8
Manfaat teoritis: a.
Sebagai referensi perbendaharaan penelitian di bidang Pendidikan Anak Usia Dini, khususnya penggunaan tanah liat dalam kegiatan meronce untuk
meningkatkan keterampilan motorik halus. b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan penggunaan tanah liat untuk kegiatan meronce yang dapat meningkatkan motorik halus,
khususnya di TK Yayasan Masyithoh. Manfaat praktis:
a. Bagi anak dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dalam
meronce selain itu menambah pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan meronce menggunakan tanah liat.
b. Bagi guru dapat meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran dan
menambah wawasan guru tentang upaya perbaikan pembelajaran. c.
Bagi sekolah, hasil penelitan ini sebagai sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam membina dan mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan
meronce menggunakan tanah liat.
G. Definisi Operasional
Menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka perlu disampaikan definisi
operasional yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Keterampilan motorik halus Keterampilan motorik halus adalah aktivitas motorik yang membutuhkan
otot-otot halus serta menuntut koordinasi mata dan tangan serta jari-jemari
9
misalnya kecermatan, kecepatan, pengendalian gerak yang baik dan ketepatan anak dalam meronce menggunakan bahan tanah liat. Pada penelitian ini hanya
dibatasi pada kecermatan dan kecepatan karena keterbatasan peneliti untuk mengambil data dan keterbatasan waktu anak untuk diamati.
2. Kegiatan meronce dengan menggunakan bahan tanah liat
Kegiatan meronce yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu aktifitas menyusun atau merangkai yang menggunakan roncean yang telah
dilubangi serta tali. Kegiatan ini memerlukan keterampilan koordinasi mata dan tangan serta jari-jemari untuk memasukkan benang ke dalam lubang yang
membutuhkan kecermatan
dan kecepatan.
Kegiatan berfungsi
untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
Tanah liat dipakai sebagai media meronce karena tanah liat mudah digunakan, mudah dibentuk, tidak beracunaman bagi anak, jika kering tidak
berubah bentuk atau kaku dari bahan roncean yang lain dan dapat diwarnai serta dapat didaur ulang setelah selesai kegiatan.