Peranan Kurikulum Fungsi Kurikulum Komponen Kurikulum

15 Berbagai tafsiran mengenai kurikulum kemudian dikemukakan oleh Nasution 2008: 8-9 yang diperoleh beberapa penggolongan sebagai berikut: a. Kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum. b. Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program, yakni alat yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya. c. Kurikulum dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. d. Kurikulum sebagai pengalaman siswa. Dari sejumlah pendapat para ahli yang telah dipaparkan di atas dapat tarik kesimpulan bahwa kurikulum adalah seperangkat alat atau program kegiatan yang digunakan sebagai rencana dan acuan kegiatan belajar mengajar yang berisi pengalaman hidup bagi siswa untuk mencapai tujuan belajar dan tujuan pendidikan secara umum. Seperangkat alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut dapat berupa persiapan isi, silabus, metode, dan evaluasi.

2. Peranan Kurikulum

Sekolah sebagai intitusi pendidikan dan institusi sosial berhubungan erat dengan masyarakat dan kebudayaan. Oleh sebab itu, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Tiga peranan tersebut menurut Oemar Hamalik 2013: 12-13 yakni: a. Peranan konservatif Peranan konservatif ini berorientasi masa lampau, dimana kurikulum bertanggung jawab mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. 16 b. Peranan kritis atau evaluatif Kurikulum disini diposisikan sebagai alat sosial dimana kurikulum turut berpartisipasi dalam kontrol sosial dan memberi penekanan pada unsur menilai dan memilih serta mengadakan modifikasi dan perbaikan nilai sosial yang tidak sesuai dengan keadaan di masa mendatang. c. Peranan kreatif Kurikulum berperan menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan akan datang.

3. Fungsi Kurikulum

Menurut Alexander Inglis dalam bukunya Principle of Secondary Education dalam Oemar Hamalik, 2013: 13 mengatakan bahwa kurikulum memiliki fungsi yaitu sebagai fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.

4. Komponen Kurikulum

Komponen kurikulum merupakan bagian-bagian yang menyusun terbentuknya kurikulum. Terdapat lima komponen kurikulum menurut Oemar Hamalik 2006: 95 yaitu tujuan, materi, metode, organisasi, dan evaluasi. Oleh sebab itu, suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi termasuk di dalamnya relevansi antar komponen kurikulum. Nana Syaodih Sukmadinata 2002: 27 mengemukakan kesesuaian kurikulum meliputi dua hal yaitu pertama kesesuaian kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi, organisasi, dan strategi. 17 Hal yang perlu digarisbawahi dari paparan ahli di atas yaitu pada prinsipnya keduanya mempunyai konsep yang sama mengenai komponen yang menyusun kurikulum. Komponen kurikulum tersebut meliputi sebagai berikut. 1. Komponen tujuan Komponen tujuan merupakan sesuatu pencapaian yang mengarahkan setiap kegiatan yang dilaksanakan. 2. Komponen materi Komponen materi disebut juga isi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. 3. Komponen metode Komponen metode merupakan cara yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan segala pengaturan kegiatan sekolah. 4. Komponen organisasi Komponen organisasi berhubungan dengan penyusunan bahan-bahan ajar, mata pelajaran, dan pelaksanaan di sekolah. 5. Komponen evaluasi Komponen evaluasi berupa penilaian terhadap pencapaian hasil dengan tujuan yang diharapkan pada saat perencanaan kegiatan. Dari kelima komponen tersebut mempunyai peran yang sangat penting dan dasar utama dalam perencanaan kurikulum dan proses belajar mengajar karena saling berhubungan dan bertalian erat. Apabila terdapat salah satu berubah maka akan terjadi pula perubahan pada komponen lainnya. 18

B. Konsep Manajemen Kurikulum