57 prasarana pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana, serta evaluasi
kurikulum pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana. Objek yang diteliti yakni berupa dokumen pedoman kurikulum, RPP, silabus dan lain sebagainya
yang berkaitan dengan muatan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana. Teknik ini ditujukan kepada wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, dan guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup dan
mitigasi bencana.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2000: 126 adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti untuk memudahkan dalam pengumpulan data,
memperoleh data yang tepat dan singkat maupun dalam pengolahan data.
Pada jenis penelitian ini yang menjadi instrumen atau alat penelitian utama adalah peneliti itu
sendiri. Namun, instrumen lain juga diperlukan sebagai instrumen pendukung. Pada penelitian ini instrumen pendukung tersebut meliputi pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan pedoman pencermatan dokumen. Jadi, peneliti terjun langsung ke lapangan dalam mengambil data dengan menggunakan pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman pencermatan dokumen. 1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan secara garis besar yang akan dilakukan saat wawancara berlangsung, kemudian akan berkembang secara
mendalam sesuai dengan kebutuhan data terhadap objek penelitian. 2. Pedoman observasi
58 Pedoman observasi berupa butir-butir pertanyaan secara garis besar terhadap
hal-hal yang diobservasi, kemudian diperinci dan dikembangkan selama pelaksanaan penelitian agar data yang diperoleh fleksibel, lengkap, dan akurat.
3. Pedoman pencermatan dokumen Pedoman pencermatan dokumen berisi butir-butir pertanyaan secara garis besar
terhadap dokumen-dokumen atau catatan lapangan yang akan dicermati sebagai pendukung. Pertanyaan tersebut akan dikembangkan secara mendalam agar data
yang diperoleh lebih akurat dan lengkap.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi secara
lengkap terlampir pada halaman lampiran.
G. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data sangat diperlukan guna memperoleh data yang valid dan tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data yaitu triangulasi
sumber dan triangulasi teknik. Uji keabsahan yang digunakan tersebut sesuai yang diungkapkan Sugiyono 2012: 366 yaitu triangulasi termasuk ke dalam jenis uji
kredibilitas. Uji triangulasi ini terdapat tiga macam antara lain triangulasi sumber, teknik, dan waktu.
Moleong 2005: 330 berpendapat,
“Trianggulasi metode digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat
melalui wawancara sama dengan observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika wawancara. Sedangkan
menggunakan trianggulasi sumber memberikan penilaian hasil penelitian yang dilakukan oleh responden, mengoreksi kekeliruan oleh sumber data,
menyediakan sumber informasi secara sukarela, dan menilai kecukupan data yang dikumpulkan.”
Uji triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pengujian
59 keabsahan data pada teknik triangulasi sumber pada penelitian ini meliputi
wawancara terhadap beberapa sumber kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan srana prasarana, guru, staff, serta siswa.
Uji triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi
dan pencermatan dokumen pada saat wawancara dilakukan. Proses triangulasi teknikmetode dilaksanakan dengan melakukan kolaborasi pada pengumpulan
data melalui wawancara, observasi dan dokumenter. Kedua uji triangulasi tersebut saling melengkapi untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh.
H. Teknik Analisi Data