Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

9 di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup maupun mitigasi bencana. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berusaha melakukan kajian terhadap implementasi kurikulum pendidikan lingkungan hidup dan mitigas bencana di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. Kajian implementasi kurikulum ini difokuskan pada komponen yang mempengaruhi implementasi antara lain program sekolah, perangkat pembelajaran dan isi kurikulum, dan sarana prasarana. Selain itu, kajian juga dilakukan pada proses pembelajaranpelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Penelitian ini dilakukan sebab apabila implementasi kurikulum pendidikan lingkungan hidup dan mitigasi bencana sekolah tersebut tidak berjalan sesuai dengan ketentuan dan tidak diketahui sejak dini tetapi program tersebut terus berjalan akan memiliki dampak lebih besar ke berbagai pihak.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas terdapat masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Kurikulum sekolah memiliki standar isi yang kurang sesuai dengan standar yang berlaku 2. Komponen program sekolah kurang membentuk kesiapsiagaan warga sekolah terhadap bencana alam, sehingga bentuk pengalaman belajarnya masih sedikit 3. Guru kurang memiliki kemampuan dalam menganalisis atau mengidentifikasi bentuk kesiapsiagaan bencana lokal yang akan dituangkan ke dalam Rencana 10 Aksi Sekolah, sehingga pada proses pembelajaran materi tidak dapat tersampaikan kepada murid dengan baik 4. Kepala sekolah kurang memahami dalam pengintegrasikan materi dengan mata pelajaran yang cocok, sehingga tidak sinkronnya kebijakan yang dibuat dengan kegiatan belajar mengajar 5. Siswa kurang memiliki pengetahuan mengenai kebencanaan dan kesiapsiagaannya, sehingga terjadi kebingungan penerimaan materi bagi siswa 6. Sarana prasarana sekolah yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis lingkungan, sehingga pelaksanaan kurikulum tidak akan berjalan maksimal terutama secara praktek. 7. Strategi evaluasi yang digunakan sekolah kurang mampu mengevaluasi semua komponen di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup maupun mitigasi bencana.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penelitian ini, maka peneliti memberi batasan masalah. Adapun batasan permasalahannya yaitu kurikulum memiliki standar isi yang kurang sesuai dengan standar yang berlaku, program sekolah kurang membentuk kesiapsiagaan warga, proses pembelajaran materi kurang tersampaikan kepada murid secara baik, sarana prasarana yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis lingkungan terbatas dan strategi evaluasi yang kurang menyeluruh. Dari 11 perbedaan beberapa komponen yang dimiliki sekolah tersebut maka akan menimbulkan pula perbedaan implementasi kurikulum antar sekolah.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, maka dapat