11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Anak Autis
1. Pengertian Anak Autis
Istilah anak autis diperkenalkan pertama kali oleh Leo Kanner pada tahun 1943. Anak autis terlihat seperti hidup dalam dunianya sendiri atau
mempunyai dunia sendiri Galih A Veskarisyanti, 2008: 17. Menurut Individuals with Disabilities Education Act atau IDEA memaparkan
definisi anak autis dalam Hallahan, Kauffman Pullen, 2009: 425 sebagai berikut:
Autism is a developmental disability affecting verbal and nonverbal communication and social interaction, generally evident before age
3, that affects a child’s performance. Other characteristics often associated with autism are engagement in repetitive activities and
stereotyped movements, resistance to environmental change or change in daily routines, and unusual responses to sensory
experiences. The term does not apply if a child’s educational performance is adversely affected primarily because the child has
serious emotional disturbance.
Pengertian tersebut di atas menjelaskan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yang mempengaruhi
komunikasi verbal dan nonverbal serta interaksi sosial yang pada umumnya dapat terlihat sebelum anak berusia 3 tahun. Karakteristik lain
yang sering berkaitkan dengan anak autis adalah keterikatan pada aktifitas repetitif dan gerakan stereotip, menolak pada perubahan lingkungan atau
perubahan dalam rutinitas sehari-hari, dan respon yang tidak biasa terhadap pengalaman sensorik. Istilah ini tidak berlaku jika kemampuan
akademik seorang anak terpengaruh terutama apabila subjek mengalami
12
gangguan emosi yang serius. Sedangkan menurut Smith Tyler 2010: 404 Autism Spectrum Disorders ASD are A group of disorders with
similar characteristics including difficulties with communication, social interaction, and manneristic behaviors. Berdasarkan pernyataan tersebut
dijelaskan bahwa anak autis adalah anak yang mengalami gangguan spektrum autisme, yaitu sekelompok gangguan yang memiliki
karakteristik yang sama termasuk kesulitan atau hambatan dalam berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku.
Penting untuk dipahami bahwa istilah anak autis bukanlah mengacu pada suatu kondisi. Psikiater bernama Lorna Wing memperkenalkan
bahwa anak autis adalah anak yang menunjukkan suatu gambaran, istilah umum yang ditandai dengan adanya “sekelompok kegagalan”, hal ini
untuk menggambarkan dan mengkategorikan perilaku-perilaku individu yang digambarkan sebagai sebuah spektrum atau continuum Rosemary
Kessick: 2011: 1. Sasanti Yuniar 2003: 35 juga menekankan bahwa anak autis mengalami gangguan yang merupakan
“spektrum disorder” yang artinya segala jenis gejala yang tampak serta berat-ringannya bisa
sangat bervariasi. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa anak autis adalah seorang anak yang mengalami gangguan berupa suatu spektrum di mana gejala yang ditunjukan dan berat ringannya
gangguan bisa bervariasi, gangguan perkembangan tersebut dapat dikatakan kompleks, yaitu adanya gangguan dalam kemampuan
13
komunikasi, interaksi dan perilaku, yang gejalanya dapat terlihat sebelum anak berusia tiga tahun. Gangguan perkembangan tersebut menyebabkan
anak menjadi seperti hidup dalam dunianya sendiri atau mempunyai dunia sendiri.
Anak autis yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak yang juga mengalami gangguan dalam berkomunikasi, hubungan interaksi
sosial serta perilakunya. Secara lebih rinci karakteristik subjek penelitian akan dijelaskan pada sub bab karakteristik anak autis.
2. Karakteristik Anak Autis