Objek Penelitian Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

23 Sampel N-TiO 2 berupa serbuk, serbuk dari sampel dicampur dengan KBr dan ditekan untuk menghasilkan pelet. Pelet kemudian discan pada kisaran panjang gelombang 4000-400 cm -1 menggunakan FTIR Termo Nicolet Avatar 360 IR. KBr murni digunakan sebagai standar untuk setiap analisis.

c. Spektroskopi UV-Vis

Analisis UV-Vis dilakukan untuk karakterisasi absorpsi sampel untuk menentukan jenis transisi elektronik dari sampel N-TiO 2 . Analisis UV-Vis juga digunakan untuk menentukan energi celah pita E g dari sampel N-TiO 2 . Karakterisasi dilakukan dengan UV Pharmaspec UV-Vis Spectrophotometer Specular Refectance dengan sumber sinar halogen. Pada penelitian ini analisis dilakukan terhadap lapis tipis pada kaca substrat dengan standar kaca substrat. Karakter absorpsi dilakukan pada kisaran 200-800 nm dengan kecepatan scanning 2 nmdetik. Energi celah pita N-TiO 2 dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis Diffuse Reflectance. Data spektrum UV-Vis Diffuse Reflectance berupa kurva hubungan antara reflektansi R dengan panjang gelombang λ atau absorbansi A dengan panjang gelombang λ . Energi celah pita dapat ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara energi foton hv dengan FR’∞hv 12 yang terdapat pada Persamaan 6. Grafik yang diperoleh disinggunggkan dengan garis linier untuk mengetahui besar energi celah pita. Energi celah pita semikonduktor adalah besarnya hv pada saat FR’∞hv 12 =0, yang diperoleh dari persamaan regresi linier kurva tersebut. 24

d. Isoterm Adsorpsi Desorpsi

Analisis luas permukaan dan distribusi ukuran pori dilakukan dengan Quantachrome NovaWin2 terhadap sampel serbuk dengan berat sekitar 0,1 gram. Sebelum dilakukan analisis, sampel di-degassing pada 180 °C dengan kondisi vakum selama 3 jam. Luas permukaan spesifik ditentukan menggunakan metode Brunauer-Emmet-Teller BET pada PP o 0-0,3. Pada penentuan luas permukaan spesifik menggunakan BET adsorbat yang digunakan adalah gas nitrogen dan proses adsorpsi isotermisnya berlangsung pada suhu 77 K dengan tekanan relative dibatasi pada rentang 0,005-0,350. Sedangkan distribusi ukuran pori ditentukan berdasarkan jalur desorpsi dengan metode Barret-Joyner-Halenda BJH.