Parameter Keberhasilan Pengelolaan Program PNF dalam PKBM

43 masyarakat. Untuk meningkatkan kemandirian dan keberlanjutan lembaga perlu dikembangkan sistem pendanaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan, meningkatkan kemampuan lembaga dalam melakukan inovasi program, membangun sistem manajemen yang baik, melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta melakukan sistem kaderisasi kepemimpinan yang baik.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat merupakan suatu sentra seluruh kegiatan masyarakat yang terdiri dari berbagai program yang berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan tersebut, PKBM harus melakukan suatu pengelolaan yang baik agar keberhasilan dalam pengelolaan program dapat dicapai. Itu semua tidak terlepas dari beberapa faktor keberhasilan yang terdapat di lembaga tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya sudah mencoba mengungkap mengenai kelembagaan PKBM maka dari itu sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam penulisan kajian pustaka sehingga peneliti menjadikan beberapa judul penelitian berikut ini untuk menjadi bahan kajian penelitian yang relevan, antaralain: 1. Judul Skripsi: Faktor Determinan Dalam Perencanaan Program PNF Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Rotari Club Centre RCC Garuda,Yogyakarta oleh Putri Nuranikawati 06102241005: 2010 44 Hasil Penelitian: Perencanaan program PKBM RCC Garuda dilakukan melalui proses pengumpulan data warga masyarakat, analisis situasi sekitar PKBM, identifikasi permasalahan dan kebutuhan, penentuan tujuan, penyusunan rencana kerja dan jadwal kegiatan.selain itu juga merancang pelaksanaan program dan monitoring dan evaluasi; faktor determinan dalam perencanaan program PNF yaitu tahap identifikasi masalah dan kebutuhan yang melibatkan seluruh pihak di PKBM RCC Garuda; faktor pendukung dalam perencanaan program PNF yaitu: respon positif dan dukungan dari masyarakat dalam mendukung baik perencanaan program maupun pelaksanaan program, adanya dukungan dari dinas pendidikan, adanya kepercayaan dari lembaga mitra; faktor penghambat dari perencanaan program PNF yaitu: keterlibatan warga belajar kurang dalam perencanaan karena faktor pendidikan, pandangan warga belajar yang belum sadar dengan makna belajar, pendanaan masih mengalami pasang surut. 2. Judul Tesis: Faktor-faktor Keberhasilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Handayani Sebagai Gerakan Pendidikan Orang Dewasa Di Desa Pingit Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara oleh Mulyoto 05704251001: 2010 Hasil Penelitian: Keberhasilan internal PKBM Handayani tampak dalam hal: besarnya jumlah WB setiap tahun 60 orang, banyaknya kegiatan belajar setiap tahun 4 kegiatan, adanya kesesuaian program kegiatan dan kebutuhan WB, kontinuitas program kegiatan 8tahun, banyaknya 45 pertemuan-pertemuan lain yang lebih luas sebagai penguat kegiatan belajar-mengajar, berfungsi sebagai sumber informasi lebih luas bagi masyarakat. Keberhasilan eksternal PKBM Handayani yakni sebagai berikut: dalam hal ekonomi belum mampu menambah penghasilan secara riil, namun demikian PKBM Handayani telah memberikan keterampilan ekonomis yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan. Dalam bidang sosial berhasil meraih kepercayaan, popularitas dan membangun semangat sosial serta kerjasama tokoh sosial dan agama. 3. Judul Laporan Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat: Pelatihan Manajemen Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Di Yogyakarta oleh Sumarno, Ph.D, dkk : 2009 Hasil Penelitian: Kegiatan pengabdian pada masyarakat PPM dalam bentuk pelatihan yang telah dilakukan ini telah mampu membangun pemahaman baru dari para pengelola PKBM terkait dengan berbagai masalah yang dihadapi PKBM. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa para pengelola menyadari bahwa keberhasilan PKBM dan program PNF yang dimilikinya bukan sebatas pada pelaksanaan kegiatan PKBM dan program semata, namun lebih dari itu mencari berbagai alternatif cara guna meningkatkan terus kinerja PKBM dan program pendidikannya melalui cara-cara yang mudah, realistik, dan layak serta mendapat dukungan semua pihak. 46

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan UU No. 20 Th 2003 pasal 31 ayat I tentang sistem Pendidikan Nasional menerangkan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur pendidikan non formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah baik itu dilembagakan ataupun tidak. Pendidikan non formal berfungsi untuk mengembangkan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian professional yang dapat dilakukan melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Program pendidikan non formal harus memiliki terobosan, inovasi dan kreativitas yang dinamis agar bisa bersaing dan berkembang. Untuk mencapai keunggulan perlu adanya upaya perubahan melalui suatu strategi. Salah satu program pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM yang berperan sebagai agent of change atau agen perubahan dalam masyarakat, yang semula belum dapat berdaya hingga dapat membelajarkan dirinya sendiri melalui potensi dan kemampuan yang dimiliki untuk membangun dirinya serta berinteraksi dengan lingkungannya, semua itu dapat didukung dengan adanya pengelolaan PKBM yang dilakukan dengan baik.