77
berbicara dilakukan oleh guru pembimbing subjek. Peneliti bertugas sebagai observer dan pengukur kemampuan berbicara.
Adapun langkah pelaksanaan pemberian intervensi secara umum adalah guru memberikan penjelasan kepada subjek tentang kegiatan
bernyanyi yang akan dilakukan, lagu apa saya yang akan dinyanyikan dan menginstruksikan subjek untuk mengucapkan lirik lagu dengan jelas.
Berikut ini deskripsi kegiatan intervensi dan hasil kemampuan berbicara setelah diberikan intervensi penerapan metode bernyanyi:
a. Intervensi ke-1
Intervensi ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 26 Januari 2015 selama 10 menit dimulai dari pukul 07.55 sampai 08.05. Deskripsi pemberian
treatment pada intervensi hari pertama dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada intervensi hari pertama, guru pembimbing memberikan kesempatan kepada peneliti untuk secara langsung memberikan
treatment yaitu membimbing subjek bernyanyi. Namun ketika baru menyanyikan satu lagu yaitu
„Dua Mata Saya‟ peneliti mengalami kesulitan untuk mengistruksikan subjek agar mengucapkan lirik lagu
dengan jelas dan mengikuti mengucapkan lirik lagu tersebut. Sehingga pemberian treatment pun dilanjutkan oleh guru pembimbing subjek.
Kemudian guru memberitahukan kepada subjek bahwa subjek akan menyanyi lagu-lagu kesukaannya seperti Kasih Ibu, Dua Mata Saya,
Nama Hari dan Sayang Semuanya, selain itu guru juga
78
menginstruksikan subjek untuk mengucapkan lirik lagu dengan jelas. Subjek sangat bersemangat dan senang ketika diajak menyanyikan
lagu-lagu tersebut terutama ketika menyanyikan lagu Kasih Ibu, subjek sambil
“manggut-manggut”. Meskipun dalam pengucapannya masih belum lancar karena banyak lirik yang hanya diucapkan suku
katanya saja, atau akhiran dari kata tersebut, seperti pada lirik kasih ibu, subjek masih mengucapkannya
„sih bu‟, namun sebenarnya subjek mengucapkan lirik lagu tersebut terlihat dari gerakan mulutnya hanya
saja suaranya tidak keluar atau tidak terdengar. Dalam waktu 10 menit subjek menyanyikan lagu tersebut dengan dua kali pengulangan,
namun ketika masih ada waktu biasanya lagu diulang kembali terutama untuk lagu Kasih Ibu. Secara keseluruhan sebenarnya subjek
mengetahui dan mampu mengucapkan lirik-lirik lagu tersebut, namun dalam pengucapannya harus benar-benar dibimbing perkata agar dapat
diucapkan dengan jelas dan lancar. Setelah pemberian intervensi selesai, dilanjutkan dengan guru
membimbing subjek berdo‟a sebelum belajar kemudian melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti biasa. Setelah berdo‟a, peneliti
melakukan observasi kembali terhadap kemampuan berbicara subjek dengan durasi waktu yang sama dengan fase baseline-1 yaitu 30 menit,
dari pukul 08.10 sampai 08.40. Hasil pengamatan pada intervensi hari pertama dijelaskan per aspek yang diamati yaitu:
79
Kosakata: jumlah kata yang diucapkan oleh subjek ada 19 kata. Dari 19 kata, ada 7 kata yang tidak diucapkan berulang yaitu kata: baik,
budi, hika, soleh, oke duduk dan tas. Sedangkan kata yang lainnya masih diucapkan berkali-kali. Skor yang diperoleh = 2.
Artikulasi: dari 19 kata, 5 kata diucapkan dengan jelas yaitu kata: baik, budi, soleh, oke dan tas, 2 kata diucapkan cukup jelas yaitu kata: hika
dan duduk. Sedangkan kata yang lainnya masih hanya suku kata saja yang mampu diucapkan. Skor yang diperoleh = 2.
Kelancaran: dari 19 kata, 4 kata diucapkan dengan lancar yaitu kata: baik, oke, soleh dan tas, 6 kata diucapkan cukup lancar masih tebata
yaitu kata: su-dah, pa-pa, bu-di, hi-ka, du-duk dan bu-ku. Sedangkan kata yang lainnya masih mengucapkan bagian katanya saja. Skor yang
diperoleh = 2. Kontak mata: subjek mampu memperhatikan guru pembimbing,
terutama ketika treatment diberikan diajak bernyanyi. Namun subjek masih harus diberikan instruksi berulang agar subjek tetap
memperhatikan. Skor yang diperoleh = 3. Membuat kalimat: subjek mengucapkan kata: bu ifa, ifa menjadi tifa.
Huruf b masih belum jelas, dan masih harus dengan bimbingan guru. Skor yang diperoleh = 2.
Berdasarkan hasil tersebut, pada intervensi pertama skor keseluruhan yang diperoleh adalah 11 hasil lebih rinci pada lampiran 5 halaman
80
153. Perhitungan persentase kemampuan berbicara yang diperoleh adalah:
b. Intervensi ke-2