66
kegiatan yang dilaksanakan pemerintah daerah dan berlokasi di pusat sering kali sekolah  harus  mengakali  karena  jarak  yang  tempuh  cukup  jauh  dan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
6.  Kondisi Peserta Didik
Peserta didik merupakan komponen masukkan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya  diproses  dalam  proses  pendidikan  dan  disiapkan  menjadi  anggota
masyarakat  yang  lebih  baik.  Peseta  didik  sebagai  objek  dan  komponen  utama dalam penyelanggaraan pendidikan. Peserta didik di SMA Negeri Banguntapan
2  Bantul  memiliki  keberagaman  baik  dari  segi  sosial,  ekonomi,  suku,  budaya, dan  agama.  Sebagian  besar  peseta  didik  beragama  islam,  hal  tersebut  dapat
terlihat  dari  seragam  yang  dikenakan  sebagian  besar  peserta  didik  perempuan yang mengenakan hijab. Sebagian besar peserta didik SMA Negeri Banguntapan
2 Bantul juga merupakan anak yang memiliki orang tua dari golongan ekonomi menengah  ke  atas.  Beberapa  siswa  yang  kurang  beruntung  dalam  kondisi
ekonomi  mendapatkan  beasiswa  dari  pemerintah  maupun  sekolah.  Setiap tahunnya  sekolah  menerima  peserta  didik  baru  dalam  jumlah  berbeda-beda.
Tahun  20132014  memiliki  jumlah  peserta  didik  kelas  X  sebanyak 209  siswa, kelas XI sebanyak 209 dan kelas XII sebanyak 162 sehingga total siswa kelas X-
XII sebanyak 580. Adapun rinciannya dapat dilihat pada lampiran.
7.  Kondisi Guru dan Karyawan
Kegiatan  belajar  mengajar  dan  kegiatan  administrasi  di  sekolah  tidak  akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya guru pendidik dan karyawan tenaga
kependidikan. Guru merupakan seorang yang bertugas mengajar dan mendidik
67
peserta didik, seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam interaksi edukatif  yang  terjadi  setiap  hari.  Tenaga  kependidikan  merupakan  seseorang
yang  bertugas  mengatur  administrasi  dan  pekerjaan  lainnya  guna  mendukung proses  belajar  mengajar  agar  berjalan  dengan  baik  dan  lancar.  SMA  Negeri  2
Banguntapan Bantul dipimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Drs. H. Paimin, jumlah  guru  46  orang  dan  karyawan  sebanyak  21  orang  yang  diperjelas  dalam
halaman  lampiran.  Kebutuhan  tenaga  pendidik  telah  terpenuhi  baik  dari  sisi jumlah maupun kualifikasi akademik sesuai dengan persyaratan bahkan beberapa
mata  pelajaran  cenderung  mengalami  kelebihan  tenaga  pendidik.  Tenaga kependidikan sebagai tenaga yang membantu terselenggaranya kegiatan sekolah,
saat ini komposisinya lebih banyak yang berstatus Pegawai Tidak Tetap PTT.
Gambar 4.  Grafik Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA 2 Banguntapan Bantul Tahun 20132014
Ditinjau dari kualifikasi pendidikannya, tenaga kependidikan yang berstatus PNS  tidak  ada  yang  berkualifikasi  sarjana.  Hal  tersebut  menjadi  salah  satu
kendala  dalam  upaya  peningkatan  kualitas  layanan  sekolah.  Ketiadaan  tenaga kependidikan  dengan  kualifikasi  pendidikan  yang  memadai  coba  dipecahkan
10 20
30 40
50
Tenaga Pendidik Tenaga
Kependidikan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA 2 Banguntapan Bantul Tahun 20132014
PNS Non PNS
68
sekolah  dengan  merekrut  tenaga  kependidikan  dari  PTT.  Dengan  kualifikasi sarjana  sambil  menunggu  kebijakan  pemerintah  daerah  guna  memenuhi
kesenjangan tenaga kependidikan yang ada.
