47
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Pembelajaran No Soal
Jumlah Soal
Menggunakan metode dasar
memasak a.
Mengidentifikasi peralatan
pengolahan Jenis peralatan pengolahan
berdasarkan teknik olah 1, 2, 3, 10,
23, 26, 27, 28, 29 39
10
b. Mengoperasionalkan
peralatan pengolahan
1. Cara mengoperasikan kompor
gas 4
1 2.
Fungsi kompor gas 5
1 3.
Cara membersihkan peralatan yang bergerigi
37 1
c. Metode dasar
memasak teknik panas basah
Metode memasak panas basah 1.
Boiling 6, 7, 8, 12,
13,14, 15, 16, 33, 34.
10
2. Steaming
9, 38 2
3. Blancing 16
1 4. Poaching
11, 31, 36 3
d. Metode dasar
memasak teknik panas basah
Metode memasak panas kering 1. Deep frying
19, 32, 40 3
2. Grill 20, 24
2 3. Roasting
21, 25 2
4. Sautéing 22, 30
2 5. Teknik dasar panas kering
17, 18, 35 3
Jumlah 40
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Prestasi Belajar Aspek Afektif
48
No. Jenis Aspek
Sikap Standar Pencapaian
Deskripsi Skor
1. Disiplin
a. Teliti dan cermat dalam melakukan pekerjaan
mengoperasikan peralatan pengolahan dengan mengingat K3
b. Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan
sesuai metode dasar panas basah c.
Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan sesuai metode dasar panas kering
2. Mandiri
a. Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan
sesuai metode dasar panas basah b.
Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan sesuai metode dasar panas kering
3. Kerja keras
a. Teliti dan cermat dalam melakukan pekerjaan
mengoperasikan peralatan pengolahan dengan mengingat K3
b. Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan
sesuai metode dasar panas basah c.
Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan sesuai metode dasar panas kering
4. Tanggung jawab a.
Teliti dan cermat dalam melakukan pekerjaan mengoperasikan peralatan pengolahan dengan
mengingat K3 b.
Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan sesuai metode dasar panas basah
c. Melakukan pekerjaan mengolah bahan makanan
sesuai metode dasar panas kering
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Prestasi Belajar Aspek Psikomotor
Kompetensi Sub Variabel
Indikator Sub Indikator
Item per Total
49
Dasar indikator
item 1
2 3
Menggunakan Metode Dasar
Memasak Keterampilan
psikomotor 1.
Keterampilan
motorik
2. Memanipulasi
benda-benda
3. Meng-
hubungkan benda-benda.
a. Proses
1 Persiapan
pribadi kelengkapan pakaian
kerja 2
Pembuatan Format
Kegiatan belajar 3
Persiapan alat 4
Persiapan ruang 1,
2, 3,
4,
b. Proses
1 Menyiapkan
alat pengolahan
sesuai kebutuhan
2 Mengoperasikan
kompor gas 3
Menggunakan metode dasar memasak
4 Menerapkan K3 dalam
pengolahan makanan 5,
6, 7,
8
c. Proses
5 Menyiapkan
alat pengolahan
sesuai kebutuhan
6 Mengoperasikan
kompor gas 7
Menggunakan metode dasar memasak
8 Menerapkan K3 dalam
pengolahan makanan 13
Jumlah item per indikator 4
4 5
13 Skor penilaian siswa dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
50
B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
Zainal Arifin, 2012: 229
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
a. Tes Kognitif
Untuk menguji validitas instrumen ini menggunakan pengujian karakteristik butir soal dan kriteria kualitas butir soal.
Syarat sebuah instrumen disebut valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil uji validitas instrument menunjukan nilai 0,148 sampai 0,853. Sementara
diketahui r tabel sebesar 0,3 karena ada r hitung yang lebih kecil dari r tabel, maka terdapat beberapa butir soal yang gugur. Dibawah ini adalah tabel butir soal yang
gugur.
Nomor Soal Kategori Soal
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
Valid
51
Tabel 8. Hasil Uji
Butir Soal
Valid dan
Gugur
1 Karakteristik Butir Soal
a Tingkat Kesukaran Butir Soal
Menurut Asmawi Zainul, dkk 1997 tingkat kesukaran butir soal adalah
proporsi peserta tes menjawab benar terhadap butir soal tersebut.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sulit memyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauannya Suharsimi Arikunto: 2001. Tingkat kesukaran butir soal tidaklah menunjukkan bahwa butir soal itu baik
atau tidak. Tingkat kesukaran butir hanya menunjukkan bahwa butir soal itu sukar atau mudah untuk kelompok peserta tes tertentu. Butir soal hasil belajar yang terlalu
sukar atau terlalu mudah tidak banyak memberikan informasi tentang butir soal atau peserta tes Asmawi Zainul, dkk: 1997.
Besar tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00. untuk sederhananya, tingkat kesukaran butir dan perangkat soal dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40,
4 dan 37 Gugur
52
mudah, sedang, dan sukar. Sebagai patokan menurut Asmawi Zainul, dkk 1997 dapat digunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kategori Soal
0,76 – 1,00
Mudah 0,26
– 0,75 Sedang
0,00 – 0,25
Sukar
Dari hasil uji tingkat kesukaran butir so
al
didapatkan nilai antara 0,236 sampai 0,972. Besar tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Sebagai patokan
dapat melihat tabel berikut :
Tabel 10. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomor Soal Kategori Soal
4, 13, Mudah
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 39, 40
Sedang
37 Sukar