Simbol Fisik Budaya Organisasi

Divisi Keuangan, dan Divisi SDM dan Administrasi yang masing-masing tiap divisi mempunyai banyak ragam jabatan yang berbeda-beda. Tabel IV.6 Penghasilan Responden No Penghasilanbulan Frekuensi Persentase 1 Rp. 3.000.000 - 5.000.000bulan 16 57,1 2 Rp. 6.000.000 - 8.000.000bulan 10 35,7 3 Rp. 9.000.000 - 11.000.000bulan 1 3,6 4 Rp. 12.000.000bulan ke atas 1 3,6 Total 28 100,0 Sumber: P.06FC.06 Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, dimaksudkan agar setiap responden memiliki kebebasan dalam menjawab pertanyaan. Dari berbagai macam jawaban yang telah penelti terima, maka peneliti mengkategorikan setiap jawaban ke dalam beberapa kategori seperti yang dapat dilihat pada tabel IV.6. Tabel IV.6 menunjukkan penghasilanbulan responden pada PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Medan. Responden yang paling dominan dari tabel di atas yaitu responden dengan pengasilan Rp. 3.000.000 - 5.000.000bulan sebanyak 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1. Hal ini menunjukkan bahwa pihak PT. PLN telah terlebih dahulu memperhatikan kesejahteraan para karyawannya sehingga diharapkan dengan penghasilan diatas Upah Minimun Rakyat UMR karyawan dapat bekerja secara optimal dan maksimal.

