Dari ketiga contoh penelitian serta berbagai teori budaya organisasi yang peneliti paparkan seperti diatas, peneliti melihat tidak adanya penelitian budaya
organisasi berdasarkan perspektif ilmu komunikasi. Maka dari hal ini, peneliti ingin meneliti budaya organisasi menurut perspektif ilmu komunikasi dengan
menggunakan teori budaya organisasi berdasarkan penelitian Clifford Geertz, Michael Pacanowsky dan Nick O’Donnell-Trujillo.
II.1.3 Teori Budaya Organisasi Pacanowsky dan O’Donnell Trujillo
Pacanowsky dan O’Donnell Trujillo 1983 mengungkapkan, budaya organisasi adalah suatu cara hidup di dalam suatu organisasi. Kedua ahli tersebut
mengemukakan pandangan mereka yang luas mengenai budaya organisasi dengan menyatakan bahwa, “Culture is not something an organization has, a culture is
something an organization is” dengan kata lain budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki organisasi, tetapi organisasi itu sendiri adalah budaya.
Esensi kehidupan organisasi dapat ditemukan pada budaya yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam hal ini kata “budaya” sendiri tidak mengacu
pada hal-hal seperti suku, etnis atau latar belakang budaya seseorang, namun menurut Pacanowsky dan Trujillo, budaya adalah cara hidup dalam organisasi a way
of living. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional psikologis West dan Turner, 2008:316. Budaya organisasi juga mencakup semua simbol
tindakan, rutinitas, percakapan dan seterusnya dan makna-makna yang dilekatkan oleh anggota organisasi pada simbol-simbol ini.
Makna dan pemahaman budaya organisasi dicapai melalui interaksi yang terjadi antar karyawan dan pihak pimpinan manajemen. Secara khusus kedua ahli
ini mengadopsi pendekatan Interpretasi Simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz 1973 dalam model teoritis mereka. Geertz menyatakan bahwa manusia
membuat sendiri jaringnya sebagaimana laba-laba yang membangun sendiri sarangnya. Geertz percaya bahwa budaya organisasi adalah perumpamaan metafora
laba-laba yang membuat sarang berupa jaring dengan desain atau bentuk yang rumit dan setiap jaring yang dibuat tidak sama satu dengan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pacanowsky dan O’Donnell Trujillo 1983 menerapkan prinsip-prinsip dasar ini pada organisasi. Baik karyawan maupun manajer memintal jaring mereka sendiri.
Orang-orang memegang peranan penting dalam organisasi, dan karenanya sangat penting untuk mempelajari perilaku mereka sehubungan dengan keseluruhan
organisasi. Mereka menyatakan bahwa anggota-anggota dari organisasi terlibat di dalam banyak perilaku komunikasi yang memberikan kontribusi bagi budaya
perusahaan. Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan teori budaya organisasi yang
dikemukan oleh Pacanowsky dan O’Donnell Trujillo. 1.
Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada
pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi. Inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki oleh organisasi. Nilai value
adalah standar dari prinsip-prinsip dalam sebuah budaya yang memiliki nilai intrinsic dari sebuah budaya. Nilai menunjukkan kepada anggota organisasi
mengenai apa yang penting yaitu karyawan lama membagi nilai-nilai yang dianut perusahaan ke karyawan baru agar karyawan baru mempunyai
pemahaman makna yang sama terhadap nilai yang dianut sehingga dapat bekerja secara bersama.
2. Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi.
Asumsi kedua ini menyatakan bahwa realitas dan budaya suatu organisasi juga ditentukan sebagian oleh simbol yang merupakan representasi makna.
Anggota organisasi menciptakan, menggunakan dan menafsirkan simbol setiap hari. Sering kali simbol menyampaikan nila-nilai organisasi. Berbagai
simbol menjadi hal penting bagi budaya perusahaan. Simbol-simbol itu seperti yang diungkapkan oleh Pacanowsky dan Trujillo dalam tabel berikut
ini.
Tabel II.1 Simbol Budaya Organisasi
Kategori Umum TipeContoh Spesifik
Simbol Fisik Senidesainlogo
Bangunandekorasi Pakaianpenampilan
Bendamaterial Simbol Perilaku
Upacararitual Tradisikebiasaaan
Penghargaanhukuman
Universitas Sumatera Utara
Simbol Verbal Anekdotlelucon
Jargonnamanama sebutan Penjelasan
Kisahmitossejarah metafora
Sumber: West dan Turner, 2007: 320 Simbol-simbol inilah yang akan menjadi acuan utama peneliti dalam
penelitian di kantor PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara di Jl. Brigjend Katamso KM 5,5 No 30 Titi Kuning, Medan
3. Budaya bervariasi dalam organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan
dalam budaya ini juga beragam. Asumsi yang ketiga berkaitan dengan keberagaman budaya organisasi.
Sederhananya, budaya organisasi sangatlah bervariasi. Persepsi terhadap tindakan dan kegiatan di dalam berbagai budaya organisasi sangatlah berbeda
sebagaimana keberagaman budaya itu sendiri.
II.2 Kerangka Konsep
Sesuai dengan kerangka teori yang mendasari penelitian selanjutnya disusun oleh suatu kerangka konsep yang didalamnya terdapat variabel-variabel dan indikator yang
tujuannya menjelaskan masalah penelitian. Menurut Bungin, konsep merupakan generalisasi dari kelompok fenomena tertentu yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai fenomena yang sama Bungin, 2006:104. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Independent Variabel atau Variabel Bebas X
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini ialah budaya
organisasi yang terdiri dari simbol-simbol budaya organisasi simbol fisik, perilaku dan verbal.
II.2.1 Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka terbentuklah model teoritis seperti berikut ini:
Universitas Sumatera Utara