Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

120 Agar hasil belajar menggunakan metode bernyanyi dapat menetap pada diri subjek, maka perlu adanya pengulangan, pembiasaan dan latihan-latihan yang lebih intensif. Karena metode bernyanyi hanya sebagai cara yang dapat membantu subjek dalam melatih atau meningkatkan kemampuan berbicaranya.

F. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhitungkan karena dimungkinkan dapat mempengaruhi terhadap hasil penelitian, hal-hal tersebut diantaranya: 1. Pengambilan data penelitian yang dilaksanakan di dalam ruang kelas belajar subjek ternyata terdapat beberapa gangguan terutama ketika pemberian treatment bernyanyi. Di dalam kelas tersebut terdapat 6 orang siswa yang sama-sama belajar. Sehingga ketika treatment diberikan terkadang suara guru yang membimbing subjek untuk bernyanyi tertutup oleh suara guru dan siswa yang lainnya. Selain itu subjek juga terkadang perhatiannya terpecah karena subjek melihat ke teman-temannya. 2. Pemberian intervensi tidak dapat dilaksanakan di ruang khusus dikarenakan keterbatan jumlah ruangan di sekolah sudah tidak ada ruang kosong, sehingga semua tahap pengambilan data dilaksanakan di dalam kelas, begitupun dengan pemberian treatment bernyanyi. 3. Suasana hati subjek yang sering naik turun, terutama ketika subjek menangis dan marah untuk memulihkannya kembali cukup memakan 121 waktu sehingga waktu penelitian selama 30 menit terkadang kurang untuk mengukur kemampuan berbicaranya. 4. Perilaku berlebihan subjek berupa memukul meja, mengepak-ngepakan tangan, memukul kepala yang masih sering muncul juga cukup menganggu karena materi pembelajaran harus diberikan berulang-ulang kali. 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bernyanyi berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak autistik kelas V Sekolah Dasar SD di Sekolah Luar Biasa SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor kemampuan berbicara subjek berdasarkan observasi yang diperoleh pada fase baseline-1 dan fase baseline-2. Dari hasil analisis data antar kondisi diketahui adanya peningkatan skor kemampuan berbicara sebanyak 3 level +3 pada kondisi fase intervensi setelah dibandingkan dengan fase baseline-1, dan adanya peningkatan skor kemampuan berbicara sebanyak 5 level +5 pada kondisi setelah dikenai intervensi fase baseline-2 dibandingkan dengan kondisi sebelum dikenai intervensi fase baseline-1. Selain dari bertambahnya skor kemampuan berbicara, adanya pengaruh penerapan metode bernyanyi didukung dengan tidak adanya 0 data yang tumpang tindih atau persentase overlap pada kondisi setelah dikenai intervensi baseline-2 setelah dibandingkan dengan kondisi sebelum dikenai intervensi baseline-1.

B. Saran

1. Bagi Guru

Diharapkan metode bernyanyi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan metode pembelajaran yang efektif bagi anak autis dalam