4.2.3 Simbol Perilaku Budaya Organisasi
Simbol Perilaku adalah budaya organisasi yang menjadi ciri bagaimana anggota-anggota organisasi berperilaku dalam sebagian besar waktunya di
perusahaan, terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan sesama anggota organisasi berdasarkan
adat tata kelakuan seperti upacararitual, tradisikebiasaan, dan
penghargaanhukuman. Sifatnya konkret, terjadi dalam aktivitas perusahaan, dapat diamati dan didokumentasikan. Simbol perilaku tersebut dapat dilihat pada tabel-
tabel berikut ini:
Tabel IV.23 Pelaksanaan Rutinitas Upacara
No Runtinitas upacara
Frekuensi Persentase
a Apel pagi
1 Ya
1 3,6
2 Tidak
27 96,4
Total 28
100,0
b Apel sore
1 Ya
1 3,6
2 Tidak
27 96,4
Total 28
100,0
c Penerimaan pegawai baru
1 Ya
7 25,0
2 Tidak
21 75,0
Total 28
100,0
d Pelantikan pejabatmanager
baru 1
Ya 24
85,7 2
Tidak 4
14,3
Total 28
100,0
e Dan lain-lain hari
kemerdekaan, hari listrik nasional
1 Ya
19 67,9
2 Tidak
9 32,1
Total 28
100,0 Sumber: P.21FC.45FC.46FC.47FC.48FC.49
Tabel IV.23 menunjukkan pelaksanaan rutinitas upacara yang ada di PT. PLN. Adapun rutinitas upacara seperti diuraikan dibawah ini:
a. Rutinitas upacara apel pagi. Responden sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti apel pagi tidak
dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti apel pagi adaiya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas seperti upacara apel pagi tidak ada dilaksanakan pada kantor PLN.
b. Rutinitas upacara apel sore. Responden sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti apel sore tidak
dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti apel sore adaiya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas seperti upacara apel sore tidak ada dilaksanakan pada kantor PLN.
c. Rutinitas upacara penerimaan pegawai baru. Responden sebanyak 21 orang dengan tingkat keabsahan 75,0 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti
penerimaan pegawai baru tidak dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 7 orang dengan tingkat keabsahan 25,0 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti
penerimaan pegawai baru adaiya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas seperti upacara apel sore tidak ada dilaksanakan pada kantor PLN.
d. Rutinitas upacara pelantikan pejabatmanager baru. Responden sebanyak 24 orang dengan tingkat keabsahan 85,7 menyatakan bahwa rutinitas upacara seperti
pelantikan pejabatmanager baru iyaada dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 4 orang dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan bahwa rutinitas
upacara seperti pelantikan pejabatmanager tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas seperti pelantikan pejabatmanager baru ada
dilaksanakan pada kantor PLN.
e. Rutinitas upacara lainnya hari kemerdekaan, hari listrik nasional. Responden sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 menyatakan bahwa rutinitas
upacara lainnya hari kemerdekaan, hari listrik nasional iyaada dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1
menyatakan bahwa rutinitas upacara lainnya hari kemerdekaan, hari listrik nasional tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas seperti
pelantikan pejabatmanager baru ada dilaksanakan pada kantor PLN.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.24 Makna Upacara-Upacara Yang Ada di PLN
No Maksud Upacara
Frekuensi Persentasi
1 Agar para karyawan mengetahui ada
perubahanpergantian pejabat dalam perusahaan 1
3,6 2
Dapat memotivasi untuk lebih giat dalam bekerja dan lainnya
1 3,6
3 Media untuk penyampaian informasi
1 3,6
4 Mempererat hubungan sesama
1 3,6
5 Memperingati hari bersejarah
2 7,1
6 Memperkenalkan management baru
1 3,6
7 Mengenalkan diri
1 3,6
8 Mengenang perjuangan para pahlawan
2 7,1
9 Mengetahui perkembangan perusahaan
1 3,6
10 Meningkatkan kebersamaan dan menjunjung
tinggi nilai Pancasila 1
3,6 11
Peringatan mengenang jasa pahlawan 1
3,6 12
Rasa nasionalisme 1
3,6 13
Rutinitas kerja 3
10,7 14
Saling mengenal satu dengan yang lain 1
3,6 15
Sebagai konsolidasi 1
3,6 16
Sebagai rutinitas kegiatan perusahaan 1
3,6 17
Silahturahmi 4
14,3 18
Temu ramah dan berbagi pengetahuan 1
3,6 19
Untuk mengenal para pejabat baru 3
10,7
Total 28
