Uji Signifikan Simultan Uji-T Uji Koefisien Determinasi R²

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni 7,308 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2.33, dengan tingkat kesalahan ɑ = 5 atau dengan kata lain F hitung F tabel 7,038 2.33 dengan nilai signifikan = 0.000 yang berati lebih kecil dari ɑ 0.000 0.05, maka kesimpulan dapat diambil adalah Hnol ditolak dan H ɑ diterima yang berarti pengaruh perencanaan dan pengembangan karir secara serempak adalah signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.

4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan Uji-T

Uji signifikansi parsial Uji-t seberapa besar pengaruh variabel perencanaan X1 dan pengembangan karir X2 terhadap variabel terikat yaitu produktivitas kerja Y. Kriteria pengujian Uji-t adalah sebagai berikut: H0 : b1 =b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh dimensi variabel bebas yaitu perencanaan X1 dan pengembangan karir X2 terhadap variabel terikat yaitu produktivitas Y. Ha : b1 b2 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas yaitu perencanaan X1 dan pengembangan karir X2 terhadap variabel terikat yaitu produktivitas kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima bila t hitung t tabel pada ɑ = 5 Ha diterima bila t hitung t tabel pada ɑ = 5 Universitas Sumatera Utara Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan SPSS 18.0, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat ɑ = 5 Hasil u ji-t dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.29 Hasil Uji Secara Parsial Uji-t 1. Nilai t hitung variabel perencanaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 dibawah lebih kecil dari 5 dan nilai t hitung 3.797 t tabel 36.693 artinya walaupun variabel perencanaan ditingkatkan maka produktivitas kerja Y akan meningkat sebesar 0.720

4.3.2.3 Uji Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dikatakan bahwa pengaruh dimensi variabel bebas X1,X2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang ditelit terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Coefficients a 36.693 3.355 10.936 .000 .720 .190 .137 3.797 .000 Constant perencanaan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: produktivitas a. Universitas Sumatera Utara dimensi variabel bebas X1,X2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS 18.0 dapat dilihat pada tabel 4.36 Tabel 4.30 Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai R = 0.749 berarti hubungan antara variabel perencanaan X1 dan pengembangan X2 terhadap variabel terikat yaitu produktivitas kerja Y sebesar 74,9 yang berarti memiliki hubungan yang erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0.518 berarti 51.8 variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh perencanaan dan pengembangan karir. Sedangkan sisanya 4,82 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1.79993. semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Model Summary b .749 a .560 .518 1.79993 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, perencanaan a. Dependent Variable: produktivitas b. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu

perencanaan X1, pengembangan karir X2 terhadap variabel terikat Y yakni produktivitas kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui penyebaran kuisioner yang berisikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lamanya bekerja. Pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 18.0. Berdasarkan ditribusi jawaban responden terhadap variabel perencanaan diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan pertama yaitu “penempatan karir yang sesuai dapat menunjang kesejahteraan pegawai”. Berdasarkan hasil Uji-t dapat diketahui bahwa variabel perencanaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas. Jika penempatan karir sesuai maka produktivitas kerja pegawai akan lebih meningkat. Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel pengembangan karir diketahui jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan pertama yaitu “pekerjaan yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan latar belakang pendidikan pegawai”. Berdasarkan hasil Uji-t dapat diketahui bahwa variabel pengembangan karir berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Apabila perusahaan menempatkan pegawai sesuai dengan latar belakang pendidikannya maka produktivitas pegawai akan meningkat. Universitas Sumatera Utara