28
4.  Evaluasi kurikulum
Tahap akhir dari kegiatan manajemen kurikulum adalah evaluasi kurikulum. Kegiatan tersebut biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya
dalam  pengembangan  kurikulum.  Beberapa  ahli  ada  yang  menyebutkan  bahwa evaluasi  kurikulum  sama  artinya  dengan  evaluasi  pendidikan,  ada  pula  yang
menyebutkan sama dengan evaluasi program tetapi sebagian lagi berdiri sendiri. Morrison  Oemar  Hamalik,  2013:  253  memberi  pengertian  evaluasi  secara
terpisah  dengan  kurikulum.  Menurut  ahli  tersebut  evaluasi  adalah  perbuatan pertimbangan  berdasarkan  seperangkat  kriteria  yang  disepakati  dan  dapat
dipertanggungjawabkan. Menurut S. Hamid Hasan 2008: 32 evaluasi kurikulum adalah suatu proses kegiatan menilai suatu objek dalam kegiatan belajar mengajar
siswa di sekolah. Kedua pengertian tersebut bertitik tolak pada kegiatan penilaian dan  pertimbangan.  Jadi,  evaluasi  dari  pelaksanaan  kurikulum  bertujuan  untuk
mengukur  seberapa  jauh  penerapan  kurikulum  standar  nasional  dipakai  sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerahsekolah, sehingga
pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisis oleh siswa.
Evaluasi pelaksanaan kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar siswa dan  proses  pembelajarannya,  tetapi  juga  rancangan  dan  pelaksanaan  kurikulum,
kemampuan dan kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya. Peranan  evaluasi  kurikulum  menurut  Nana  Syaodih  Sukmadinata  2002:  179
sebagai berikut. a.  Evaluasi sebagai moral judgement
29 b.  Evaluasi dan penentuan keputusan
c.  Evaluasi dan konsensus nilai Pelaksanaan  evaluasi  kurikulum  agar  tidak  melenceng  jauh  dari  tujuan  evaluasi
kurikulum  yang  telah  direncanakan  maka  harus  berpijak  pula  pada  prinsip pelaksanaan  evaluasi  kurikulum.  Prinsip-prinsip  evaluasi  kurikulum  Oemar
Hamalik, 2013: 255-256 sebagai berikut. a.  Tujuan tertentu,  setiap  program  evaluasi  kurikulum  terarah  dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. b.  Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari
data yang nyata dan akurat, diperoleh melalui instrument yang andal. c.  Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat
dalam ruang lingkup kurikulum. d.  Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan. Pelaksanaan dan
keberhasilan  suatu  program  evaluasi  kurikulum  merupakan  tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
e.  Efisien, khususnya dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan yang menjadi unsur penunjang.
f.  Berkesinambungan. Tuntutan diadakannya perbaikan kurikulum. Terdapat  empat  jenis  strategis  evaluasi  kurikulum  yang  dapat  dijadikan  dasar,
Oemar Hamalik, 2013: 258 yaitu: a.  Strategi pertama,  terdiri  atas  penentuan  lingkungan  tempat  terjadi
perubahan,  terdapat  berbagai  kebutuhan  yang  belum  terpenuhi,  dan berbagai masalah mendasari kebutuhan.
b.  Strategi kedua, terdiri atas pengenalan dan penilaian terhadap kemampuan yang relevan.
c.  Strategi ketiga, terdiri  atas  pendekatan  dan  prediksi  hambatan  yang mungkin  terjadi  dalam  desain  prosedural  atau  implementasi  sepanjang
tahap pelaksanaan program. d.  Strategi keempat,  terdiri  atas  penentuan  keefektifan  proyek  yang  telah
dilaksanakan. Di  samping  memperhatikan  strategi  yang  digunakan,  pelaksanaan  evaluasi
kurikulum harus didasarkan model yang akan digunakan. Model-model evaluasi kurikulum menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2002: 185-186 meliputi:
a.  Evaluasi model penelitian
30 Model ini didasarkan atas teori dan metode tes psikologis serta eksperimen
lapangan. Untuk mengetahui tingkat perkembangan anak serta hasil yang dicapai  pada  akhir  program  percobaan  dapat  digunakan  tes  pre-tes  dan
pro-tes b.  Evaluasi model objektif
Para evaluator menghimpun pendapat-pendapat orang luar tentang inovasi kurikulum  yang  dilaksanakan.  Kurikulum  diukur  dengan  seperangkat
objektif tujuan khusus. Keberahasilan kurikulum diukur oleh penguasaan siswaakan tujuan-tujuan tersebut.
