Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pengaruh variasi temperatur hidrotermal yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C terhadap struktur dan ukuran partikel N- TiO 2 ? 2. Bagaimana pengaruh variasi temperatur hidrotermal yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C terhadap karakter elektronik N-TiO 2 ? 3. Bagaimana pengaruh variasi temperatur hidrotermal yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C terhadap porositas N-TiO 2 ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh variasi temperatur hidrotermal yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C terhadap struktur dan ukuran partikel N-TiO 2 . 2. Mengetahui pengaruh temperatur hidrotermal terhadap yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C karakter elektronik N-TiO 2. 3. Mengetahui pengaruh variasi temperatur hidrotermal yang diikuti dengan kalsinasi pada temperatur 450 °C terhadap porositas N-TiO 2 . 5

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang peningkatan fotorespon N-TiO 2 . 2. Menambah wawasan dalam upaya pengembangan energi baru terbarukan EBT. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Semikonduktor TiO

2 Titanium dioksida TiO 2 merupakan salah satu bahan semikonduktor yang mempunyai sifat stabil terhadap fotokorosi dan korosi oleh bahan kimia, inert, dan merupakan senyawa semikonduktor yang bersifat fotokatalis. TiO 2 berupa padatan ionik yang terdiri dari Ti 4+ dan O 2- dalam konfigurasi oktahedron. Padatan ini memiliki 11 bentuk polimorf, dan dari sebelas polimorf tersebut tiga diantaranya terdapat di alam dan bersifat stabil yaitu anatase, rutile dan broockite Sutrisno, 2009. Rutile merupakan salah satu bentuk polimorf TiO 2 yang cenderung lebih stabil pada suhu tinggi sehingga polimorf ini sering ditemukan dalam batuan igneous beku karena pengapian. Rutile mempunyai sistem kristal tetragonal dan memiliki energi celah pita 3,0 eV Grant., 1959. Anatase merupakan bentuk polimorf TiO 2 yang cenderung lebih stabil pada suhu rendah. Bentuk kristal anatase terjadi pada pemanasan TiO 2 serbuk mulai dari temperatur 120-500°C Ollis Elkabi, 1991. Struktur anatase memiliki eneri celah pita sebesar 3,2 eV yang setara dengan energi gelombang sinar UV dengan panjang gelombang 388 nm. Anatase mempunyai sistem kristal tetragonal Asahi et al., 2001. Broockite sangat sulit diamati karena tidak stabil dan umumnya hanya terdapat dalam mineral. Broockite memiliki struktur kristal orthorombik dan memiliki energi celah pita sebesar 3,4 eV Tang et al., 1994.