Meng- Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian
52
mudah, sedang, dan sukar. Sebagai patokan menurut Asmawi Zainul, dkk 1997 dapat digunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kategori Soal
0,76 – 1,00
Mudah 0,26
– 0,75 Sedang
0,00 – 0,25
Sukar
Dari hasil uji tingkat kesukaran butir so
al
didapatkan nilai antara 0,236 sampai 0,972. Besar tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Sebagai patokan
dapat melihat tabel berikut :
Tabel 10. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomor Soal Kategori Soal
4, 13, Mudah
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 39, 40
Sedang
37 Sukar
53
Dari tabel diatas diperoleh soal yang mudah 0,76 – 1,00 berjumlah 2 item,
sedang 0,26 – 0,75 berjumlah 37 item, sukar 0,00 – 0,25 berjumlah 1 item.
b Daya Beda Soal
Daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok yang berprestasi tinggi kelompok atas dari kelompok
yang berprestasi rendah kelompok bawah diantara para peserta tes Asmawi Zainul, dkk: 1997. Suryabrata 1999 menyatakan tujuan pokok mencari daya beda adalah
untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki kemampuan membedakan kelompok dalam aspek yang diukur, sesuai dengan perbedaan yang ada pada
kelompok itu. Daya beda ang dianggap masih memadahi untuk sebutir soal ialah apabila sama
atau lebih besar dari +0,30. Bila lebih kecil dari itu, maka butir soal tersebut dianggap kurang mampu membedakan peserta tes yang mempersiapkan diri dalam menghadapi
tes dari peserta yang tidak mempersiapkan diri. Bahkan bila daya beda itu menjadi negatif, maka butir soal itu sama sekali tidak dapat dipakai sebagai alat ukur prestasi
belajar. Oleh karena itu butir soal tersebut harus dikeluarkan dari perangkat soal. Makin tinggi daya beda suatu butir soal, maka makin baik butir soal tersebut, dan
sebaliknya makin rendah daya bedanya, maka butir soal tersebut, dan sebaliknya makin rendah daya beda, maka butir soal itu diangap tidak baik Azmawi Zainul, dkk:
1997.