8.  Kondisi Sarana dan Prasarana
SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  pernah  mengalami  perpindahan  lokasi sebanyak  tiga  kali  sebanding  dengan  tiga  kali  perubahan  nama  sekolah  hingga
yang  terakhir  saat  ini  berlokasi  di  alamat desa  Glondong,  Wirokerten,
Banguntapan,  Bantul.  Status  kepemilikan  tanah  yaitu  milik  pemerintahan  desa seluas  13000  m²  dengan  izin  pendirian  gedung  sekolah  No.  03501997  tanggal
03071997.  Adapun  gedung  tersebut  dilengkapi  dengan  sarana  dan  prasarana sebagai  pendukung  penyelenggaraan  kegiatan  belajar  mengajar.  Beberapa  kali
gedung  sekolah  mengalami  pemugaran  guna  menambah  dan  maupun memperbaiki  ruang  kelas  maupun  ruang  penunjang  lainnya.  Hal  tersebut
dilakukan  guna  meningkatkan  kenyamanan  dan  kemudahan  peseta  didik,  guru, maupun  karyawan  dalam  pelaksanaan  kegiatan  belajar  mengajar  di  sekolah.
Adapun  sarana  fisik  yang  dimiliki  SMA  Negeri  2  Banguntapan  Bantul  yaitu sebagai berikut.
69
Tabel 3. Daftar Sarana Fisik SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul Tahun Pelajaran 20132014
NO JENIS RUANG
JUMLAH RUANG
1.  Ruang BelajarKelas 19
2.  Ruang Kepala Sekolah 1
3.  Ruang Tata Usaha 1
4.  Ruang Wakasek dan Guru 1
5.  Ruang Perpustakaan 1
6.  Ruang Lab. Kimia dan Biologi 1
8.  Ruang Lab. Komputer 1
9.  Ruang Lab. Lingkungan dan Mitigasi Bencana 1
10.  Ruang BKBP 1
11.  Ruang UKS 1
12.  Ruang Koperasi 1
13.  Ruang Piket 1
14.  Ruang OSIS dan Mitratama 1
15.  Ruang Pramuka 1
16.  Ruang Ketrampilan 1
17.  Ruang Gudang 1
18.  Ruang IbadahMasjid 1
19.  Gardu 1
20.  Hall 1
21.  KamarMandiWC GuruTU 2
22.  KamarMandiWC Siswa 16
23.  Tempat Kendaraan GuruTU 1
24.  Tempat Kendaraan Siswa 1
25.  Lapangan BasketTenis Lapangan 1
26.  Lapangan Volley 1
27.  Lapangan Lompat Jauh 1
28.  Tenis Meja 1
29.  Ruang Penjaga Sekolah dan Kantin 1
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul memiliki  beberapa  ruangan  yang  telah  dipergunakan  dengan  sebaik.
Namun, beberapa  ruangan  masih  belum  maksimal  penggunaannya  seperti  ruang
laboratorium  yang  seharusnya  satu  ruangan  memiliki  satu  fungsi  yang  berdiri sendiri.  Terdapat  satu  ruangan  laboratorium  yang  dijadikan  dua  fungsi
laboratorium  yaitu  laboratorium  biologi  dan  laboratorium  kimia.  Pada kenyataanya  ruang  laboratorium  lingkungan  hidup  dan  mitigasi  bencana  juga
70
dijadikan  fungsi  lain  untuk  laboratorium  sejarah  dan  geografi  yang  menyimpan beberapa  jenis  batuan  serta  digunakan  pula  sebagai  Hall  untuk  acara  tertentu.
Kondisi  ideal  semestinya  sekolah  dilengkapi  dengan  berbagai  fasilitas laboratorium  dan  sarana  penunjang  lainnya  yang  memadai.  Selain  laboratorium
yang  keberfungsiannya  belum  maksimal  tersebut  SMA  Negeri  2  Banguntapan Bantul masih belum dapat melengkapi sarana laboratorium bahasa, laboratorium
Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  TIK,  dan  sarana  pembelajaran  berbasis TIK  belum  memadai  dan  juga  belum  memiliki  ruang  pertemuan  serta  sarana
parkir  kendaraan  siswa  belum  memadai.  Kekurangan  tersebut  secara  bertahap diupayakan  untuk  dilengkapi  dengan  pengajuan  dana  blockgrant  dan  juga  dari
dana  partisipasi  orang  tua  siswa  melalui  komitedewan  sekolah.  Jadi,  secara umum fasilitas sekolah berupa sarana fisik hanya memenuhi kebutuhan minimal
dalam penyelenggaraan pendidikan.
B.  Deskripsi Data Hasil Penelitian