4.2.2 Simbol Fisik Budaya Organisasi

Simbol Fisik adalah budaya organisasi berupa hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya para anggota organisasi berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat dilihat secara kasat mata dan didokumentasikan yang berwujud dalam organisasi, seperti senidesainlogo, bangunandekorasi, pakaianpenampilan, serta bendamaterial perusahaan. Simbol fisik tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel IV. 7 Karyawan Memiliki Seni No Bentuk keahlianketerampilan Frekuensi Persentase a Tari 1 Ya 7 25,0 2 Tidak 21 75,0 Total 28 100,0 b Lukisan 1 Ya 4 14,3 2 Tidak 24 85,7 Total 28 100,0 c Ukiran 1 Ya 1 3,6 2 Tidak 27 96,4 Total 28 100,0 d Dan lain-lain 1 Ya 10 35,7 2 Tidak 18 64,3 Total 28 100,0 Sumber: P.07FC.07FC.08FC.09FC.10 Tabel IV.7 menunjukkan keahlianketerampilan yang dimiliki karyawan dalam menciptakan simbol fisik berupa seni. Adapun simbol fisik berupa seni tersebut terdiri dari: a. Karyawan yang memiliki keahlianketerampilan dalam menciptakan bentuk tari. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 21 orang dengan tingkat keabsahan 75,0 . Hal ini menunjukkan karyawan pada PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebagian besar tidak memiliki keterampilan dalam bidang seni tari. Sementara ketika peneliti melakukan observasi, para karyawan juga dituntut untuk dapat dan bisa menciptakan kreasi dalam bentuk tari. Hal ini dimaksudkan agar pada saat penerimaan manager baru ataupun upacara- upacara nasional kayawan wajib menyuguhkan tarian sebagai bukti penyambutan atas manager baru ataupun bukti syukur dalam upacara-upacara nasional. Hal ini menandakan karyawan belum memahami benar simbol budaya organisasi yang ada di perusahaan tempat mereka bekerja. b. Karyawan yang memiliki keahlianketerampilan dalam menciptakan bentuk lukisan. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 24 orang dengan tingkat keabsahan 85,7 . Tabel di atas menunjukkan bahwa para karyawan tidak mempunyai keahlianketerampilan dalam menciptakan seni lukisan, tetapi Universitas Sumatera Utara mereka ahli dalam bidang mereka masing-masing. Hal ini dapat diketahui karena pihak PLN selalu memberikan diklat ataupun sosialisasi pada karyawan dalam waktu-waktu yang telah ditetapkan. c. Karyawan yang memiliki keahlianketerampilan dalam menciptakan bentuk ukiran. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 . Tabel diatas menunjukkan bahwa para karyawan tidak mempunyai keahlianketerampilan dalam menciptakan seni ukiran di tempat mereka bekerja. d. Karyawan yang memiliki keahlianketerampilan dalam menciptakan bentuk yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar responden dapat dengan leluasa merespon ataupun memberitahukan bentuk seni apa yang dimiliki. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3 dan yang memilih jawaban ya sebanyak 10 orang dengan tingkat keabsahan 35,7 . Dalam tabel terlihat jelas bahwa responden memilih jawaban tidak mempunyai keahlian lainnya, tapi sebanyak 10 orang responden menyebutkan bahwa mereka memiliki keahlian dalam bentuk tulisan dan bernyanyi. Tabel IV. 8 Karyawan Turut Membuat Rancangan Kerja No Rancangan kerja seperti Frekuensi Persentase a Rapat 1 Ya 16 57,1 2 Tidak 12 42,9 Total 28 100,0 b Bangunan 1 Ya 5 17,9 2 Tidak 23 82,1 Total 28 100,0 c Ruang kerja 1 Ya 19 67,9 2 Tidak 9 32,1 Total 28 100,0 d Dan lain-lain 1 Ya 9 32,1 2 Tidak 19 67,9 Total 28 100,0 Sumber: P.08FC.11FC.12FC.13FC.14 Universitas Sumatera Utara Tabel IV.8 menunjukkan simbol fisik budaya organisasi dalam contoh desain. Desain dapat dilihat dari sikap para karyawan dalam membuat perencanaan kerja ataupun rancangan pekerjaan. Adapun rancangan kerja tersebut seperti dibawah ini: a. Karyawan yang turut membuat rancangan kerja seperti rapat. Responden yang paling banyak memilih jawaban ya sebanyak 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 . Hal ini menunjukkan bahwa karyawan ikut ambil bagian dalam merancang berjalannya suatu rapat pada PLN Medan. Dengan demikian, ketika karyawan berperan aktif dalam merancang rapat menunjukkan bahwa para karyawan bertanggung jawab dalam setiap tugas ataupun pekerjaan yang diemban. b. Karyawan yang turut membuat rancangan kerja seperti bangunan. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 23 orang dengan tingkat keabsahan 82,1 sedangkan sebanyak 5 orang dengan tingkat keabsahan 17,9 menyatakan turut serta membuat rancangan kerja seperti bangunan. Hal ini menunjukkan karyawan lebih banyak pasif dalam merancang suatu bangunan. Hal ini disebabkan karena bangunan dimana mereka bernaung adalah bangunan yang sudah ada sebelum mereka menjadi seorang karyawan pada PT. PLN Medan. c. Karyawan yang turut membuat rancangan kerja ataupun merancang ruang kerja. Responden yang paling banyak memilih jawaban ya sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 sedangkan sebanyak 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan tidak serta membuat rancangan kerja selain rapat, bangunan dan ruang kerja. Hal ini menunjukkan karyawa berperan aktif dalam merancang ruang kerja dimana mereka bekerja. Sebab suasana ruang kerja mampu membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan ruang kerja yang mendukung membantu para karyawan dalam bekerja cepat dan tepat. d. Karyawan yang turut membuat rancangan kerja lainnya. Responden yang paling banyak memilih jawaban tidak sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 sedangkan sebanyak 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan turut serta membuat rancangan kerja seperti bangunan. Hal ini menunjukkan karyawan tidak berperan banyak dalam merancang ruang kerja dimana mereka bekerja. Hanya Universitas Sumatera Utara sebagian kecil saja para karyawan yang berperan aktif merancang rancangan kerja selain rapat, bangunan dan ruang kerja. Tabel IV.9 Slogan Perusahaan No Slogan perusahaan Frekuensi Persentase 1 Ya 26 92,9 2 Tidak 2 7,1 Total 28 100,0 Sumber: P.09FC.15 Tabel IV.9 di atas menunjukkan pengetahuan karyawan dalam mengetahuimemahami slogan perusahaan dimana mereka bekerja. Responden yang paling banyak memilih jawaban ya sebanyak 26 orang dengan tingkat keabsahan 92,9 sedangkan sebanyak 2 orang dengan tingkat keabsahan 7,1 tidak mengetahui slogan perusahaan dimana mereka bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengetahui slogan perusahaan mereka yang memberikan masukan, pedoman serta semangat mereka dalam bekerja. Ada banyak slogan pada PT. PLN, hal ini disebabkan pergantian pimpinan yang terjadi secara berkala. Walaupun demikian slogan itu masih tetap dapat dijadikan sebagai acuan nilai-nilai yang dianut dalam bekerja, seperti: PLN Bersih: No Suap, No Korupsi, No Grativikasi; Bekerja, Bekerja, Bekerja serta Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.10 Makna Warna Logo Perusahaan No Warna Frekuensi Persentase 1 Kuning: keagungan Tuhan dan agungnya PLN Merah: keberanian dalam melaksanakan tugas Biru: kesetian dan pengabdian pada tugas 24 85,7 2 kuning: semangat yang menyala-nyala petir: tenaga listrik yang merupakan produk utama 2 7,1 3 merah: petir biru: air kuning: pencerahan bagi masyarakat 1 3,6 4 Tenaga listrik yang terkandung kerja cepat dan tepat 1 3,6 Total 28 100,0 Sumber: P.10FC.16 Tabel IV.10 menunjukkan pemahaman karyawan dalam mengetahuimemahami makna dari warna logo perusahaan dimana mereka bekerja. Responden yang paling banyak memilih jawaban kuning: keagungan Tuhan dan agungnya PLN, merah: keberanian dalam melaksanakan tugas, biru: kesetian dan pengabdian pada tugas sebanyak 24 orang dengan tingkat keabsahan 85,7 sedangkan sebanyak 2 orang dengan tingkat keabsahan 7,1 memahami bahwa makna dari warna logo perusahaan adalah kuning: semangat yang menyala-nyala, petir: tenaga listrik yang merupakan produk utama, sedangkan 1 orang responden menjawab merah: petir, biru: air, kuning: pencerahan bagi masyarakat dengan tingkat keabsahan 3,6 dan 1 orang responden lain menyatakan bahwa makna dari warna logo perusahaan mereka adalah tenaga listrik yang terkandung kerja cepat dan tepat. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat keseragaman pemahaman yang sama dan tepat pada makna dari warna logo perusahaan pada PT. PLN Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.11 Makna Gambar Logo Perusahaan No Gambar Frekuensi Persentase 1 Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 7 25,0 2 Peterkilat: tenaga listrik 1 3,6 3 Petir dan gelombang 7 25,0 4 Petir: kerja cepat dan tepat 13 46,4 Total 28 100,0 Sumber: P.10FC.17 Tabel IV.11 menunjukkan pemahaman karyawan PT. PLN Medan dalam mengetahuimemahami makna dari gambar logo perusahaan tempat mereka bekerja. Responden yang paling banyak memilih jawaban makna gambar dari petir ialah kerja cepat dan tepat sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4 sedangkan sebanyak 7 orang dengan tingkat keabsahan 25,0 memahami bahwa makna dari gambar logo perusahaan yaitu listik untuk kehidupan yang lebih baik serta 7 responden lainnya dengan tingkat keabsahan yang sama yaitu 25,0 menyatakan petir dan gelombang, dan 1 responden lainnya dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan petirkilat: tenaga listrik. Dengan demikian diketahui responden lebih banyak memilih makna dari gambar logo perusahaan pada PT. PLN Medan adalah gambar petir yang mempunyai makna kerja cepat dan tepat. Hal ini berarti mempunyai pemahaman bahwa para karyawan dituntut untuk bekerja cepat dan tepat sesuai dengan makna dari logo PLN, sebab visi dan misi PLN adalah melistriki nusantara. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.12 Makna KataHuruf Logo Perusahaan No Katahuruf Frekuensi Persentase 1 PT. PLN 28 100,0 Sumber: P.10FC.18 Tabel 12 menunjukkan bahwa seluruh responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100 mengetahui dengan benar kata ataupun huruf yang tertera pada logo PT. PLN, yaitu PT. PLN. Hal ini menandakan bahwa para karyawan yang bekerja di PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara memahami simbol budaya organisasi dimana mereka bekerja. Tabel IV.13 Dekorasi Ruangan Kerja No Uraian Frekuensi Persentase 1 Sangat nyaman 3 10,7 2 Nyaman 12 42,9 3 Kurang nyaman 12 42,9 4 Tidak nyaman 1 3,6 Total 28 100,0 Sumber: P.11FC.19 Tabel IV.13 menunjukkan bagaimana komentar karyawan terhadap dekorasi, tata letak dan ruangan kerja. Responden yang paling banyak memberikan komentar terhadap dekorasi, tata letak dan ruangan kerja yaitu merasa nyaman sebanyak 12 orang dengan tingkat keabsahan 42,9 serta merasa kurang nyaman berbanding sama yaitu sebanyak 12 orang dengan tingkat keabsahan 42,9. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan dekorasi, tata letak ruangan kerja yang terjadi baru-baru ini pada PT. PLN. Hal ini dilakukan pihak PLN karena terjadinya penambahan slogan yaitu PLN bersih: no suap, no korupsi, no gratifikasi, sehingga diharapkan perubahan dekorasi dan tata letak yang baru ini memperlihatkan transparansi kerja para karyawan sesuai dengan penambahan slogan pada PLN. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.14 Suasana Dekorasi Ruangan Kerja Dalam Tingkat Kinerja No Suasana Dekorasi Ruangan Kerja Frekuensi Persentase 1 Sangat mempengaruhi 6 21,4 2 Mempengaruhi 20 71,4 3 Kurang mempengaruhi 2 7,1 Total 28 100,0 Sumber: P.12FC.20 Tabel 14 menunjukkan bagaimana suasana dekorasi ruangan kerja dalam mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam bekerja. Responden yang paling banyak memberikan komentar terhadap suasana dekorasi ruangan kerja dalam mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam bekerja yaitu sebanyak 20 orang dengan tingkat keabsahan 71,4 merasa suasana dekorasi ruangan kerja mempengaruhi dalam tingkat kinerja bekerja. Dengan demikian dapat diketahui bahwa para karyawan merasa bahwa suasana dekorasi ruangan kerja mereka dapat mempunyai peranan penting sebab dapat mempengaruhi tingkat kinerja mereka dalam bekerja. Hal ini dapat menciptakan suasana kerja yang bersih seperti slogan PLN yang menginginkan para karyawan bekerja secara transparansi no suap, no korupsi, no grativikasi. Tabel IV.15 Gambaran Peranan Karyawan Membuat Dekorasi Ruangan Kerja No Peranan dalam membuat dekorasi Frekuensi Persentase a Tata letak 1 Ya 20 71,4 2 Tidak 8 28,6 Total 28 100,0 b Bentuk Desain 1 Ya 12 42,9 2 Tidak 16 57,1 Total 28 100,0 c Warna gedungdinding 1 Ya 8 28,6 2 Tidak 20 71,4 Total 28 100,0 Sumber: P.13FC.21FC.22FC.23 Universitas Sumatera Utara Tabel IV.15 menunjukkan peranan karyawan dalam membuat dekorasi ruangan kerja seperti tata letak, bentuk desain dan warna dari gedungdinding. Adapun peranan karyawan tersebut seperti berikut: a. Karyawan membuat dekorasi ruangan kerja dalam hal tata letak. Responden yang paling banyak memberikan peranan dalam tata letak pada dekorasi ruangan kerja adalah 20 orang dengan tingkat keabsahan 71,4 dan sebanyak 8 orang responden dengan tingkat keabsahan 28,6 tidak memberikan peranan mereka dalam tata letak dekorasi ruangan kerja mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar para karyawan menyadari bahwa suasana dekorasi tata letak ruangan mereka bekerja mempengaruhi suasana mata memandang, serta hati dan pikiran yang tenang dapat meningkatkan kerja yang lebih cepat dan tepat. b. Karyawan membuat dekorasi ruangan kerja dalam bentuk desain ruangan kerja. Responden yang paling banyak memberikan komentar terhadap suasana dekorasi bentuk desain adalah 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 dengan jawaban tidak ikut