100,0 Sumber: P.22FC.50
Tabel IV.24 menunjukkan beberapa ragam pernyataan yang diberikan oleh responden. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, sehingga responden
berkesempatan menyatakan idependapat mereka sendiri. Dari tabel di atas dapat
Universitas Sumatera Utara
ditarik kesimpulan, bahwa responden yang paling banyak menyatakan maksud dilaksanakannya upacara-upacara seperti pelantikan pejabatmanager baru dan
upacara hari kemerdekaan serta hari listrik nasional adalah sebagai silahturahmi sebanyak 4 orang dengan tingkat keabsahan 14,3, sebanyak 3 orang dengan tingkat
keabsahan 10,7 menyatakan untuk mengenal para pejabat baru, responden 2 orang dengan tingkat keabsahan 7,1 menyatakan untuk mengenang perjuangan para
pahlawan dan memperingati hari bersejarah, dan responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan agar para karyawan mengetahui ada
perubahanpergantian pejabat dalam perusahaan, memotivasi untuk lebih giat dalam bekerja dan lainnya, media penyampaian informasi, mempererat hubungan sesama,
memperkenalkan management baru, mengenalkan diri, mengetahui perkembangan perusahaan, meningkatkan kebersamaan dan menjunjung tinggi nilai Pancasila,
peringatan mengenang jasa pahlawan, rasa nasionalisme, saling mengenal satu dengan yang lain, sebagai konsolidasi, temu ramah dan berbagi pengetahuan.
Tabel IV.25 Rutinitas Kegiatan Perusahaan
No Kegiatan perusahaan
Frekuensi Persentase
a Rapat mingguan
1 Ya
14 50,0
2 Tidak
14 50,0
Total 28
100,0
b Rapat bulanan
1 Ya
25 89,3
2 Tidak
3 10,7
Total 28
100,0
c Rapat tahunan
1 Ya
26 92,9
2 Tidak
2 7,1
Total 28
100,0
d Rapat divisi
1 Ya
25 89,3
2 Tidak
3 10,7
Total 28
100,0
e Dan lain-lain rapat kerja,
rapat koordinasi 1
Ya 19
67,9 2
Tidak 9
32,1
Total 28
100,0 Sumber: P.23FC.51FC.52FC.53FC.54FC.55
Tabel IV.25 menunjukkan pelaksanaan rutinitas kegiatan perusahaan yang ada di PT. PLN. Adapun rutinitas kegiatan perusahaan seperti diuraikan dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
a. Rapat mingguan. Responden 14 orang dengan tingkat keabsahan 50,0 menyatakan bahwa rutinitas rapat mingguan dilaksanakan di kantor PLN dan
responden 14 orang lainnya dengan tingkat keabsahan yang sama yaitu 50,0 menyatakan bahwa rutinitas rapat mingguan tidak dilaksanakan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa rutinitas rapat mingguan kadang dilaksanakan dan kadang tidak selalu dilaksanakan setiap minggu.
b. Rapat bulanan. Responden sebanyak 25 orang dengan tingkat keabsahan 89,3 menyatakan bahwa rutinitas rapat bulanan dilaksanakan di kantor PLN dan
responden 3 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 10,7 menyatakan bahwa rutinitas rapat bulanan tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa rutinitas rapat bulanan selalu dilaksanakan dalam tiap bulannya dan merupakan agende rutinitas setiap karyawan. Hal ini penting karena dengan adanya
rapat, setiap karyawan dapat berperan aktif dalam mengetahui perkembangan perusahaan.
c. Rapat tahunan. Responden sebanyak 26 orang dengan tingkat keabsahan 92,9 menyatakan bahwa rutinitas rapat tahunan dilaksanakan di kantor PLN dan
responden 2 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 7,1 menyatakan bahwa rutinitas rapat tahunan tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa rutinitas rapat tahunan selalu dilaksanakan dalam tiap tahunnya dan merupakan agende rutinitas setiap karyawan. Hal ini penting karena dengan adanya
rapat, setiap karyawan dapat berperan aktif dalam mengetahui perkembangan perusahaan.
c. Rapat lainnya rapat kerja, rapat koordinasi. Responden sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 menyatakan bahwa rutinitas rapat lainnya rapat
kerja, rapat koordinasi dilaksanakan di kantor PLN dan responden 9 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan bahwa rutinitas rapat lainnya rapat
kerja, rapat koordinasi tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rutinitas rapat lainnya rapat kerja, rapat koordinasi selalu dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
dalam tiap tahunnya dan merupakan agende rutinitas setiap karyawan. Hal ini penting karena dengan adanya rapat, setiap karyawan dapat berperan aktif dalam
mengetahui perkembangan perusahaan.
