Skill Learning Paul Eggen dan Donald Kauchak
43
a. Skill-skill otot atau koordinasi psikomotor. Penekanan lebih besar pada ranah
psikomotor dilakukan pada kelas yang lebih rendah. Dalam ranah ini terdapat gerakan-gerakan terampil, gerakan terampil bisa berarti kecakapan dalam
mengerjakan sebuah tugas. Skill ini juga bisa mengisyaratkan penghematan usaha yang ditunjukkan siswa untuk menyempurnakan gerakan yang rumit
atau juga berarti sebuah kepaduan perilaku permbelajar yang berkaitan erat dengan usaha tertentu yang dibebankan pada anak. Selain itu terdapat
kemampuan-kemampuan fisik yang mencakup stamina, kekuatan, fleksibilitas dan ketangkasan yang sangat bermanfaat untuk efisiensi pembelajar.
Kemampuan
fisik merupakan
bagian fisik
yang penting
dalam mengembangkan gerakan-gerakan yang terampil.
b. Pertumbuhan perilaku atau nilai afektif. Ranah ini berkaitan dengan perilaku,
perasaan dan nilai. Sebab semua guru menginginkan siswanya dapat meninggalkan kelas dengan sikap yang semakin positif pada materi yang anak
pelajari.
c. Skill intelektual kognitif. Ranah kognitif fokus pada transmisi penyebaran
pengetahuan dan strategi-strategi. Penekanan dalam ranah ini dapat dilihat dalam standar-standar Negara dan pemerintah federal, dalam tujuan-tujuan
yang dirancang guru dalam pembelajarannya, dalam jenis-jenis tes yang diberikan guru, serta dalam tes-tes terstandarisasi yang digunakan untuk
memenuhi tuntutan akuntabilisasi yang digunakan untuk memenuhi tuntutan akuntabilisas guru dan siswa.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa learning by doing merupakan salah satu pembelajaran yang mengusahakan peran aktif siswa dalam
melakukan berbagai kegiatan. Dari kegiatan itulah diharapkan anak akan memahami kegiatan yang dilakukan, misal menemukan masalah dan pemecahan
masalahnya serta mengemukakan sendiri hal yang ditemukannya dalam lingkungannya.
Experiental learning menjelaskan bahwa belajar adalah melalui pengalaman. Di dalam pengalaman ini, anak menemukan berbagai masalah yang
menstimulasi mereka untuk berpikir. Misalnya saat anak belajar berhitung, anak tidak secara pasif mendengar penjelasan guru, tetapi secara aktif terlibat dalam
kegiatan mengidentifikasi benda-benda tertentu, berpikir mengenai jumlahnya, menghitung jumlah riil benda-benda itu.
44
Skill learning adalah meningkatkan keterampilan-keterampilan pada anak dilakukan dengan cara memberikan kesempatan berlatih pada anak, sehingga anak
akan berkembang kemampuan sosial dan emosionalnya. Memperkenalkan suatu keterampilan kepada anak merupakan suatu upaya untuk memotivasi anak. Tujuan
pengembangan agar tercapai, tentunya upaya memperkenalkan keterampilan tadi harus memenuhi ketentuan, salah satu antaranya adalah dengan memperkenalkan
makna dan manfaat dari keterampilan yang dimaksud untuk masa-masa tertentu. Persamaan dari tiga contoh pembelajaran diatas adalah adanya kesempatan untuk
melakukan kegiatan.