berperan. Hal ini menandakan bahwa bentuk desain yang ada pada tempat mereka bekerja yaitu di PT. PLN tidak dapat diubah sebab bentuk desain ruangan kerja mereka semua sama, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadinya perbedaan tingkat sosial ataupun kecemburuan sesama karyawan. c. Karyawan membuat dekorasi ruangan kerja dalam hal warna gedungdinding Responden yang paling banyak memberikan komentar terhadap suasana dekorasi ruangan kerja dalam warna gedungdinding yaitu sebanyak 20 orang dengan tingkat keabsahan 71,4 tidak ikut berperan dalam memberikan warna gedungdinding. Hal ini menunjukkan bahwa banyak karyawan pada PLN tidak berperan dalam memberikan warna gedungdinding. Hal ini disebabkan agar warna gedungdinding pada ruangan kerja mereka semuanya seragam sehingga dipandang indah dan selaras. tidak semeraut karena banyaknya peranan karyawan yang menginginkan warna- warna yang berbeda. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.16 Keberadaan Pakaian Seragam No Pakaian seragam Frekuensi Persentase 1 Ada 18 64,3 2 Tidak ada 10 35,7 Total 28 100,0 Sumber: P.14FC.24 Tabel IV.16 menunjukkan ada tidaknya pakaian seragam yang dimiliki kantor PLN. Responden yang paling banyak memberikan pernyatan ada pakaian seragam sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3 sedangkan yang menyatakan tidak ada pakaian seragam sebanyak 10 orang dengan tingkat keabsahan 35,7 . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan menyadari dan memahami bahwa mereka memiliki pakain seragam, sedangkan yang lainnya tidak menyadari hal tersebut. Tabel IV.17 Makna Warna Pakaian Seragam No Makna warna Frekuensi Persentase 1 Kesahajaan salam kesederhanaan 4 14,3 2 Putih bersih jujur 18 64,3 3 Simbol kebersamaan 6 21,4 Total 28 100,0 Sumber: P.15FC.25 Tabel IV.17 menunjukkan makna dari warna pakaian seragam pada kantor PLN. Responden yang paling banyak memberikan pernyatan bahwa makna dari warna pakain adalah putih, bersih, jujur sebanyak 18 orang dengan tingkat keabsahan 64,3, sebanyak 6 orang dengan tingkat keabsahan 21,4 menyatakan makna warna pakain seragam adalah sebagai simbol kebersamaan, dan responden lainnya sebanyak 4 orang dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan bahwa makna dari pakaian seragam mereka adalah kesahajaan dalam kesederhanaan. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa slogan PLN bersih: no suap, no korupsi, no grativikasi dapat tercermin dari makna pakain seragam yaitu putih, bersih, jujur. Tabel IV.18 Pakaian Seragam No Jadwal pakaian seragam Frekuensi Persentase 1 Hari-hari tertentu saja 27 96,4 2 Saat upacara 1 3,6 Total 28 100,0 Sumber: P.16FC.26 Tabel IV.18 menunjukkan saat kapan pakaian seragam digunakan pada kantor PLN. Responden yang paling banyak memberikan pernyatan bahwa pakain seragam digunakan pada hari-hari tertentu saja sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4, sebanyak 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan pakain seragam hanya digunakan pada saat upacara. Hal ini menunjukkan bahwa pakain seragam yang mereka miliki tidak mempunyai jadwal tertentu untuk digunakan. Tabel IV.19 Fungsi Pakaian Seragam No Fungsi pakaian seragam Frekuensi Persentase 1 Agar tidak ada perbedaan derajat sosial diantara sesama karyawan kecemburuan sosial 13 46,4 2 Kekompakan dan kerjasama 3 10,7 3 Sebagai identitas bagi pegawai 8 28,6 4 Tidak terjadi perbedaan sosial 4 14,3 Total 28 100,0 Sumber: P.17FC.27 Universitas Sumatera Utara Tabel IV.19 menunjukkan fungsi pakaian seragam pada kantor PLN. Responden yang paling banyak memberikan pernyatan bahwa fungsi pakaian seragam agar tidak ada perbedaan derajat sosial diantara sesama karyawan kecemburuan sosial sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4, sebanyak 8 orang dengan tingkat keabsahan 28,6 menyatakan bahwa fungsi pakaian seragam sebagai identitas bagi pegawai, sebanyak 4 orang dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan bahwa fungsi pakaian seragam agar tidak terjadi perbedaan sosial mempunyai makna yang sama dengan 13 responden lainnya, dan sebanyak 3 orang dengan tingkat keabsahan 10,7 menyatakan bahwa fungsi dari pakaian seragam ialah sebagai kekompakan dan kerjasama. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pakain seragam yang mereka miliki mempunyai arti penting bagi seluruh karyawan yaitu agar tidak adanya perbedaan derajat sosial diantara sesama karyawan ataupun tidak terjadinya kesenjangan sosialstatus. Tabel IV.20 Lambang Pada Pakaian Seragam No Lambang-lambang yang melekat Frekuensi Persentase 1 Ada 19 67,9 2 Tidak ada 9 32,1 Total 28 100,0 Sumber: P.18FC.28 Tabel IV.20 menunjukkan ada tidaknya lambang-lambang yang melekat pada pakaian seragam. Responden yang paling banyak menyatakan bahwa ada lambang yang melekat pada pakaian seragam sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 dan sebanyak 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan tidak ada lambang-lambang yang melekat pada pakaian seragam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada lambang-lambang yang melekat pada pakaian seragam kantor PLN Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.21 Fasilitas-Fasilitas Perusahaan PLN No Fasilitas yang tersedia Frekuensi Persentase a Musolahtempat ibadah 1 Ya 28 100,0 2 Tidak Total 28 100,0 b Tempat olahraga 1 Ya 28 100,0 2 Tidak Total 28 100,0 c Ruangan kantormeja sendiri 1 Ya 28 100,0 2 Tidak Total 28 100,0 d Ruang tunggu 1 Ya 28 100,0 2 Tidak Total 28 100,0 e Cafetaria 1 Ya 27 96,4 2 Tidak 1 3,6 Total 28 100,0 f Mobilrumah dinas 1 Ya 26 92,9 2 Tidak 2 7,1 Total 28 100,0 g Ruang anak bagi para ibu 1 Ya 12 42,9 2 Tidak 16 57,1 Total 28 100,0 h Dan lain-lain 1 Ya 9 32,1 2 Tidak 19 67,9 Total 28 100,0 Sumber: P.19FC.29FC.30FC.31FC.32FC.33FC.34FC.35FC.36 Tabel IV.21 menunjukkan tersedianya fasilitas-fasilitas yang ada di PLN. Fasilitas-fasilitas tersebut seperti diuraikan dibawah ini: a. Fasilitas musollahtempat ibadah. Seluruh responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti musollahtempat ibadah tersedia pada kantor PLN. Dengan demikian jaminan untuk melaksanakan ibadah pada Yang Maha Kuasa dijamin oleh pihak PLN. b. Fasilitas tempat olahraga. Seluruh responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti tempat olahraga Universitas Sumatera Utara tersedia pada kantor PLN. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan tidak punya alasan sakit, sebab tersedianya tempat olahraga membantu para karyawan untuk meluangkan waktu sejenak berolahraga sehingga mendapatkan hasil tubuh yang segar dan bugar. c. Fasilitas ruangan kantormeja sendiri. Seluruh responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti ruangan kantor meja sendiri tersedia pada kantor PLN. Dengan demikian jaminan untuk melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab dijamin oleh pihak PLN, sebab meja kerja disediakan bagi tiap karyawan. d. Fasilitas ruang tunggu. Seluruh responden sebanyak 28 orang dengan tingkat keabsahan 100 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti ruang tunggu tersedia pada kantor PLN. Dengan demikian jaminan pada kenyamanan dan keamanan bekerja telah diutamakan sebab dengan adanya ruang tunggu tamu ataupun rekan mitra yang lain dapat menunggu di ruangan yang telah disediakan tanpa mengganggu kelancaran karyawan dalam bekerja. e. Fasilitas cafetaria. Hampir seluruh responden sebanyak 27 orang dengan tingkat keabsahan 96,4 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti cafetaria ataupun kantin tersedia pada kantor PLN. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan tidak memakan waktu yang cukup lama ketika hendak pergi keluar untuk mendapatkan makan siang sehingga dapat menghemat waktu dan sisa waktu yang ada bisa digunakan secara maksimal pada pekerjaan dan hal-hal positif lainnya. f. Fasilitas mobilrumah dinas. Hampir seluruh responden sebanyak 26 orang dengan tingkat keabsahan 92,9 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti mobilrumah dinas termasuk dalam fasilitas-fasilitas yang didapat pada karyawan- karyawan tertentu yang pastinya memiliki jabatan teratas pada kantor PLN. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan yang mendapatkan fasilitas tersebut semakin total dalam memberikan pengalaman serta pengetahuannya pada bidang yang digelutinya Universitas Sumatera Utara dan menjamin karyawan tersebut merasakan kenyamanan dalam bekerja. Hal ini juga mendorong karyawan lain untuk bekerja secara maksimal dan berprestasi. g. Fasilitas ruang anak bagi para ibu. Responden sebanyak 16 orang dengan tingkat keabsahan 57,1 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu tidak tersedia pada kantor PLN. Responden dengan jumlah 12 orang dengan tingkat keabsahan 42,9 menyatakan ya, tersedianya ruang anak bagi para ibu. Memang ruang anak bagi para ibu belum tersedia seperti jumlah responden terbanyak yang menyatakan tidak tersedia ruang anak bagi para ibu, tetapi, namun fasilitas ini sedang dalam proses persiapan untuk dapat dinikmati bagi para karyawan perempuan PLN yang berstatus ibu ASI. h. Fasilitas lainnya. Responden sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9 mengetahui dengan pasti bahwa fasilitas lainnya tidak terdapat pada kantor PLN. Responden dengan jumlah 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan ya, tersedianya fasilitas lain seperti pengisian pulsa tiap bulannya. Dengan demikian tabel di atas menunjukkan bahwa tidak tersedianya fasilitas yang lain yang disediakan oleh pihak PLN. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.22 Fasilitas-Fasilitas Yang Mendukung Kinerja No Fasilitas yang tersedia Frekuensi a Musolahtempat ibadah 1 Sangat mendukung 19 67,9 2 Mendukung 9 32,1 3 Kurang mendukung 4 Tidak mendukung Total 28 100,0 b Tempat olahraga 1 Sangat mendukung 11 39,3 2 Mendukung 17 60,7 3 Kurang mendukung 4 Tidak mendukung Total 28 100,0 c Ruangan kantormeja sendiri 1 Sangat mendukung 20 71,4 2 Mendukung 8 28,6 3 Kurang mendukung 4 Tidak mendukung Total 28 100,0 d Ruang tunggu 1 Sangat mendukung 11 39,3 2 Mendukung 17 60,7 3 Kurang mendukung 4 Tidak mendukung Total 28 100,0 e Cafetaria 1 Sangat mendukung 15 53,6 2 Mendukung 11 39,3 3 Kurang mendukung 1 3,6 4 Tidak mendukung 1 3,6 Total 28 100,0 f Mobilrumah dinas 1 Sangat mendukung 11 39,3 2 Mendukung 17 60,7 3 Kurang mendukung 4 Tidak mendukung Total 28 100,0 g Ruang anak bagi para ibu 1 Sangat mendukung 10 35,7 2 Mendukung 13 46,4 3 Kurang mendukung 3 10,7 4 Tidak mendukung 2 7,1 Total 28 100,0 h Dan lain-lain pulsa hpbulan 1 Sangat mendukung 6 21,4 2 Mendukung 13 46,4 3 Kurang mendukung 4 14,3 4 Tidak mendukung 5 17,9 Universitas Sumatera Utara Total 28 100,0 Sumber: P.20FC.37FC.38FC.39FC.40FC.41FC.42FC.43FC.44 Tabel IV.22 menunjukkan tersedianya fasilitas-fasilitas yang ada di PLN dalam meningkatkan kinerja kerja. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut yang dapat meningkatkan kinerja kerja seperti diuraikan dibawah ini: a. Fasilitas musollahtempat ibadah. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti musollahtempat ibadah sangat mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 19 orang dengan tingkat keabsahan 67,9. Responden sebanyak 9 orang dengan tingkat keabsahan 32,1 menyatakan fasilitas seperti musollahtempat ibadah mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti musollahtempat ibadah sangat mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja. b. Fasilitas tempat olahraga. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti tempat olahraga mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 17 orang dengan tingkat keabsahan 60,7. Responden sebanyak 11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3 menyatakan fasilitas seperti tempat olahraga sangat mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti tempat olahraga mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja, sebab di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. c. Fasilitas ruangan kantormeja sendiri. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti ruangan kantormeja sendiri sangat mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 20 orang dengan tingkat keabsahan 71,4. Responden sebanyak 8 orang dengan tingkat keabsahan 28,6 menyatakan fasilitas seperti ruangan kantormeja sendiri mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti ruangan kantormeja sendiri sangat mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja, sebab dengan adanya meja kantor sendiri para karyawan dapat dengan leluasa bergerak cepat, menyimpan fileberkas-berkas sendiri tanpa harus berbagi dengan karyawan Universitas Sumatera Utara lain sehingga mampu memaksimalkan tenaga serta pikiran dalam pekerjaan yang sedang ditekuni. d. Fasilitas ruang tunggu. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti ruang tunggu mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 17 orang dengan tingkat keabsahan 60,7. Responden sebanyak 11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3 menyatakan fasilitas seperti ruang tunggu sangat mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti ruang tunggu mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja, Dengan adanya ruang tunggu para karyawan dapat bekerja dengan tepat tanpa harus tergesa-gesa karena kehadiran tamu, mitra kerja ataupun kolega dari luar kantor. e. Fasilitas cafetaria. