46
F. Kerangka Berpikir
Berdasarkan UU No. 20 Th 2003 pasal 31 ayat I tentang sistem Pendidikan Nasional menerangkan bahwa jalur pendidikan terdiri dari
pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur pendidikan non formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan diluar sekolah baik itu dilembagakan ataupun tidak. Pendidikan non formal berfungsi untuk mengembangkan peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian professional yang
dapat dilakukan melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik. Program pendidikan non formal harus memiliki terobosan, inovasi dan
kreativitas yang dinamis agar bisa bersaing dan berkembang. Untuk mencapai keunggulan perlu adanya upaya perubahan melalui suatu strategi. Salah satu
program pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM yang berperan sebagai agent of change atau agen perubahan dalam
masyarakat, yang semula belum dapat berdaya hingga dapat membelajarkan dirinya sendiri melalui potensi dan kemampuan yang dimiliki untuk
membangun dirinya serta berinteraksi dengan lingkungannya, semua itu dapat didukung dengan adanya pengelolaan PKBM yang dilakukan dengan baik.
47
Pengelolaan PKBM pada umumnya berupaya untuk menyediakan kebutuhan masyarakat dengan segala cara dalam bentuk manajemen atau
pengelolaan yang tidak terlepas dari daya dukung suatu program yaitu sumber daya manusia, peralatan, dan pendanaan. Terlepas dari hal tersebut,
pengelolaan yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan masyarakat yaitu PKBM hampir setiap program yang diselenggarakan lembaga memiliki
kesamaan padahal keanekaragaman kebutuhan warga belajar dari satu daerah dan daerah lain memiliki ketimpangan yang tajam.
PKBM Pioneer adalah PKBM yang berada di Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. PKBM ini bertujuan
memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat melalui pendidikan luar sekolah atau nonformal yang terkait dengan kebutuhan masyarakat dan dunia
kerja, serta meningkatkan pelayanan program pendidikan nonformal yang bermutu dan bermakna bagi kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut
diupayakan oleh PKBM Pioneer dengan cara melakukan pengelolaan lembaga sebaik mungkin dengan memperhatikan standar penyelenggaraan
PKBM. Di dalam Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan
Informal 2012: 8 parameter yang dapat menyatakan keberhasilan pengelolaan pendidikan non formal khususnya di PKBM antaralain adanya
partisipasi dari masyarakat, bermanfaat bagi masyarakat, mutu dan relevansi program, dan kemandirian serta keberlanjutan lembaga.
48
Dalam penyelenggaraan untuk menuju pengelolaan yang baik sesuai dengan standar penyelenggaraan tersebut dibutuhkan sebuah pengelolaan
yang terorganisir guna mencapai tujuan. Secara jelasnya pengelolaan bertujuan menata, mengatur, dan mengelola segala sesuatu yang berkenaan
atau berkaitan dengan kegiatan pendidikan agar mendukung upaya pencapaian tujuan secara normativ, efektif, dan efisien. Pengelolaan menurut
George R Terry dalam Sudjana 2004: 50 yang baik mencakup beberapa fungsi dasar yaitu POAC Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
Sedangkan menurut Sudjana 2004: 52 dalam pengelolaan pendidikan non formal meliputi beberapa tahapan fungsi manajemen yang dapat dijadikan
acuan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan itu semua merupakan rangkaian untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan non formal. Penyelenggaraan PKBM diperlukan pengelolaan program yang matang
agar dalam pelaksanaan sampai dengan evaluasi dapat terarah dan sistematis sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu dalam pengelolaan PKBM
diperlukan adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat baik yang terlibat langsung maupun pihak yang tidak terlibat secara langsung atau
internal dan eksternal. Yang dimaksudkan pihak yang terlibat secara langsung adalah pihak-pihak yang berasal dari dalam PKBM itu sendiri. Misalnya
pihak internal seperti pengelola, tutor, penanggungjawab program, dan warga belajar. Dan pihak-pihak eksternal yang tidak terlibat langsung misalnya
tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar. Berhasil-tidaknya PKBM Pioneer
49
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya banyak tergantung dari pengelolaannya, tidak hanya itu saja tetapi dalam pengelolaan lembaga
pendidikan non formal juga memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan
lembaga PKBM Pioneer. Hal itulah dinamakan faktor yang mempengaruhi yang akan diteliti seberapa besar peranan dan pengaruhnya terhadap
keberhasilan pengelolaan lembaga tersebut. Lebih jelaskan digambarkan
dalam bagan dibawah ini:
Bagan Kerangka Berfikir
Gambar. 2 Kerangka Berfikir
G. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat diajukan pertayaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan yang dilaksanakan PKBM Pioneer?
Pengelolaan dalam PKBM Pioneer
Faktor yang Mempengaruhi
Internal Eksternal
Keberhasilan PKBM Pioneer
Fungsi Pengelolaan PNF:
Perencanaan Pengorganisasian
Penggerakan Pembinaan
Penilaian Pengembangan