32 d.  Evaluasi Produk
Evaluasi  ini  berkenaan  dengan  pengukuran  terhadap  hasil-hasil program dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Evaluasi yang seksama
sebaiknya meliputi semua komponen evaluasi tersebut. Namun, sering sekali karena keadaan yang tidak memungkinkan, tidak semua komponen mendapat
perhatian intensif. Proses evaluasi kurikulum terdiri atas langkah-langkah Oemar Hamalik, 2013:
261 antara lain: Pelaksanaan evaluasi internal → rancangan revisi → pendapat ahli → komentar yang dapat dipercaya → model kurikulum.
C.  Muatan Kurikulum
Isi kurikulum harus berupa kesatuan yang terpilih dan dibutuhkan oleh siswa sehingga tidak hanya terdiri dari sekumpulan informasi dan pengetahuan saja. Isi
kurikulum harus mempertimbangkan dua hal: pertama berguna bagi siswa sebagai individu yang dididik dalam menjalani kehidupan dan kedua isi kurikulum harus
siap dipelajari siswa. Ruang lingkup isi kurikulum meliputi beberapa hal berikut: 1. Isi yang bersifat umum, berlaku untuk semua siswa yang berguna dalam proses
interaksi dan pengembangan tingkat berpikir, mengasah perasaan dan berbagai pendekatan  untuk  dapat  saling  memahami  satu  sama  lain,  yang  menegaskan
posisi setiap siswa sebagai anggota dan hidup dalam lingkungan masyarakat. 2. Isi yang bersifat khusus, berlaku untuk program-program tertentu, siswa yang
mempunyai  kebutuhan  berbeda  atau  mempunyai  kemampuan  istimewa dibanding  siswa  lainnya,  yang  membutuhkan  perlakuan  yang  berbeda  untuk
dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki.
33 Smith,  Stanley,  dan  Shores  mengidentifikasi  empat  prinsip  yang  mendasari
cara penyajian urutan materi dalam kurikulum, yaitu dari yang sederhana menuju hal  kompleks,  pelajaran  prasyarat,  secara  keseluruhan,  dan  kronologis  atau
kejadian.  Menurut  Oemar  Hamalik  2013:  178  pertimbangan  dalam  pemilihan dan prioritas terhadap isi kurikulum yang didasari oleh empat hal, yaitu
a. Signifikan,  apabila  menjadi  dasar  dalam  pembentukan  perilaku  individu dan secara logis menjadi dasar dalam berbagai studi lapangan.
b. Kegunaan utility, apabila mempunyai pengaruh dalam aktivitas siswa dan dijadikan  dasar  studi  empiris  tentang  cara  manusia  pada  umumnya  bisa
hidup secara efektif dalam masyarakat. c. Ketertarikan interest, berhubungan dengan minat siswa.
d. Validitas, yang berkaitan dengan keotentikan dan keakuratan isi kurikulum tersebut.
e. Relevansi  sosial  atau  perkembangan  manusia,  apabila  memusatkan perhatiannya  pada  pendalaman  nilai-nilai  moral-ideal,  masalah  sosial,
proses berpikir efektif, isu-isu kontroversial, dan lain-lain. f. Learnability  atau  kemampuan  untuk  dipelajari,  yang  berkaitan  dengan
kemampuan siswa dalam memahami isi kurikulum tersebut. Hal-hal  yang  harus  dipertimbangkan  dalam  memilih  dan  menetapkan  isi
kurikulum  adalah:  1  tingkat  kematangan  siswa  sesuai  dengan  tahap-tahap perkembangan  dan  kematangan  siswa;  2  tingkat  pengalaman  siswa;  dan  3
taraf kesulitan materi. Dari semua unsur-unsur yang menjelaskan tentang muatan kurikulum pada
hakikatnya  ada  tiga  sifat  penting  pendidikan  karena  pendidikan  dan  masyarakat akan  saling  berhubungan  dan  mempengaruhi.  Seperti  yang  dikutip  dari  Nana
Syaodih Sukmadinata 2002: 58-59, “Pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan  pertimbangan  nilai.  Kedua,  pendidikan  diarahkan  pada  kehidupan
masyarakat  guna  menyiapkan  anak  untuk  kehidupan  dalam  masyarakat.  Ketiga, pelaksanaan  pendidikan  dipengaruhi  dan  didukung  oleh  lingkungan  masyarakat
34 tempat  pendidikan  berlangsung.”  Adapun  UU  No.  20  tahun  2003  menyebutkan
standar  isi  mencakup  lingkup  materi  minimal  dan  tingkat  kompetensi  minimal untuk  mencapai  kompetensi  lulusan  minimal  pada  jenjang  dan  jenis  pendidikan
tertentu.  Pendidikan  kaitannya  dengan  muatan  kurikulum  yang  dikemukakan tersebut  dapat  diketahui  bahwa  lingkungan  tempat  berlangsungnya  pendidikan
juga  berpengaruh  pada  pendidikan.  Hal  itu  artinya  letak  geografis  juga  akan mempengaruhi  muatan  kurikulum  yang  akan  diterapkan  oleh  suatu  instansi
pendidikan.
D.  Pendidikan Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana di Sekolah