115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Berdasarkan  analisis  data  dan  pembahasan  hasil  penelitian  tentang Implementasi  Kurikulum  Pendidikan  Lingkungan  Hidup  dan  Mitigasi  Bencana
SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  diperoleh  beberapa  kesimpulan  sebagai berikut:
1.  Kurikulum  pendidikan  lingkungan  hidup  dan  mitigasi  bencana  di  SMA Negeri  2  Banguntapan  Bantul  pelaksanaannya  berpedoman  pada  KTSP.
Secara keseluruhan kurikulum sudah memenuhi kriteria minimal standar isi dari  standar  nasional  pendidikan.  Materi  dan  kompetensi  minimal  tentang
lingkungan hidup dan mitigasi bencana yang di dalamnya memuat kerangka dasar  dan  struktur  kurikulum  serta  beban  belajar.  Model  kurikulum  yang
digunakan cenderung pada CBA Concerns-Based Adaption Model menurut Orstein dan Hupkins.
2.  Program pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana di SMA Negeri 2 Banguntapan  Bantul  termuat  dalam  visi,  misi  dan  tujuan  sekolah  yang
dijabarkan berikut. a.  Program unggulan muatan lokal dengan pendekatan monolitik
b.  Program pengembangan kegiatan ekstrakurikuler karya ilmiah remaja c.  Program lingkungan hijau berupa 3R Reduce, Reuse, Recycle, penataan
ruang, dan pembuatan jalur evakuasi. d.  Program kerjasama dengan instansi-instansi terkait.
116 3.  Proses pembelajaraan pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana di
SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul berupa kegiatan belajar mengajar dengan memadukan  dua  pendekaatan  yaitu  monolitik  dan  integratif.  Pendekatan
monolitik berupa mata pelajaran PLH dengan beban belajar selama 45 menit dalam  satu  minggu.  Metode  dalam  pembelajaran  yaitu  lebih  banyak
penugasan  siswa.  Pembelajaran  berpedoman  pada  KTSP  dan  RPP  tanpa silabus.  Sumber  belajar  berasal  dari  guru  mata  pelajaran  yang  diambil  dari
internet. Kriteria Kelulusan Minimal KKM yaitu 75. Pendekatan integratif berupa  memasukkan  materi  pada  bebrapa  pokok  bahasan  semua  mata
pelajaran terkait dan kegiatan ekstrakulikuler KIR. 4.  Evaluasi pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana di SMA Negeri 2
Banguntapan Bantul terdiri dari a.  Evaluasi formatif berupa ulangan harian
b.
Evaluasi  sumatif  biasanya  berupa  ulangan  umum  yang  diadakan  pada akhir caturwulanmid semester dan akhir semster. Hasil evalausi belajar
siswa tersebut dituangkan ke dalam laporan berupa rapor.
c.
Evaluasi  program  berupa  visistasi  dari  Dinas  Pendidikan  Pemuda  dan Olahraga  Disdikpora  tiap  semester.  Hasilnya  berupa  laporan  visitasi
yang langsung visitor beritahukan kepada pihak sekolah dan Disdikpora. 5.  Sarana dan prasarana dalam implementasi kurikulum pendidikan lingkungan
hidup  dan  mitigasi  bencana  di  SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  adalah sebagai  pendukung  kegiatan  belajar  mengajar  PLH  sudah  baik  dan  terus
melengkapi dan meningkatkan kualitasnya dalam upaya penghematan energi,
117 air, alat tulis, pengembangan sistem pengelolaan sampah dan pengembangan
apotik  hidup  serta  taman  sekolah.  Pengaturan  sarana  dan  prasarana  dengan mengutamakan keselamatan siswa yang disertai peta jalur evakuasi. Namun,
penataan apotik hidup dan keberfungsian laboratorium lingkungan hidup dan mitigasi belum maksimal.
B.  Saran