Isoterm Adsorpsi-Desorpsi N Deskripsi Teori 1. Semikonduktor TiO

18 2000 tetapi TiO 2 terdadah logam tidak stabil secara termal. Usaha baru yang intensif juga dilakukan untuk memperoleh TiO 2 aktif di daerah sinar tampak yaitu dengan subtitusi unsur non logam seperti N, C, S, P dan B terhadap sisi oksigen pada kisi TiO 2 Asahi et al., 2001; Gole et al., 2003. Menurut Xie et al. 2000 diantara beberapa unsur non logam tersebut yang paling efektif digunakan sebagai pendadah untuk meningkatkan respon TiO 2 di daerah sinar tampak adalah nitrogen. Pendadahan nitrogen sebagai bahan pencetak pori betujuan untuk menghasilkan nanopartikel TiO 2 mesopori. Seperti yang telah dilaporkan oleh Gratzel 2005, nanopartikel TiO 2 mesopori memiliki kelebihan sifat seperti luas permukaan yang tinggi dan perpindahan muatan karena induksi foton yang lebih mudah terjadi. Metode hidrotermal konvensional digunakan untuk mensintesis TiO 2 dengan waktu yang cukup singkat jika dibandingkan dengan metode sol-gel. Seperti yang telah dilakukan oleh Manseki et al. 2003 yang menggunakan metode hidrotermal dengan bantuan gelombang mikro untuk mensintesis nanopartikel TiO 2 dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan metode hidrotermal konvensional.

C. Kerangka Berpikir

Titanium oksida TiO 2 merupakan bahan semikonduktor yang memiliki kemampuan fotoaktivitas di daerah sinar ultraviolet, sedangkan intensitas sinar ultraviolet hanya 5 dari energi matahari. Oleh karena itu perlu dilakukan 19 modifikasi TiO 2 agar memiliki respon di daerah sinar tampak untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan energi matahari. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas TiO 2 di daerah sinar tampak antara lain modifikasi permukaan TiO 2 dengan pendadahan, salah satunya dengan pendadahan nitrogen. Sintesis TiO 2 terdadah nitrogen dapat dilakukan melalui metode hidrotermal. Sumber nitrogen didapatkan dari dodesilamin. Selain sebagai sumber nitrogen dodesilamin juga digunakan sebagai templat pencetak pori. Sintesis dengan metode hidrotermal diharapkan dapat menghasilkan N- TiO 2 dengan lebih cepat. Kristal dari hasil sintesis ini diharapkan dapat menghasilkan energi celah pita yang aktif di daerah sinar tampak sehingga dapat digunakan untuk aplikasi sel surya. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat-alat Penelitian

Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian meliputi alat-alat gelas untuk proses sintesis, stirrer dan magnetic stirrer, tabung teflon, oven, muffle furnace, dan alat-alat instrumentasi analisis karakter senyawa seperti XRD Rigaku Multiflex dengan radiasi Cu Kα λ =1,5405981 Å, UV 1700 Pharmaspec UV-Vis Spectrophotometer Specular Reflectance, Fourrier Transform Infra-Red FTIR dan Quantachrome NovaWin2.

2. Bahan-bahan Penelitian

Bahan-bahan utama yang digunakan meliputi TiCl 4 Aldrich, HCl 36 dan etanol Merck, akuades General, dan dodesilamin Aldrich.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah senyawa nanopartikel N-TiO 2.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah gugus fungsional, fase kristal, ukuran partikel, parameter kisi, energi celah pita dan luas permukaan dari senyawa nanopartikel N-TiO 2.