Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir

dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendir dan pengembangan. 8. Membuka jalan bagi pegawai yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada pegawai untuk melangkah maju kemampuan potensial meraka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan,hal ini dapat memberikan performasi yang lebih baik untuk pekerjannya sekarang ini. 9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan pegawai, manajer,dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan subordinat kunci. 10. Membantu pelaksanaan rencana – rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan- jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

2.1.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir

Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012: 59, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan karir, dimana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karir, yaitu sebagai berikut: 1. Tahapan-Tahapan Karir dalam Perusahaan Tahapan-tahapan karir dalam organisasi merupakan tahapan waktu dan usia seseorang sejak memasuki perusahaan hingga usia pensiun, kecenderungan Universitas Sumatera Utara harapan-harapannya yang berkaitan dengan pencapaian tujuan karir, dan apa yang sebaiknya dilakukan organisasi dalam setiap tahapan untuk membantu pegawai dalam perencanaan karirnya karena perencanaan karir lebih banyak merupakan tanggung jawab individu, maka yang dilakukan individu dalam upaya pengembangan karirnyanya meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: • Entry stage Entry stage merupakan tahap mulai memasuki perusahaan, yaitu waktu seseorang baru memasuki suatu perusahaan sebagai pegawai baru.Apabila dikaitkan dengan usia, umumnya mereka berusia dua puluhan tahun.Pada tahap ini seseorang akan bertanya apakah keahliannya dapat diterapkan disini di perusahaan tempat dia bekerja, apakah pekerjaannya menyenangkan, apakah dia akan diterima oleh rekan kerja,apakah dia dapat berkembang dan mencapai tujuan karirnya di perusahaan ini sesuai minat, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki. • Mastery stage Mastery stage adalah tahap dimana seseorang karena pengalaman atau keahlian yang sudah di dapat menginginkan jabatan baru yang biasanya yang lebih tinggi atau lebih menarik dan menantang.Pada tahap ini dapat terjadi dua kemungkinan yang disebut dengan achievement stage dan mid- career stage.Yang pertama biasanya pada usia 30 sampai 40 tahun, yang ditandai dengan keinginan seseorang untuk berprestasi dan ingin menaiki jabatan yang lebih tinggi dalam perusahaan atau dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi.Yang kedua biasanya pada usia 40 sampai 55 Universitas Sumatera Utara tahun dan ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali karirnya dan motivasi kerja juga sudah menurun.Keberhasilan pada tahap ini oleh pegawai tidak lagi diukur dengan promosi ke jabatan yang lebih tinggi, tetapi diukur dengan tugas – tugas yang lebih menarik, menantang dan penting, serta kesempatan – kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan baru. Tiga kemungkinan sebagai alasan dari kecenderungan di atas adalah : 1. Kesempatan karir yang lebih sempit Dengan bertambahnya usia, kesempatan karir yang dimiliki seseorang akan berkurang. Hal ini diakibatkan perusahaan lebih condong kepada pegawai yang lebih muda. 2. Perubahan pandangan Akibat usia yang lebih tua, seseorang mungkin akan menilai kembali mengenai tujuan karirnya yang memang tidak terlepas dari rencana hidupnya. 3. Ketidakpastian mengenai karir Tujuan karir seseorang memang tidak pernah lepas dari tujuan hidupnya. Jabatan yang lebih tinggi belum tentu menjamin memecahkan tujuan – tujuan atau masalah – masalah hidupnya. • Passage stage Tahap ini dapat ditandai dengan keinginan untuk berpindah pekerjaan atau mencoba jenis pekerjaan lain karena pekerjaan lama sudah tidak menarik Universitas Sumatera Utara atau karena terjadi pemutusan hubungan kerja sehingga masa ini dapat terjadi lebih dari satu kali seperti halnya pada masa-masa lalu. Menurut Meilan Sugiarto dalam Danang 2012: 60 , ada 5 perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi orang – orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, dimana mereka menyebutnya sebagai jangka karir career anchors yaitu antara lain : a. Kemampuan manajerial Kemampuan manajerial. Tujuan karir bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari diri sendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau pegawainya. b. Kemampuan fungsional-teknis Kemampuan fungsional-teknis. Dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tidak mencari kedudukan dalam manajerial. c. Keamanan Keamanan. Dasar ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karir mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi geografi. d. Kreativitas Kreativitas. Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka. Universitas Sumatera Utara e. Otonomi dan kebebasan Otonomi dan kebebasan. Dasar karir ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.

2.1.3.4 Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Merencanakan Karir