Tabel IV.26 ArtiMaksud Rapat
No Artimaksud rapat Frekuensi
a Menyampaikan
informasiperintah 1 Sangat setuju
9 32,1
2 Setuju 17
60,7 3 Kurang setuju
2 7,1
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
b Mencari dan memecahkan
masalah 1 Sangat setuju
11 39,3
2 Setuju 17
60,7 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
c Alat koordinasi antarintern
atau ekstern 1 Sangat setuju
9 32,1
2 Setuju 19
67,9 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
d Mempersiapkan suatu
acarakegiatan 1 Sangat setuju
8 28,6
2 Setuju 20
71,4 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
e Berpartisipasi pada
masalah-masalah yang terjadi
1 Sangat setuju 10
35,7 2 Setuju
18 64,3
3 Kurang setuju 4 Tidak setuju
Total 28
100,0
f Menampung semua
permasalahan dari seluruh pegawai
1 Sangat setuju 9
32,1 2 Setuju
18 64,3
3 Kurang setuju 1
3,6 4 Tidak setuju
Total 28
100,0
g Mengurangi jam dinas
kantor 1 Sangat setuju
1 3,6
2 Setuju 3
10.7 3 Kurang setuju
11 39,3
4 Tidak setuju 13
46,4
Universitas Sumatera Utara
Total 28
100,0 h
Dan lain-lain monitoring hasil kerja
1 Sangat setuju 2
7,1 2 Setuju
7 25,0
3 Kurang setuju 10
35,7 4 Tidak setuju
9 32,1
Total 28
100,0 Sumber: P.24FC.56FC.57FC.58FC.59FC.60FC.61FC.62FC.63
Tabel IV.26 menunjukkan maksud rapat-rapat yang dilaksanakan di PLN. Adapun maksud rapat-rapat tersebut seperti diuraikan dibawah ini:
a. Maksud rapat dilaksanakan untuk menyampaikan informasiperintah. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa maksud rapat
dilaksanakan untuk menyampaikan informasiperintah sangat setuju yaitu sebanyak 17 orang dengan tingkat keabsahan 60,7. Responden sebanyak 9 orang dengan
tingkat keabsahan 32,1 menyatakan maksud rapat dilaksanakan untuk menyampaikan informasiperintah setuju. Responden 2 orang dengan tingkat
keabsahan 7,1 menyatakan maksud rapat dilaksanakan untuk menyampaikan informasiperintah kurang setuju. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden
menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menyampaikan informasiperintah.
b. Maksud rapat dilaksanakan untuk mencari dan memecahkan masalah. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa setuju maksud rapat
dilaksanakan untuk mencari dan memecahkan masalah yaitu sebanyak 17 orang dengan tingkat keabsahan 60,7. Responden 11 orang dengan tingkat keabsahan
39,3 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mencari dan memecahkan masalah. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan
setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mencari dan memecahkan masalah.
c. Maksud rapat dilaksanakan sebagai alat koordinasi antarintern atau ekstern. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa setuju
maksud rapat dilaksanakan sebagai alat koordinasi antarintern atau ekstern yaitu sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9. Responden 9 orang dengan
tingkat keabsahan 32,1 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai alat koordinasi antarintern atau ekstern. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan sebagai alat
koordinasi antarintern atau ekstern.
d. Maksud rapat dilaksanakan untuk mempersiapkan suatu acarakegiatan. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa setuju
maksud rapat dilaksanakan untuk mempersiapkan suatu acarakegiatan yaitu sebanyak 20 orang dengan tingkat keabsahan 71,4. Responden 8 orang dengan
tingkat keabsahan 28,6 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mempersiapkan suatu acarakegiatan. Maka dapat disimpulkan lebih banyak
responden menyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mempersiapkan suatu acarakegiatan.
e. Maksud rapat dilaksanakan untuk berpartisipasi pada masalah-masalah yang terjadi. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa
setuju maksud rapat dilaksanakan untuk berpartisipasi pada masalah-masalah yang terjadi yaitu sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3. Responden 10
orang dengan tingkat keabsahan 35,7 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk berpartisipasi pada masalah-masalah yang terjadi. Maka dapat
disimpulkan lebih banyak responden menyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan untuk berpartisipasi pada masalah-masalah yang terjadi.
f. Maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa
setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai yaitu sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3.