c.  Evaluasi campuran multivariasi 1  Mencari sekolah yang berminat untuk dievaluasiditeliti
2  Pelaksanaan program. Bila tidak ada pencampuran sekolah tekanannya pada partisipasi yang optimal.
3  Sementara  tim  menyusun  tujuan  yang  meliputi  semua  tujuan  dari pengajaran umpamanya dengan metode global dan metode unsur, dapat
disiapkan tes tambahan. 4  Bila semua informasi yang diharapkan telah terkumpul, maka mulailah
pekerjaan komputer. 5  Tipe analisis dapat juga digunakan untuk mengukur pengaruh bersama
beberapa variabel yang berbeda. Prosedur Strategi Evaluasi Oemar Hamalik, 2013: 258-259 yaitu:
a.  Evaluasi Kebutuhan dan Feasibility Evaluasi  ini  dapat  dilaksanakan  oleh  lembaga,  badan  pendidikan  dan
pelatihan  atau  administrator  tingkat  pelaksana.  Prosedur  yang  dilakukan adalah sebagai berikut.
1  Merumuskan tipe dan jenis mata ajar atau program yang sekarang sedang disampaikan
2  Menetapkan program yang dibutuhkan 3  Menilai asses data setempat berdasarkan tes buku, tes intelegensi dan tes
sikap yang ada 4  Menilai  riset  yang  telah  ada,  baik  riset  setempat  mau  pun  riset  tingkat
nasional yang sama atau berhubungan.
31 5  Menetapkan  feasibility  pelaksanaan  program  sesuai  dengan  sumber-
sumber yang ada manusiawi dan material 6  Mengenali masalah-masalah yang mendasari kebutuhan
7  Menentukan  bagaimana  proyek  akan  dikembangkan  guna  berkontribusi pada sistem kediklatan atau badan diklat setempat
b.  Mengevaluasi Masukan Evaluasi masukan melibatkan para supervisor, konsultan dan ahli mata
pelajaran yang dapat merumuskan pemecahan masalah. Pemecahan masalah harus  dilihat  dalam  hubungannya  dengan  hambatan  misalnya,  oleh  para
pengajar  dan  objek  didik  serta  peserta  didik,  kecakapan  kerja  pemecahan masalah  dalam  kelas,  keampuhan  sejauh  mana  usaha  pemecahan  masalah
tersebut  kaitan  antar  biaya  pemecahan  masalah  dengan  hasil  yang diharapkan. Jadi evaluasi masukan menuju ke arah pengembangan berbagai
strategi  dan  prosedur  pendidikan  dan  pelatihan,  yang  dalam  pembuatan keputusannya sangat dibutuhkan informasi yang akurat. Selain itu, masukan
juga  berusaha  mengenali  daerah  permasalahan  tersebut  agar  dapat  diawasi selama berlangsungnya implementasi.
c.  Evaluasi Proses Evaluasi  proses  adalah  sistem  pengelolaan  informasi  dalam  upaya
pembuatan keputusan yang berkenaan dengan ekspansi, kontruksi, modifikasi dan klarifikasi strategi pemecahan atau penyelesaian masalah.
32 d.  Evaluasi Produk
Evaluasi  ini  berkenaan  dengan  pengukuran  terhadap  hasil-hasil program dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Evaluasi yang seksama
sebaiknya meliputi semua komponen evaluasi tersebut. Namun, sering sekali karena keadaan yang tidak memungkinkan, tidak semua komponen mendapat
perhatian intensif. Proses evaluasi kurikulum terdiri atas langkah-langkah Oemar Hamalik, 2013:
261 antara lain: Pelaksanaan evaluasi internal → rancangan revisi → pendapat ahli → komentar yang dapat dipercaya → model kurikulum.
C.  Muatan Kurikulum