70
dijadikan  fungsi  lain  untuk  laboratorium  sejarah  dan  geografi  yang  menyimpan beberapa  jenis  batuan  serta  digunakan  pula  sebagai  Hall  untuk  acara  tertentu.
Kondisi  ideal  semestinya  sekolah  dilengkapi  dengan  berbagai  fasilitas laboratorium  dan  sarana  penunjang  lainnya  yang  memadai.  Selain  laboratorium
yang  keberfungsiannya  belum  maksimal  tersebut  SMA  Negeri  2  Banguntapan Bantul masih belum dapat melengkapi sarana laboratorium bahasa, laboratorium
Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  TIK,  dan  sarana  pembelajaran  berbasis TIK  belum  memadai  dan  juga  belum  memiliki  ruang  pertemuan  serta  sarana
parkir  kendaraan  siswa  belum  memadai.  Kekurangan  tersebut  secara  bertahap diupayakan  untuk  dilengkapi  dengan  pengajuan  dana  blockgrant  dan  juga  dari
dana  partisipasi  orang  tua  siswa  melalui  komitedewan  sekolah.  Jadi,  secara umum fasilitas sekolah berupa sarana fisik hanya memenuhi kebutuhan minimal
dalam penyelenggaraan pendidikan.
B.  Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan  hasil  wawancara,  observasi,  dan  studi  dokumen  yang  telah dilakukan oleh peneliti diperoleh beberapa data tentang implementasi kurikulum
pendidikan  lingkungan  hidup  dan  mitigasi  bencana  di  SMA  Negeri  2 Banguntapan Bantul sebagai berikut. Awal mula adanya implementasi kurikulum
pendidikan  lingkungan  hidup  dan  mitigasi  bencana  di  SMA  Negeri  2 Banguntapan  Bantul  yaitu  diawali  dengan  adanya  surat  keputusan  menteri
pendidikan  nasional  tahun  2007  tentang  pengurusutamaan  pengurangan  resiko bencana di sekolah. Wilayah Indonesia adalah wilayah jalur palung serta gunung
berapi sehingga diperlukan pembelajaran untuk memberikan pengetahuan kepada
71
para siswa dan generasi penerus. Pada tahun 2012 SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul  ditunjuk  oleh  dinas  pendidikan  Kabupaten  Bantul  menjadi  salah  satu
sekolah percontohan karena daerah tersebut termasuk ke dalam salah satu daerah di  Indonesia  yang  rawan  terhadap  bencana  alam  terutama  gempa  bumi.  SMA
Negeri 2 Banguntapan Bantul masuk daerah yang terkena dampak dari bencana gempa bumi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2006. Pada tahun tersebut
Kabupaten  Bantul  adalah  daerah  yang  terkena  dampak  paling  parah  bencana gempa  bumi  yang  melanda  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  karena  sebagai  pusat
titik  terjadinya  gempa  bumi.  Selama  dua  tahun  dilaksanakan  semakin berkembangnya  prestasi  siswa  pada  bidang  lingkungan  hidup  dan  mitigasi
bencana tersebut sehingga sekarang SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul sedang mempersiapkan diri menuju sekolah adiwiyata mandiri. Hal tersebut diungkapkan
oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum sebagai berikut. “... pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana itu konsep awalnya itu
sehubungan dengan wilayah Indonesia itu adalah wilayah jalur palung apa itu gunung  berapi  dan  untuk  memberikan  pengetahuan  kepada  para  siswa  dan
generasi  penerus  pada  umumnya  itu,  khususnya  di  wilayah  Bantul  abis bencana  alam  yang  pada  waktu  itu  masyarakat  dan  para  siswa  tahu  persis
kondisi  dari  lingkungan  yang  sangat  parah  dan  merugikan  semua  warga, untuk  pengalaman  seperti  itu  maka  masyarakat  atau  anak-anak  generasi
penerus  itu  perlu  tahu  bagaimana  kalau  kondisi  seperti  itu  sekolah menginginkan  adanya  kebijakan-kebijakan  baru  tentang  pendidikan
lingkungan  hidup,  untuk  itu  sekolah  itu  melangkah  bahkan  ditunjuk  oleh pihak dinas dan pada umumnya itu diminta untuk sekolah adiwiyata, dengan
demikian  sekolah  mengambil  langkah-langkah:  satu,  bahwa  pendidikan lingkungan  hidup  itu  sangat  perlu  sangat  penting  bahkan  semula  itu
pendidikan pembelajaran dari lingkungan hidup itu mulanya pada kurikulum sebelumnya  hanya  diintegrasikan  dari  masing-masing  mapel  yang  terkait
yang  bisa  diintegrasikan.  Namun,  sekolah  kami  untuk  setelah  mendapat pembinaan  dari  berbagai  pihak  seperti  BLH,  dinas  pendidikan-red  itu
diharapkan  untuk  pendidikan  lingkungan  hidup  itu  sebaiknya  itu  adalah berdiri sendiri sehingga mulai dua tahun terakhir ini kebijakan kita ambil kita
masukkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP itu, sehingga
72
sampai  sekarang  nanti  mbak  bisa  lihat  di  rapor  itu  sudah  berdiri  sendiri namanya mapel untuk pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana itu,
jadi  begitu  kebijakannya  nanti  implementasinya  tentunya  dalam  komponen standar  isi  kurikulum  itu  disana  akan  terkait  dengan  beberapa,  silabus,
kemudian  KTSP-nya  tercantum  juga  diindikator,  disamping  itu  ada  mapel- mapel lain yang tidak berdiri sendiri yang terintegrasi itu memang ada, juga
beberapa yang diintegrasikan ke dalam RPP indikator-indikatornya.” C-1 Hal  yang  sama  juga  terlihat  dari  hasil  dokumentasi  yang  ditampilkan  pada
website SMA Negeri 2 Banguntapan yang tertulis pada halaman perkenalan profil SMA  Negeri  2  Banguntapan.  Website  tersebut  menyebutkan  bahwa  pentingnya
pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana di sekolah bagi siswa karena wilayah Indonesia terutama Bantul pada khususnya yang berada di wilayah jalur
palung dan gunung berapi. Adapun  selama  implementasi  kurikulum  pendidikan  lingkungan  hidup  dan
mitigasi  bencana  berlangsung  di  SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  tentunya tidak  hanya  mempengaruhi  komponen  isi  kurikulum  dan  proses  pelaksanaan
kurikulum saja tetapi juga mempengaruhi pada komponen lain. Adapun data yang diperoleh  pada  komponen  yang  terpengaruhi  karena  adanya  implementasi
kurikulum lingkungan hidup dan mitigasi bencana di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul adalah sebagai berikut.
1.  Kurikulum  Pendidikan  Lingkungan  Hidup  dan  Mitigasi  Bencana  di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul
Implementasi  kurikulum  harus  mampu  mengaktualisasi  rencana  kurikulum yang  berupa  muatan  kurikulum  yang  akan  diberikan  sekolah  kepada  siswa.
MuatanIsi  kurikulum  merupakan  komponen  yang  memuat  segala  sesuatu  yang akan  diberikan  kepada  siswa  berupa  pengalaman-pengalaman  hidup  sebagai
bekal  dalam  kehidupannya  yang  tertuang  dalam  perangkat-perangkat
73
pembelajaran  yang  akan  digunakan  selama  penyelenggaraan  kegiatan  belajar mengajar.  SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  memiliki  kebijakan
pengembangan  materi  lingkungan  hidup  yang  tercantum  dalam  RPP  maupun lembar penilaian yang dirancang diawal tahun pelajaran. Hasil dokumentasi yang
diperoleh  peneliti  disebutkan  bahwa  struktur  kurikulum  SMA  Negeri  2 Banguntapan tahun pelajaran 20132014 mengalami penambahan mata pelajaran
pada  muatan  lokal  yakni  dengan  memasukkan  mata  pelajaran  Pendidikan Lingkungan  Hidup  dan  Mitigasi  Bencana.  Penambahan  mata  pelajran  tersebut
sejalan  dengan  visi  dan  misi  serta  tujuan  sekolah  dalam  rangka  membentuk pribadi  yang  memiliki  wawasan  lingkungan  dan  memliki  kesadaran  bahwa
mereka  tinggal  di  daerah  yang  memiliki  potensi  bencana  besar.  Setiap  lulusan SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul dapat memberikan kontribusi positif dalam
hal pemanfaatan dan pelestarian lingkugan serta dapat menyikapi bencana alam yang  ada  dengan  cara  yang  benar  dan  bijaksana.  Adapun  struktur  kurikulum
SMA Negeri 2 Banguntapan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
74
Tabel 4. Struktur Kurikulum Kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul
Komponen Muatan
Mata Pelajaran
Mengintegrasikan Pendidikan
Karakter Mengintegrasikan
PLH A.  Mata Pelajaran
SM 1
SM 2
1.    Pendidikan Agama       2 2
√ √
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
√ -
3.    Bahasa Indonesia          4 4
√ √
4.    Bahasa Inggris              4 4
√ √
5.    Matematika                   5 5
√ -
6.    Fisika 3
3 √
- 7.    Biologi                          2
2 √
√ 8.    Kimia                            2
2 √
√ 9.    Sejarah                          1
1 √
- 10.   Geografi
2 2
√ √
11.   Ekonomi                       2 2
√ -
12.   Sosiologi                       2 2
√ -
13.   Seni Budaya                  2 2
√ √
14.   Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 2
2 √
-
15.   Teknologi  Informasi dan Komunikasi
2 2
√ √
16.   Bahasa Asing Jerman
2 2
√ -
B.  Muatan Lokal