Peneliti: sarana dan prasarana yang berkaitan dengan PLH dan mitigasi bencana

136 awalnya itu anak tidak memanfaatkan limbah organik dan anorganik sebagai limbah biasa nah kita ubah yang kemudian menjadi pupuk terus ada yang menjadi tas dan sebagainya. Buku pendampingnya dari gurunya, Kebetulan gurunya dari biologi jadi ada sinkronisasi bidang studi jadi apa yang bisa dimasukkan ke dalam materi PLH, tapi untuk mata pelajaran yang lain juga bisa mengintegrasikan PLH ke dalam mata pelajaran yang diampunya.

24. Peneliti: sekolah yang dibina itu datang ke sini ataukah dari pihak sekolah yang

ke sekolah binaan? Kepsek: jadi secara internal warga sekolah yang terdiri dari kepsek, guru, karyawan, siswa, dan warga sekitar harus diberikan materi tentang lingkungan hidup kemudian disosialisasikan ke masyarakat terutama ke lembaga pendidikan SD, SMP, SMA kita ajak untuk dialog kemudian kita jadikan sekolah binaan, caranya itu sekolah bersedia atau tidak kalau yang bersedia nanti kita adakan MOU kesediaan menjadi sekolah binaan, jadi nanti kita mencari sekolah-sekolah itu untuk mengimbaskan apa yang sudah kita terapkan di SMA N 2 Banguntapan ini ke sekolah lain, dengan kita mengundang atau kita diundang, untuk yang mengundang kita berikan materi yang sesuai dengan kaitannya sekolah adiwiyata dari hasil itu diterapkan di sekolah masing-masing, kalau sekolah tersebut masih perlu ya kita mengirimkan guru SMA Banguntapan itu ke sana memberikan penjelasan. Sebab konsep adiwiyata akhir-akhir ini pengembangan pengolahan atau mengelola sekolah adiwiyata itu apa yang mau diwujudkan atau diunggulkan itu nanti ada Penelitiannya ada karya ilmiahnya.

25. Peneliti: sarana dan prasarana yang berkaitan dengan PLH dan mitigasi bencana

itu apa saja? Kepsek: kalau di kelas itu seperti biasanya 26. Peneliti: ketersediaan alat di laboratorium itu bagaimana pak? Kepsek: sesuai dengan arahan-arahan dari bapak ibu guru 27. Peneliti: Evaluasi kurikulum secara umum itu bagaimana? Kepsek: setiap tahun itu kita evaluasi, karena sebetulnya sekolah itu berkewajiban menyusun kurikulum dalam rangka memberikan bekal kepada anak, sebetulnya 137 sekolah itu bebas mengembangkan kurikulum yang memiliki kearifan lokal, yang bisa memberikan arah tanggung jawab pribadi siswa, dimasyarakatpun nanti bsa jadi siswa yang kratif, memelihara lingkungan, dan bermanfaat. 28. Peneliti: apakah untuk pembelajaran di kelas ada evaluasinya? Kepsek: ada, jadi kita masukkan dalam kurikulum itu nanti di rapot masuk , ada ulangan harian per pokok bidang studi, mid semester, dan semester 29. Peneliti: proses pelaksanaan evaluasi kurikulum sekolah seperti apa? Kepsek: tentu ada rapat, jadi begini untuk sekolah adiwiyata itu ada timnya terdiri dari ketua sekretaris bedahara,dan seksi-seksinya yang nanti itu semua bekerja secara bersama simultan apa yang diharuskan, kewenangan-kewenangan dari kepengurusan itu menciptakan dari lingkungan sekolah itu menjadi lebih baik, tentang peningkatan kesadaran warga sekolah, sesuai dengan ketentuan-ketentuan kabupaten hingga tingkat pusat. 30. Peneliti: apakah evaluasinya dilakukan tiap tahun? Kepsek: tidak, jadi nanti ada lomba kebersihan kelas diberikan penghargaan, setiap pokok bahasan yang diberikan guru. 31. Peneliti: apa saja kriteria guru yang mengajar mata pelajaran PLH? Kepsek: untuk PLH kebetulan guru biologi, diambil guru-guru yang strecing-nya ada kaitannya dengan PLH, sama saja antara IPA dan IPS, keuntungan guru sekaligus yang jam belajarnya kurang bisa memenuhi 24 jam jadi bisa memenuhi sertifikasi. 32. Peneliti: jumlah guru yang mengampu PLH? Kepsek: tergantung pada kelasnya, misalkan kelas sepuluh 14 sks untuk satu guru, nanti kelas sebelah, dua belas ada sendiri. 138 Lampiran 3. 2. Transkrip Wawancara B Sumber : Drs. Sukoco wakil kepala sekolah sarana dan prasaranaguru biologimantan guru PLH dan mitigasi bencana tahun ajaran 20122013 Tanggal : 24 Maret 2014 Jam : 12.19 WIB Topik : komponen kebijakan, komponen isi kurikulum, komponen sarana prasrana

1. Peneliti : Ini pak tentang kebijakan dari kepala sekolah tentang kurikulum PLH