Responden 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh
pegawai dan responden 1 orang menyatakan kurang setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai. Maka
dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai.
Universitas Sumatera Utara
f. Maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa
setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai yaitu sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3.
Responden 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh
pegawai dan responden 1 orang menyatakan kurang setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai. Maka
dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan untuk menampung semua permasalahan dari seluruh pegawai.
g. Maksud rapat dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas kantor. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa tidak setuju maksud rapat
dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas kantor yaitu sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4. Responden 11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3
menyatakan kurang setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas kantor dan responden 3 orang menyatakan setuju dengan tingkat keabsahan 10,7
maksud rapat dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas kantor dan responden 1 orang neyatakan setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas
kantor. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan tidak setuju maksud rapat dilaksanakan untuk mengurangi jam dinas kantor.
h. Maksud rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring hasil kerja. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa kurang setuju maksud
rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring hasil kerja yaitu sebanyak 10 orang dengan tingkat keabsahan 35,7. Responden 9 orang dengan tingkat
keabsahan 32,1 menyatakan tidak setuju maksud rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring hasil kerja dan responden 7 orang menyatakan setuju dengan
tingkat keabsahan 25,0 maksud rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring
Universitas Sumatera Utara
hasil kerja dan responden 2 orang menyatakan sangat setuju maksud rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring hasil kerja. Maka dapat disimpulkan
lebih banyak responden menyatakan kurang setuju maksud rapat dilaksanakan untuk hal lainnya monitoring hasil kerja.
Tabel IV.27 Tradisi Perusahaan
No Kegiatan perusahaan
Frekuensi Persentase
a Ulang tahun
1 Ya
15 53,6
2 Tidak
13 46,4
Total 28
100,0
b Pegawai baru
1 Ya
9 32,1
2 Tidak
19 67,9
Total 28
100,0
c Pensiun
1 Ya
18 64,3
2 Tidak
10 35,7
Total 28
100,0
d Penyambutan bulan puasa
1 Ya
24 85,7
2 Tidak
4 14,3
Total 28
100,0
e Perayaan hari besar agama
1 Ya
25 89,3
2 Tidak
3 10,7
Total 28
100,0
f Piknik perusahaan
1 Ya
24 85,7
2 Tidak
4 14,3
Total 28
100,0
g Dan lain-lain coffee morning,
olahraga bersamaminggu 1
Ya 10
35,7 2
Tidak 18
64,3
Total 28
100,0 Sumber: P.25FC.64FC.65FC.66FC.67FC.68FC.69FC.70
Tabel IV.27 menunjukkan tradisi rutinitas kegiatan perusahaan yang ada di PT. PLN. Adapun tradisi rutinitas kegiatan perusahaan seperti diuraikan dibawah ini:
a. Ulang tahun. Responden 15 orang dengan tingkat keabsahan 53,6 menyatakan bahwa tradisi seperti ulang tahun dilaksanakan di kantor PLN dan responden 13
orang lainnya dengan tingkat keabsahan 46,4 menyatakan bahwa tradisi seperti
Universitas Sumatera Utara
ulang tahun tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti ulang tahun selalu dilaksanakan.
b. Pegawai baru. Responden sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 menyatakan bahwa tradisi seperti penerimaan pegawai baru tidak dilaksanakan di
kantor PLN dan responden 9 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan bahwa tradisi seperti penerimaan pegawai baru dilaksanakan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti penerimaan pegawai baru tidak dilaksanakan.
c. Pensiun. Responden 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3 menyatakan bahwa tradisi seperti pelepasan karyawan yang akan pensiun dilaksanakan di kantor PLN
dan responden 10 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 35,7 menyatakan bahwa tradisi seperti pelepasan karyawan yang akan pensiun tidak dilaksanakan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti pelepasan karyawan yang akan pensiun selalu dilaksanakan.
