BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Kerangka Teori
Kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi titik tolak atau landasan dalam menyoroti masalah, sehingga menggambarkan dari sudut mana
masalah penelitian disoroti. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Teori berperan sebagai landasan berpikir untuk
mendukung pemecahan masalah dengan jelas dan sistematis. F.N Kerlinger menyatakan teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara menghubungkan antar konsep Singarimbun dan Effendi, 2008:37.
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
II.1.1 Komunikasi Organisasi
II.1.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi
Kata organisaasi secara harafiah berasal dari bahasa Yunani “organon” yang berarti alat atau instrumen. Arti kata ini menyiratkan bahwa organisasi adalah alat
bantu manusia. Manusia tidak akan terlepas dari hubungannya dengan manusia lain, yang saling mempengaruhi dan berinteraksi demi memenuhi kebutuhan dan
kepentingannya. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga halnya dengan organisasi.
Organiasasi menurut Schein dalam Muhammad 2009:23 menyatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Berbeda dengan pendapat Kochler yang mengatakan
bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang mendirikan sebuah organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu sendiri
melainkan agar ia dan semua orang yang terlibat didalamnya dapat mencapai tujuan lain. Itulah sebabnya organisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok manusia
Universitas Sumatera Utara
yang bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang hendak dicapai Sobirin, 2007:5.
Ada bermacam-macam persepsi para ahli mengenai apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi. Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Katz dan Kahn mengatakan komunikasi organisasi merupakan arus
informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Lain lagi dengan persepsi Zelko dan Dance yang mengatakan bahwa komunikasi
organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal dalam Muhammad, 2009:65-66.
Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat
disimpulkan yaitu: a
Komunikasi organisasi terjadi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik yang bersifat internal maupun eksternal di dalam suatu
perangkat terbuka yang kompleks. b
Komunikasi organisasi meliputi pesan, arus, tujuan, arah dan medianya.
c Komunikasi organisasi terdiri dari orang dan perilakunya, perasaan,
hubungan dan keterampilan yang dimiliki oleh orang-orang tersebut Muhammad, 2009:67.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, organisasi memiliki tiga unsur dasar, yaitu orang-orang atau sekumpulan orang, kerjasama dan tujuan yang ingin dicapai,
dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber-sumber yang dimiliki. Organisasi didirikan manusia disebabkan karena kesamaan kepentingan, baik dalam rangka mewujudkan hakekat kemanusiaannya
maupun secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhannya. Komunikasi organisasi dipandang dari suatu perspektif interpretative
subjektif adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi itu terjadi di dalam perilaku pengorganisasian yang
melibatkan proses bertransaksi dan member makna atas apa yang sedang terjadi. Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran dan
Universitas Sumatera Utara
penanganan kegiatan anggota organisasi, bagaimana komunikasi berlangsung dalam organisasi dan maknanya bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi.
Goldhaber 1986 memberikan definisi komunikasi organisas seperti berikut, “organizational communications is the process of creating and exchanging messages
within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang
selalu berubah-ubah. II.1.1.2 Komponen Komunikasi Organisasi
Komponen komunikasi organisasi merupakan kunci dari komunikasi organisasi yang terdiri dari tujuh komponen yaitu:
1. Proses
Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan
menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Simbol-
simbol yang digunakan dalam pesan dapat berupa verbal dan nonverbal. Komunikasi disebut efektif apabila pesan yang dikirmkan itu diartikan sama
dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari beberapa orang yang mempunyai posisi atau jabatan masing-masing di dalam organisasi. Pertukaran pesan dari orang-orang ini
selayaknya terjadi melewati suatu sistem yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua
orang, beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor.
4. Keadaan saling tergantung
Keadaan saling tergantung ini tidak luput dari ketergantungan satu departemen dengan departemen lainnya. Hal inilah yang menjadi sifat dari
suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu departemen mengalami gangguan, maka otomatis akan berpengaruh juga dengan
departemen lainnya dan mungkin juga akan berakibat pada seluruh sistem organisasi.
5. Hubungan
Karena organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem pada kehidupan masyarakat maka untuk berfungsinya seluruh sistem yang ada
terletak pada tangan manusia, dengan kata lain jalannya pesan dihubungkan oleh manusia.
6. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini ialah semua keseluruhan secara fisik dan hal-hal yang menyebabkan masyarakat diperhitungkan dalam pembuatan
Universitas Sumatera Utara
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal yang termasuk disini ialah personalia
karyawan, staf, golongan fungsional dari organisasi dan komponen organisasi lainnya seperti tujuan dan produk organisasi, dan lingkungan
eksternal dari organisasi ialah langganan, leveransir, saingan dan teknologi.
7. Ketidakpastian
Ketidakpastian yang dimaksud disini ialah adanya perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor
ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan di antara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi dan
menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi Muhammad, 2009:68-74
II.1.1.3 Elemen Organisasi