Peneliti: pembelajaran di kelas metode dan teknik pembelajarannya itu seperti Peneliti: sekolah yang dibina itu datang ke sini ataukah dari pihak sekolah yang

135 kurikulum SMA N 2 banguntapan itu ada mata pelajaran PLH dan itu diajar yang bobotnya sama dengan bidang studi yang lain 2 jam jadi SKSnya dua dan untuk penilaian itu ya membuat soal dan nanti diujikan sama dengan bidang studi yang lain.

18. Peneliti: kalau untuk penyusunan dan pengembangan kurikulum PLH itu apakah

dari sekolah atau gurunya? Kepsek: dari sekolah, nah dari sekolah itu kan ada tim penyusun kurikulum SMA N 2 Banguntapan kemudian dimasukkanlah sekolah adiwiyata itu dalam wujud kurikulum yang bidang studinya PLH itu.

19. Peneliti: jadi gurunya yang di kelas itu bisa otonomi sendiri atau tidak untuk

pengembagannya materi? Kepsek: ya itu berdasarkan ketentuan-ketentuan terkait dengan materi PLH jadi tentunya materi PLH itu ada di dalam BLH sebagaimana sekolah mengembangan adiwiyata itu seperti ini ini dan ini itu ada nah itu nanti dikemas dan disusun ke dalam bentuk kurikulum. 20. Peneliti: RPP dan silabus apakah sudah ada? Apakah sekolah membuat sendiri? Kepsek: buat sendiri ketentuannya dari sekolah sendiri, karena ciri-ciri SMA N 2 banguntapn tidak dimiliki oleh sekolah lain yang belum melaksanakan sekolah adiwiyata.

21. Peneliti: pembelajaran di kelas metode dan teknik pembelajarannya itu seperti

apa? Kepsek: jadi ada pelajaran di dalam, nanti masalah-masalah yang menyangkut misalnya pembuatan limbah organik dan anorganik itu kan harus praktek, nah teori yang ada di dalam kelas itu kemudian dipraktekkan di luar kelas, misalkan pembuatan kompos disini kan sudah punya mesin penggiling daun-daunan itu ada. 22. Peneliti: sarananya sudah ada laboratorium? Kepsek: sudah ada laboratorium swaliba itu ada disana. 23. Peneliti: untuk sumber belajarnya itu seperti apa? Buku pendampingnya? Kepsek: nah bukunya itu kita mengacu pada ketentuan-ketentuan untuk menjadikan sekolah lingkungan hidup, nah itu kepentingannya untuk mengubah anak yang 136 awalnya itu anak tidak memanfaatkan limbah organik dan anorganik sebagai limbah biasa nah kita ubah yang kemudian menjadi pupuk terus ada yang menjadi tas dan sebagainya. Buku pendampingnya dari gurunya, Kebetulan gurunya dari biologi jadi ada sinkronisasi bidang studi jadi apa yang bisa dimasukkan ke dalam materi PLH, tapi untuk mata pelajaran yang lain juga bisa mengintegrasikan PLH ke dalam mata pelajaran yang diampunya.

24. Peneliti: sekolah yang dibina itu datang ke sini ataukah dari pihak sekolah yang

ke sekolah binaan? Kepsek: jadi secara internal warga sekolah yang terdiri dari kepsek, guru, karyawan, siswa, dan warga sekitar harus diberikan materi tentang lingkungan hidup kemudian disosialisasikan ke masyarakat terutama ke lembaga pendidikan SD, SMP, SMA kita ajak untuk dialog kemudian kita jadikan sekolah binaan, caranya itu sekolah bersedia atau tidak kalau yang bersedia nanti kita adakan MOU kesediaan menjadi sekolah binaan, jadi nanti kita mencari sekolah-sekolah itu untuk mengimbaskan apa yang sudah kita terapkan di SMA N 2 Banguntapan ini ke sekolah lain, dengan kita mengundang atau kita diundang, untuk yang mengundang kita berikan materi yang sesuai dengan kaitannya sekolah adiwiyata dari hasil itu diterapkan di sekolah masing-masing, kalau sekolah tersebut masih perlu ya kita mengirimkan guru SMA Banguntapan itu ke sana memberikan penjelasan. Sebab konsep adiwiyata akhir-akhir ini pengembangan pengolahan atau mengelola sekolah adiwiyata itu apa yang mau diwujudkan atau diunggulkan itu nanti ada Penelitiannya ada karya ilmiahnya.

25. Peneliti: sarana dan prasarana yang berkaitan dengan PLH dan mitigasi bencana