15
Dimana k= A E-Eg
γ
dengan A adalah tetapan dan nilai γ = 2 adat ½, sehingga
persamaan tersebut kemudian dapat dijabarkan lagi menjadi Persamaan 5: ….....................................5
….....................................6 Dimana E= hv maka dengan metode ini energi celah pita diperoleh dari grafik
hubungan antara hv eV vs FR’∞hv . Energi celah pita semikonduktor adalah besarnya hv pada saat FR’∞ hv =0, yang diperoleh dari persamaan regresi
linier kurva tersebut.
7. Isoterm Adsorpsi-Desorpsi N
2
Isoterm adsorpsi-desorpsi N
2
digunakan untuk mengkarakterisasi porositas material. Jika suatu padatan dilewati gas dengan tekanan tertentu, gas akan
mengalami penetrasi ke dalam pori padatan. Grafik jumlah gas yang teradsorp V versus tekanan P saat proses adsorpsi pada temperatur konstan disebut isoterm
adsorpsi. Proses adsorpsi diklasifikasikan dalam dua kategori: adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Adsorsi fisika yang sering juga disebut adsorpsi Van der Waals
dihasilkan dari interaksi molekuler, sedangkan adsorpsi kimia dihasilkan dari interaksi-interaksi kimia yang spesifik antara adsorbat dengan adsorben dengan
energi yang menyertai terjadinya ikatan kimia. Isoterm adsorpsi menurut klasifikasi Brunair-Deming-Teller BDDT
dapat diklasifikasikan dalam enam tipe Gambar 4.
16
Gambar 4. Klasifikasi Isoterm Adsorpsi Desorpsi Isoterm adsorpsi tipe I dihasilkan dari adsorpsi mikropori. Isoterm adsorpsi tipe II
dihasilkan dari isoterm adsorpsi padatan non pori atau makropori yang heterogen, adsorpsinya bersifat reversibel. Isoterm adsorpsi tipe III terjadi karena interaksi
adsorben-adsorbat yang lemah. Isoterm adsorpsi tipe IV memiliki histeresis loop atau peristiwa dimana kurva proses isoterm adsorpsi dan isoterm desorpsi tidak
berimpitsudut kontak adsorben-adsorbat pada proses adsorpsi biasanya lebih besar daripada sudut kontak pada proses desorpsi karena jalan isoterm adsorpsi
berbeda dengan isoterm desorpsi sampai tekanan relatif PP mendekati 0,4.
Histeresis ini disebabkan oleh adanya retakan kapiler pada adsorben dan karakteristik pada material mesopori. Isoterm adsorpsi tipe V dihasilkan dari
interaksi adsorben-adsorbat yang lemah seperti halnya isoterm adsorpsi tipe III. Jalan isoterm adsorpsi berbeda dengan jalan isoterm desorpsi seperti pada tipe IV.
Isoterm adsorpsi tipe VI karakteristik untuk multilayer adsorpsi pada material non pori yang seragam Allen, 1997.
Alur histeresis pada isoterm adsorpsi desorpsi menunjukkan adanya kondensasi kapiler dalam mesopori. Menurut IUPAC alur
histeresis
Tekanan relatif
Vo lu
m e
ya ng
te ra
ds or
po si