d. Penyambutan bulan puasa. Responden sebanyak 24 orang dengan tingkat keabsahan 85,7 menyatakan bahwa tradisi seperti penyambutan bulan puasa
dilaksanakan di kantor PLN dan responden 4 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan bahwa tradisi seperti penyambutan bulan puasa tidak
dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti penyambutan bulan puasa selalu dilaksanakan.
e. Perayaan hari besar agama. Responden sebanyak 25 orang dengan tingkat keabsahan 89,3 menyatakan bahwa tradisi seperti perayaan hari besar agama
dilaksanakan di kantor PLN dan responden 3 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 10,7 menyatakan bahwa tradisi seperti perayaan hari besar agama tidak
dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti perayaan hari besar agama selalu dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
f. Piknik perusahaan. Responden sebanyak 24 orang dengan tingkat keabsahan 85,7 menyatakan bahwa tradisi seperti piknik perusahaan dilaksanakan di kantor
PLN dan responden 4 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan bahwa tradisi seperti piknik perusahaan tidak dilaksanakan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tradisi seperti piknik perusahaan selalu dilaksanakan.
g. Tradisi lainnya coffee morning, olahraga bersamaminggu. Responden sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3 menyatakan bahwa tradisi lainnya coffee
morning, olahraga bersamaminggu tidak dilaksanakan di kantor PLN dan responden 10 orang lainnya dengan tingkat keabsahan 35,7 menyatakan bahwa
tradisi seperti lainnya coffee morning, olahraga bersamaminggu dilaksanakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi seperti lainnya coffee morning,
olahraga bersamaminggu tidak dilaksanakan.
Tabel IV.28 Tujuan Pelaksanaan Tradisi
No Tujuan pelakasanaan tradisi perusahaan Frekuensi
a Terjadi hubungan
kekeluargaan 1 Sangat setuju
14 50,0
2 Setuju 13
46,4 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju 1
3,6
Total 28
100,0
b Saling menghargai dan
menghormati 1 Sangat setuju
16 57,1
2 Setuju 12
42,9 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
c Membuat jarak satu
dengan yang lain 1 Sangat setuju
2 Setuju 1
3,6 3 Kurang setuju
8 28,6
4 Tidak setuju 19
67,9
Total 28
100,0
d Dan lain-lain
silahturahmi 1 Sangat setuju
2 Setuju 7
25,0 3 Kurang setuju
10 35,7
4 Tidak setuju 11
39,3
Total 28
100,0 Sumber: P.26FC.71FC.72FC.73FC.74
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.28 menunjukkan maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan di PLN. Adapun maksud ataupun tujuan dari
pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan seperti diuraikan dibawah ini:
a. Maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar terjadi hubungan kekeluargaan. Responden yang paling banyak dari tabel di atas
mengungkapkan bahwa maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar terjadi hubungan kekeluargaan sangat setuju yaitu
sebanyak 14 orang dengan tingkat keabsahan 50,0. Responden sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4 menyatakan setuju bahwa maksud ataupun tujuan
dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar terjadi hubungan kekeluargaan. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan sangat
setuju maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar terjadi hubungan kekeluargaan.
b. Maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar saling menghargai dan menghormati. Responden yang paling banyak dari tabel
di atas mengungkapkan bahwa maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar saling menghargai dan menghormati sangat setuju
yaitu sebanyak 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1. Responden sebanyak 12 orang dengan tingkat keabsahan 42,9 menyatakan setuju bahwa maksud ataupun
tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar saling menghargai dan menghormati. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden
menyatakan sangat setuju maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar saling menghargai dan menghormati.
c. Maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar membuat jarak satu dengan yang lain. Responden yang paling banyak dari tabel
di atas mengungkapkan bahwa maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar membuat jarak satu dengan yang lain tidak setuju
yaitu sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9. Responden sebanyak 8 orang dengan tingkat keabsahan 28,6 menyatakan kurang setuju bahwa maksud
ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar
Universitas Sumatera Utara
membuat jarak satu dengan yang lain, sedangkan responden dengan 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan setuju bahwa maksud ataupun tujuan dari
pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar membuat jarak satu dengan yang lain . Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan tidak setuju
maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan agar membuat jarak satu dengan yang lain.
d. Maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lainnya silahturahmi. Responden yang paling banyak dari tabel di atas
mengungkapkan bahwa maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lainnya silahturahmi tidak setuju yaitu sebanyak
11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3. Responden sebanyak 10 orang dengan tingkat keabsahan 35,7 menyatakan kurang setuju bahwa maksud ataupun tujuan
dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lainnya silahturahmi, sedangkan responden dengan 7 orang dengan tingkat keabsahan
menyatakan setuju bahwa maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lainnya silahturahmi. Maka dapat disimpulkan
lebih banyak responden menyatakan tidak setuju maksud ataupun tujuan dari pelaksanaan tradisi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lainnya silahturahmi.
Tabel IV.29 Kebiasaan-Kebiasaan Antar Sesama Karyawan
No Kebiasaan-kebiasaaan yang sering terjadi
Frekuensi Persentase
a Mengucapkan salam selamat
pagiapa kabar 1
Ya 28
100,0 2
Tidak
Total 28
100,0
b Mengucapkan terima kasih
1 Ya
27 96,4
2 Tidak
1 3,6
Total 28
100,0
c Meminta tolong
1 Ya
27 96,4
2 Tidak
1 3,6
Total 28
100,0
d Dan lain-lain meminta maaf
1 Ya
9 32,1
2 Tidak
19 67,9
Total 28
100,0 Sumber: P.27FC.75FC.76FC.77FC.78
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.29 menunjukkan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi antar sesama karyawan di PT. PLN. Adapun kebiasaan-kebiasaan yang terjadi antar sesama
karyawan seperti diuraikan dibawah ini:
a. Kebiasaan mengucapkan salam selamat pagiapa kabar. Responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100,0 menyatakan bahwa kebiasaan seperti
mengucapkan salam selamat pagiapa kabar dilaksanakan di kantor PLN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan seperti mengucapkan salam selamat
pagiapa kabar selalu dilaksanakan di lingkungan kerja PLN.
b. Kebiasaan mengucapkan terima kasih. Responden sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 menyatakan bahwa kebiasaan seperti mengucapkan terima
kasih dilaksanakan di kantor PLN, sedangkan responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan tidak ada kebiasaan mengucapkan terima kasih di
kantor PLN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan seperti mengucapkan terima kasih selalu dilaksanakan di lingkungan kerja PLN.
c. Kebiasaan meminta tolong. Responden sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 menyatakan bahwa kebiasaan seperti meminta tolong dilaksanakan
di kantor PLN, sedangkan responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan tidak ada kebiasaan meminta tolong di kantor PLN. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kebiasaan seperti meminta tolong selalu dilaksanakan di lingkungan kerja PLN.
d. Kebiasaan lainnya. Responden sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 menyatakan bahwa kebiasaan lainnya tidak ada di kantor PLN, sedangkan
responden 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan ada kebiasaan lainnya di kantor PLN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
lainnya tidak ada di lingkungan kerja PLN.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.30 Pendapat Karyawan Tentang Manfaat Kebiasaan Saling Bertutur Sapa
No Manfaat kebiasaan bertutur sapa
Frekuensi Persentasi
1 Agar hubungan sesama karyawan terjalin lebih baik dan harmonis
1 3,6
2 Membangun semangat kerja dan saling menghargai
1 3,6
3 Meningkatkan hubungan yang baik antar pegawai dan meningkatkan kinerja
perusahaan 6
21,4 4 Meningkatkan kerjasama yang baik antar
pegawai 1
3,6 5 Meningkatkan motivasi dan semangat kerja
1 3,6
6 Meningkatkan norma-norma dan etika dalam profesi
1 3,6
7 Saling menghormati dan menghargai 13
46,4 8 Terjadi komunikasi yang sehat
3 10,7
9 Untuk meningkatkan saling menghargai dan menghormati
1 3,6
Total
28 100,0
Sumber: P.28FC.79
Tabel IV.30 menunjukkan pendapat para responden dalam manfaat kebiasaan-kebiasaan saling bertutur kata yang ada di PLN. Adapun manfaat
kebiasaan-kebiasaan saling bertutur kata seperti diuraikan dibawah ini: Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapat yang paling banyak menyatakan
manfaat dari kebiasaan-kebiasan seperti mengucapkan salam selamat pagiapa kabar, mengucapkan terima kasih dan meminta tolong adalah responden sebanyak
13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4 menyatakan hal tersebut bermanfaat untuk saling menghormati dan menghargai, diikuti dengan responden 6 orang menyatakan
hal tersebut bermanfaat untuk meningkatkan hubungan yang baik antar pegawai, responden 3 orang dengan tingkat keabsahan 10,7 menyatakan hal tersebut
bermanfaat agar terjadi komunikasi yang sehat, dan masing-masing responden 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan kebiasaan-kebiasaan tersebut
bermanfaat untuk agar hubungan sesama karyawan terjalin lebih baik dan harmonis, membangun semangat kerja dan saling menghargai, meningkatkan kerjasama yang
Universitas Sumatera Utara
baik antar pegawai, meningkatkan motivasi dan semangat kerja, meningkatkan norma-norma dan etika dalam profesi, untuk meningkatkan saling menghargai dan
menghormati.
Tabel IV.31 Penghargaan Yang Diberikan Pada Karyawan
No Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan
Frekuensi Persentase
a Karyawan berprestasi
1 Ya
25 89,3
2 Tidak
3 10,7
Total 28
100,0
b Bonus
1 Ya
28 100,0
2 Tidak
Total 28
100,0
c Promosi
1 Ya
28 100,0
2 Tidak
Total 28
100,0
d Masa kerja
1 Ya
27 96,4
2 Tidak
1 3,6
Total 28
100,0
e Dan lain-lain
1 Ya
15 53,6
2 Tidak
13 46,4
Total 28
100,0 Sumber: P.29FC.80FC.81FC.82FC.83FC.84
Tabel IV.31 adalah tabel penghargaan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan. Penghargaan-penghargaan tersebut diberikan jika karyawan berprestasi,
bonus dan promosi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya dan masa kerja ataupun pengabdian yang diberikan karyawan pada perusahaan. Penghargaan
merupakan sebuah bentuk apresiasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material
atau ucapan. Dalam organisasi atau perusahaan ada istilah insentif yang merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh
pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka termotivasi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasiperusahaan.
Tabel IV.31 menunjukkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan PLN ialah penghargaan dalam bentuk bonus dan promosi.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian penghargaan berupa bonus merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atau hasil kerja karyawan, sehingga
Universitas Sumatera Utara
mendorong karyawan untuk dapat bekerja lebih giat dan berpotensi sehingga mendapatkan penghargaan berupa promosi yang dapat menunjang karirjabatan
karyawan dalam posisi yang semakin meningkat.
Tabel IV.32 MaksudTujuan Pemberian Penghargaan
No Maksudtujuan pemberian penghargaan
Frekuensi Persentasi
a Menunjang kinerja
1 Sangat setuju 13
46,4 2 Setuju
15 53,6
3 Kurang setuju 4 Tidak setuju
Total 28
100,0
b Meningkatkan
produktivitas 1 Sangat setuju
16 57,1
2 Setuju 12
42,9 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
c Apresiasi terhadap kinerja
1 Sangat setuju 16
57,1 2 Setuju
12 42,9
3 Kurang setuju 4 Tidak setuju
Total 28
100,0
d Memperoleh penghasilan
tambahan 1 Sangat setuju
7 25,0
2 Setuju 19
67,9 3 Kurang setuju
2 7,1
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
e Memotivasi gairah bekerja
1 Sangat setuju 13
46,4 2 Setuju
15 53,6
3 Kurang setuju 4 Tidak setuju
Total 28
100,0
f Memperoleh kepuasan
bekerja 1 Sangat setuju
11 39,3
2 Setuju 17
60,7 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
g Karyawan memegang
peranan penting dalam perusahaan
1 Sangat setuju 8
28,6 2 Setuju
19 67,9
3 Kurang setuju 1
3,6 4 Tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
Total 28
100,0
h Dan lain-lain
1 Sangat setuju 3
10,7 2 Setuju
10 35,7
3 Kurang setuju 10
35,7 4 Tidak setuju
5 17,9
Total 28
100,0 Sumber: P.30FC.85FC.86FC.87FC.88FC.89FC.90FC.91FC.92
Tabel IV.32 adalah tabel maksud ataupun tujuan dari penghargaan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan. Tabel IV. 32 dapat dilihat bahwa tujuan
penghargaan yang diberikan itu untuk menunjang kinerja, meningkatkan produktivitas kerja, apresiasi terhadapa kinerja yang dilakukan oleh karyawan, untuk
memperoleh penghasilan tambahan, memotivasi gairah bekerja, dan mengingatkan karyawan bahawa mereka memegang peranan penting dalam perusahaan serta
alasan-alasan lainnya. Table IV.32 menunjukkakn bahwa dalam hal pemberian penghargaan kepada
karyawan yang diberikan oleh perusahaan, karyawan sebagai responden menyatakan 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 sangat setuju tujuan diberikannya
penghargaan itu untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 sangat setuju tujuan diberikannya penghargaan
sebagai apresiasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan dalam memberikan penghargaan kepada karyawannya seperti yang diungkapkan
dalam buku Budaya Organisasi, setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi, dengan
peningkatan produktivitas, berpengaruh terhadap berbagai bidang, salah satunya ialah meningkatkan laba perusahaan, peningkatan pendapatan karyawan Sutrisno,
2010:208-209.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.33 Hukuman Yang Diberikan Pada Karyawan
No Hukuman yang diberikan oleh perusahaan
Frekuensi Persentase
a Terlambat masuk kerja
1 Ya
17 60,7
2 Tidak
11 39,3
Total 28
100,0
b Absen tanpa pemberitahuan
1 Ya
19 67,9
2 Tidak
9 32,1
Total 28
100,0
c Menggunakan inventaris
perusahaan untuk keperluan pribadi
1 Ya
22 78,6
2 Tidak
6 21,4
Total 28
100,0
d Menyalahgunakan
fasilitassurat berharga perusahaan
1 Ya
26 92,9
2 Tidak
2 7,1
Total 28
100,0
e Mogok kerja
1 Ya
24 85,7
2 Tidak
4 14,3
Total 28
100,0
f Dan lain-lain
1 Ya
2 7,1
2 Tidak
26 92,9
Total 28
100,0 Sumber: P.31FC.93FC.94FC.95FC.96FC.97FC.98
Tabel IV.33 adalah tabel hukuman yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan. Hukuman merupakan sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah
laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum dan berlaku sesuai dengan peraturan perusahaan. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah lakusikap
yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutankaryawan yang tidak memberikan respon sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Tabel IV.33 menunjukkan hukuman-hukuman yang paling dominan yang diberlakukan dalam perusahaan ialah menyalahgunakan fasilitassurat berharga
perusahaan dengan total responden sebanyak 26 orang dan tingkat keabsahan 92,9 menyatakan akan diberikan hukuman jika menyalahgunakan fasilitassurat berharga
perusahaan, dan responden sebanyak 22 orang dengan tingkat keabsahan 78,6 menyatakan akan diberi hukuman jika menggunakan inventaris perusahaan untuk
keperluan pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.34 MaksudTujuan Pemberian Hukuman
No Maksudtujuan pemberian hukuman
Frekuensi Persentasi
a Agar pegawai lebih
disiplin 1 Sangat setuju
12 42,9
2 Setuju 16
57,1 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
b Menjunjung tinggi etika
bekerja 1 Sangat setuju
13 46,4
2 Setuju 15
53,6 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju
Total 28
100,0
c Tidak bertindak sewenang-
wenang 1 Sangat setuju
12 42,9
2 Setuju 15
53,6 3 Kurang setuju
4 Tidak setuju 1
3,6
Total 28
100,0
d Dan lain-lain
1 Sangat setuju 7
25,0 2 Setuju
9 32,1
3 Kurang setuju 9
32,1 4 Tidak setuju
3 10,7
Total 28
100,0 Sumber: P.32FC.99FC.100FC.101FC.102
Tabel IV.34 adalah tabel maksudtujuan diberikannya hukuman kepada karyawan oleh perusahaan. Tabel IV.34 menunjukkan bahwa tujuan diberikannya
hukuman kepada karyawan ialah yang paling dominan yaitu responden sebanyak 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 menyatakan tujuan diberikannya hukuman
agar pegawaikaryawan lebih disiplin dan responden sebanyak 15 orang dengan tingkat keabsahan 53,6 menyatakan setuju bahwa tujuan dari hukuman yang
diberikan kepada karyawan agar karyawan menjunjung tinggi etika bekerja. Penggunaan hukuman dapat lebih efektif untuk mengubah perilaku karyawan
dan menghasilkan efek jera sehingga berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Hukuman yang diberikan haruslah bersifat mendidik untuk
mengubah perilaku karyawan yang bertentangan dengan peraturanketentuan yang sudah disepakati bersama. Dengan demikian, hukuman dapat menjadi alat motivasi
bagi karyawan untuk menjaga dan memelihara kedisplinan dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Simbol Verbal Budaya Organisasi