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti cafetaria sangat mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 15 orang dengan tingkat keabsahan 53,6. Responden sebanyak 11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3 menyatakan fasilitas seperti cafetaria mendukung kinerja kerja. Responden sebanyak 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan fasilitas seperti cafetaria kurang mendukung kinerja kerja dan responden sebanyak 1 orang dengan tingkat keabsahan 3,6 menyatakan fasilitas seperti cafetaria tidak mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti cafetaria sangat mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja. Dengan adanya cafetaria di sekitar lingkungan kantor, jam istirahat yang tersisa dapat digunakan untuk bekerja, sehingga semua waktu yang ada tidak terbuang sia-sia. f. Fasilitas mobilrumah dinas. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti mobilrumah dinas mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 17 orang dengan tingkat keabsahan 60,7. Responden sebanyak 11 orang dengan tingkat keabsahan 39,3 menyatakan fasilitas seperti mobilrumah dinas sangat mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti mobilrumah dinas mendukung kinerja kerja Universitas Sumatera Utara mereka dalam bekerja, Dengan adanya mobilrumah dinas, mobilitas para karyawan dijamin aman dan lancar serta pekerjaan yang dibebankan dapat terselesaikan tepat waktu. g. Fasilitas ruang anak bagi para ibu. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4. Responden sebanyak 10 orang dengan tingkat keabsahan 35,7 menyatakan fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu sangat mendukung kinerja kerja. Responden sebanyak 3 orang dengan tingkat keabsahan 10,7 menyatakan fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu kurang mendukung kinerja kerja dan responden sebanyak 2 orang dengan tingkat keabsahan 7,1 menyatakan fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu tidak mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas seperti ruang anak bagi para ibu mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja. Dengan adanya ruang anak bagi para ibu, para karyawan perempuan yang juga sekaligus sebagai ibu bagi anak-anaknya mendapatkan jaminan bekerja sebagai wanita karir sekaligus sebagai ibu yang baik karena perannya sebagi ibu dapat beriringan dengan pekerjaan. h. Fasilitas lainnya pulsa hpbulan. Responden yang paling banyak dari tabel di atas mengungkapkan bahwa fasilitas lainnya pulsa hpbulan mendukung kinerja kerja yaitu sebanyak 13 orang dengan tingkat keabsahan 46,4. Responden sebanyak 6 orang dengan tingkat keabsahan 21,4 menyatakan fasilitas lainnya pulsa hpbulan sangat mendukung kinerja kerja. Responden sebanyak 4 orang dengan tingkat keabsahan 14,3 menyatakan fasilitas lainnya pulsa hpbulan kurang mendukung kinerja kerja dan responden sebanyak 5 orang dengan tingkat keabsahan 17,9 menyatakan fasilitas lainnya pulsa hpbulan tidak mendukung kinerja kerja. Maka dapat disimpulkan lebih banyak responden menyatakan fasilitas lainnya pulsa hpbulan mendukung kinerja kerja mereka dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Simbol Perilaku Budaya Organisasi

Dokumen yang terkait

Budaya Organisasi Yang Diterapkan Oleh PT. Pupuk Iskandar Muda Kantor Pemasaran Wilayah Sumatera Utara

21 464 61

Penerapan Simbol Budaya Organisasi Dan Efektivitas Organisasi (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Penerapan Simbol Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi Pers Mahasiswa Suara USU)

1 86 135

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan

11 141 108

Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Medan

4 80 119

Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Operasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Belawan, Sumatera Utara

3 72 119

Simbol dalam Budaya Jawa

0 0 6

Aneka Simbol dalam Budaya Jawa

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori - Pemahaman Karyawan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Tentang Pemahaman Karyawan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Organisasi di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara).

0 2 24

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Pemahaman Karyawan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Tentang Pemahaman Karyawan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Organisasi di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara).

0 0 6

SIMBOL-SIMBOL KOMUNIKASI PENGAMEN JALANAN (Studi Deskriptif Simbol-Simbol Komunikasi Verbal-Nonverbal Oleh Pengamen Jalanan Kota Cilegon) - FISIP Untirta Repository

0 1 167