keterampilan yang menjadi minat bagi masyarakat disini.” 120 Hal senada juga dikatakan oleh Mry salah satu masyarakat yang rumahnya tidak jauh dari PKBM Pioneer bahwa: “Walaupun saya tidak menjadi peserta didiknya, tapi ponakan saya dan teman-temannya sering ikut program keterampilan yang ditawarkan dan kerap kali saya ikut dalam merencanakan suatu program, pernah juga memberikan saran ke pengelola secara informal ketika bertatap muka dikegiatan desa. Warga lain menurut saya juga ada yang diikutsertakan sebagai pengurus karena saya melihat setiap hari PKBM selalu ramai dengan siswa-siswi yang belajar dan melihat orang-orang asli Ngringo disana.” Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lembaga non formal seperti PKBM memang merupakan faktor yang penting dalam menilai tingkat capaian keberhasilan dan kemajuan PKBM tersebut. 2 Manfaat bagi Masyarakat Parameter selanjutnya adalah bermanfaat bagi masyarakat, maksud dari hal tersebut adalah seberapa besar PKBM telah memberikan sumbangan yang berarti bagi peningkatan mutu kehidupan komunitas tersebut. Di PKBM Pioneer membatasi arti peningkatan mutu tersebut sebagai suatu perubahan keadaan dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak mau menjadi mau dan dari yang pasif menjadi aktif. Seperti yang diungkapkan oleh Pyn selaku pengelola PKBM Pioneer bahwa: “....tidak ada arti manfaat yang berlebihan untuk keberhasilan program, yang bisa menilai bermanfaat atau tidak ya dari pesertanya sendiri dan masyarakat. Sampai sekarang tidak pernah ada masyarakat yang mengeluh setelah pelaksanaan program selesai, justru mereka minta 121 ada kelanjutan lagi. Hal itu yang bisa saya nilai bahwa manfaatnya sudah ada untuk masyarakat, tidak usah muluk-muluk berlebihan dalam mengartikan manfaat, menurut kami cukup ada peningkatan mutu dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak mau menjadi mau dan dari yang pasif menjadi aktif.” Seperti tampak pada gambar dalam program keterampilan menjahit dasar yang diikuti oleh ibu-ibu pada malam hari dibawah ini: Gambar. 9 Suasana Pembelajaran Keterampilan Menjahit Dasar Antusias masyarakat dalam mengikuti pembelajaran terlihat ketika terjadi diskusi kelompok seperti yang terlihat dalam gambar. 9 dimana ibu-ibu mendiskusikan dan membaca buku panduan mengenai cara pola menjahit. Pernyataan tersebut diperkuat oleh En selaku tenaga staff administrasi yang juga menangani tentang buku tamu dan presensi warga belajar, bermanfaatnya program yang diselenggarakan untuk masyarakat dapat dilihat motivasi mereka mengunjungi PKBM Pioneer, seperti yang dipaparkan bahwa: