4. Peluang adalah faktor yang relative ‘uncontrollable’ diluar kendali. Namun harus dituntut untuk teliti,sering disebut peluan jarang beruang dua
kali,begitupun diperoleh maka harus teliti melihatnya dan segera menangkap peluang tersebut apabila selaras dengan perencanaan karir yang telah
dirancang.
2.1.4 Jalur karir
Menurut Byars dan Rue dalam Iswanto 2004 jalur karir merupakan serangkaian aktivitas pengembangan yang melibatkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman kerja, baik secara formal maupun informal yang membantu membuat seseorang mampu memegang jabatan yang lebih tinggi.
Menurut Akhmad Subekti dalam Ivan Ivancevich 2007: 445 yang dimaksud dengan jalur karir adalah :
“Career pathing is the sequencing of the specific jobs that associated with the opportunities”Jalur karir adalah urutan pekerjaan yang spesifik dikaitkan dengan
kesempatan. Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012: 57 mendefenisikan jalur
karir sebagai pola urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir.
Tersirat disini jalur karir selalu bersifat ideal dan normatif. Artinya dengan asumsi setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama dengan pegawai
lainnya, maka setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan karir tertentu. Meskipun demikian kenyataan sehari-hari tidak selalu ideal
Universitas Sumatera Utara
seperti ini. Ada pegawai yang bagus karirnya, ada pula pegawai yang mempunyai karir buruk meskipun prestasi kerja yang ditunjukkan bagus.
Dalam organisasi yang baik dan mapan, jalur karir pegawai selalu jelas dan eksplisit, baik titik-titik karir yang dilalui maupun persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mencapai tujuan karir tertentu. Dalam hal ini persyaratan untuk naik ke jabatan struktural tertentu atau ke jenjang fungsional tertentu telah
ditentukan dengan jelas dan bahkan dilengkapi dengan ukuran-ukuran kuantitatif. Jalur karir merupakan urutan jabatan – jabatan yang dapat diduduki dan
harus diduduki untuk mencapai tujuan karir seseorang, misalnya disebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan yaitu PT. Bank Sumut untuk
menjadi eksekutif oleh seseorang yang memulai dari manajer operasional – manajer pemasaran – manajer SDM, dengan waktu yang di haruskan menduduki
jabatan ini, persyaratan untuk kerja, dan persyaratan lainnya. Disebabkan berbagai macam faktor seperti tingkat pendidikan seseorang
dan kebijakan perusahaan, pegawai dapat memulai karirnya dari jabatan yang berbeda-beda.Seseorang mungkin dapat memulai menjadi asisten manajer SDM
disebabkan tingkat pendidikan yang dimilikinya. Jalur karir untuk mereka ini juga dapat berbeda karena hal itu sekali lagi sangat tergantung pada kebijakan
perusahaan tetapi mungkin juga jalur karir dalam perusahaan harus dimulai dari level bawah, yaitu pekerja dan seterusnya.
Dari aspek-aspek motivasi dan pengembangan secara umum, dapat dikatakan setiap pegawai harus memiliki jalur karir yang jelas. Beberapa jenis
jalur karir yang mungkin ada dalam perusahaan tidak selalu bersifat meningkat
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan struktur perusahaan dalam arti promosi. Meskipun ada, tetapi bisa juga bersifat pengalihan atau rotasi ke jabatan lain untuk mendapatkan
pengetahuan tambahan dan pengalaman, yang diasumsikan akan menjadi syarat untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Untuk itu, ada bebrapa sistem jalur
karir yang terdapat di PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan yaitu : 1.
Vertical system Vertical system adalah jalur karir yang dapat dilalui dalam satu fungsi melalui
hirarki perusahaan. Misalnya, ada seseorang ketika memasuki perusahaan mulai sebagai pegawai biasa dalam satu bidang tertentu seperti bagian
pemasaran, kemudian bisa naik menjadi kepala seksi pemasaran. Kelebihan dari sistem ini adalah :
- Pegawai memiliki langkah-langkah promosi yang jelas.
- Jika perusahaan berkembang, karyawan memilki kesempatan promosi.
- Manajer atau pimpinan memahami tugas-tugas bawahan sebab
sebelumnya atasan tersebut telah mennduduki jabatan tersebut yang dapat bermanfaat buat mereka dan dapat membina bawahan dengan baik.
Kerugian dari sistem ini adalah : -
Jika perusahaan tidak berkembang, kesempatan promosi menjadi terbatas. -
Ada persaingan antara pegawai dalam perebutan posisi yang terbatas. -
Terbatasnya kesempatan promosi. 2.
Trunk and branch system Pada sistem ini apabila pegawai ingin menaiki posisi yang lebih tinggi
diharuskan melalui posisi-posisi pada fungsi yang lain. Misalnya, untuk
Universitas Sumatera Utara
menjadi manajer bagian pemasaran, pegawai harus melalui posisi-posisi tertentu.
Beberapa keuntungan dari sistem ini adalah : -
Pegawai dapat menyesuaikan keinginan pada kesempatan yang lebih banyak.
- Pegawai mendapatkan pengalaman yang lebih banyak.
Kerugian dari sistem ini adalah karyawan memiliki pilihan jalur karir lebih banyak yang dapat mengakibatkan kebingungan dan ketidakpastian.
3. Planned job rotation system
Pada sistem ini perusahaan melakukan perencanaan yang teliti mengenai pengalihan pegawai dari satu jabatan sebelum menduduki jabatan tertentu.
2.1.4.1 Jangka Karir