BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank
2.1.1.1 Pengertian Bank
Menurut Kasmir 2008:25 bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Menurut Simorangkir 2010:92 bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat
pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, atau dengan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.
Menurut Malayu Hasibuan 2002:33 bank adalah badan usaha yang kekayaan terutama dalam bentuk aset keuangan Financial Assets serta
bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bukan mencari keuntungan saja. Menurut Abdurrachman dalam Suyatno 2007:1 bank adalah suatu jenis
lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian Bank menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari beberapa defenisi diatas dapat dijelaskan bahwa bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai intermediasi membantu kelancaran system
pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah.
2.1.1.2 Fungsi Bank
Menurut Ismail 2010:12 mengemukakan 3 fungsi utama bank yaitu : a. Penghimpunan Dana
Bank penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan masyarakat antara lain: simpanan giro, tabungan, dan deposito.
Masing-masing jenis simpanan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Giro dan tabungan merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat. Deposito merupakan jenis simpanan yang berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan
antara bank dan nasabah penyimpan. b. Penyaluran Dana
Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank sebagian besar dalam bentuk kreditpinjaman. Kreditpinjaman yang diberikan oleh bank kepada debitur
peminjam, bank akan memperoleh balas jasa berupa bunga untuk bank konvensional dan balas jasa lain bagi bank syariah.
Universitas Sumatera Utara
c. Penyaluran Jasa Pelayanan jasa bank merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan
oleh bank. Pelayanan jasa bank dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jasa bank dalam negeri dan jasa bank luar negeri. Jasa bank dalam negeri adalah jenis
pelayanan jasa yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi-transaksi antarbank dalam negeri. Jasa bank luar negeri merupakan jenis pelayanan jasa
yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi-transaksi dengan bank koresponden bank asing yang berlokasi diluar negeri yang memiliki
hubungan kerjasama dengan bank yang terdapat di indonesia.
2.1.2 Karir 2.1.2.1 Pengertian Karir
Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012:56 mendefenisikan karir sebagai perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi. Perjalanan ini
dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut.
Menurut Jhon Ivancevich dalam Akhmad
Subekti 2012:161
mendefenisikan:
“Career is the pattern of work related experiences job position, job duties, decisions and subjective interpretation about work related events and activities
over the span of person’s work life”. Karir adalah pola pekerjaan terkait pengalaman seperti jabatan pekerjaan, tugas pekerjaan, keputusan dan interpretasi
subjek mengenai pekerjaan terkait dengan peristiwa serta aktivitas sepanjang
perjalanan hidup seseorang.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2 Tujuan Karir
Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012: 56 mendefenisikan tujuan karir sebagai posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang
pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.
Menurut Mondy dan Noe dalam Iswanto 2004: 198 tujuan karir yaitu pergerakan yang mengikuti perkembangan karir pegawai melalui jenjang - jenjang
karir.
2.1.3 Pengertian Perencanaan Karir
Menurut Mutiara Panggabean 2002: 59, perencanaan karir dapat di defenisikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan
karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu dengan
kesempatan untuk mengisinya.
Menurut Marihot 2002: 220, perencanaan karir pada prinsipnya adalah tanggung jawab individu karena individu pegawailah yang lebih tau mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhannya,tetapi sekali lagi disebabkan perusahaan mempunyai kepentingan,maka perusahaan harus terlibat di
dalamnya agar dapat di capai secara efektif baik dilihat dari sudut pandang pegawai maupun perusahaan.
Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012: 56, perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh
Universitas Sumatera Utara
organisasi berkenaan dengan karir pegawai terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir.
Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika
tidak, maka perencanaan karir pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis.
2.1.3.1 Langkah-langkah Perencanaan Karir
Menurut Byars dan Rush dalam Iswanto 2004: 189, pada dasarnya perencanaan karir memiliki dua elemen yaitu :
1. Perencanaan Karir Individual Individual Career Planning Perencanaan karir individual terfokus pada individual yang meliputi prosedur
untuk membantu menentukan ‘siapakah saya’ dari segi potensi dan kemampuan pegawai.
2. Perencanaan karir individual meliputi : a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, kebutuhan
atau jangka karir b. Penilaian tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia di
perusahaan c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir
3. Perencanaan karir organisasi Organization Career Planning
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan karir organisasi mengintegrasikan kebutuhan sumber daya manusia dan sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada
jenjang atau jalur karir. Tujuan program perencanaan karir organisasi adalah :
a. Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia b. Kesempatan penilaian diri bagi pegawai untuk memikirkan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir baru c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan di
antara divisi atau lokasi geografis d. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadai pegawai
e. Peningkatan kerja melaui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi pegawai yanga dapat menyebabkan berkurangnya perputaran pegawai
g. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Menurut Kadarisman 201: 437 memusatkan perencanaan karir pada
individu individual – centered career planning lebih berfokus pada karir individu daripada kebutuhan organisasional. Perencanaan dilakukan oleh
pegawai sendiri dengan menganalisis tujuan dan keterampilan individual mereka. Individu-individu yang ingin mengatur karir mereka harus
menjalani beberapa langkah-langkah berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
1. Dialog Perencanaan karir harus melibatkan pegawai, pegawai harus diajak
berbicara, berdialog, tanya jawab mengenai prospek mereka sendiri. Pada realitanya masih banyak pegawai yang canggung ketika harus
berdialog mengenai karir mereka sendiri. Mereka takut dianggap terlalu memikirkan karir dan ambisius sehingga karir seringkali tabu
dibicarakan. Meskipun demikian dialog tentang karir harus diusahakan terjadi antara pihak perusahaan dengan pegawai. Melalui dialog ini
diharapkan timbul saling pengertian antara perusahaan dan pegawai tentang prospek masa depan pegawai.
2. Bimbingan Tidak semua pegawai memahami jalur karir dan prospek karirnya
sendiri. Karena itu perusahaan harus membuka kesempatan untuk melakukan bimbingan karir terhadap pegawai. Melalui bimbingan ini
pegawai dituntun untuk memahami berbagai informasi tentang karir mereka.
3. Keterlibatan individual Dalam rangka hubungan kerja yang manusiawi pegawai tidak boleh
dianggap sebagai mesin yang dapat diperlakukan tidak adil termasuk dalam penentuan nasib karir mereka. Setiap pegawai seharusnya
dilibatkan dalam proses perencanaan karir. Mereka harus diberi kesempatan berbicara dan memberikan masukan dalam proses
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Jika tidak maka perencanaan karir akan berjalan timpang karena hanya dilihat dari sisi kepentingan perusahaan saja.
4. Umpan balik Proses pemberian umpan balik selalu terjadi jika ada dialog tetapi
dalam hal ini ditegaskan bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mengetahui setiap keputusan yang berkenaan dengan karir mereka.
Jika dipromosikan, meraka berhak tau mengapa mereka dipromosikan. Bila tidak terjadi perubahan karir dalam waktu yang cukup lama,
mereka juga berhak tau mengapa hal ini terjadi. Pegawai berhak bertanya dan perusahaan berkewajiban menjawab pertanyaan tersebut.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam proses perencanaan karir pegawai. Tahap tersebut yaitu :
1. Analisis kebutuhan individu Analisis kebutuhan karir individu dalam hubungannnya dengan karir pegawai
adalah proses mengidentifikasi potensi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh seorang pegawai agar karir pegawai yang bersangkutan dapat
direncanakan dan dikembangkan sebaik-baiknya. 2. Analisis peran kompetensi
Analisis peran kompetensi adalah analisis untuk mengetahui peran atau jabatan apa yang paling sesuai untuk seorang pegawai, kemudian mengkaji
kompetensi apa saja yang telah dikuasai oleh si pegawai dan kompetensi mana yang belum dikuasai.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2 Manfaat Perencanaan Karir