Observasi Teknik Pengumpulan Data

50

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 220. Observasi dilakukan secara partisipastif pasif dan partisipatif aktif. Maksud dari partisipasi pasif adalah peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Sedangkan partisipasi aktif dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh nara sumber tetapi belum sepenuhnya lengkap Sugiyono, 2010: 312. Pencatatan data dilakukan dengan menggunakan produk permanen lembar pedoman observasi melalui observasi langsung. Pencatatan dengan produk pemanen digunakan untuk mengetahui persentase kemampuan berbicara pada anak autis dalam setiap sesi observasi pada tahap baseline-1, intervensi dan baseline-2, setiap sesi observasi dilakukan dalam durasi waktu yang sama yaitu 30 menit, yang kemudian akan ditampilkan dalam lembar pedoman observasi. Hasil dari teknik observasi akan digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap persentase kemampuan berbicara anak autis. Peneliti melakukan observasi pada seluruh tahapan penelitian, baik itu baseline-1, intervensi atau perlakuan, dan baseline-2 dengan menggunakan lembar pengamatan. Sasaran observasi dalam penelitian ini adalah salah satu anak autis kelas V Sekolah Dasar di Sekolah Luar Biasa 51 Autisma Dian Amanah Yogyakarta, observasi difokuskan pada persentase kemampuan berbicara subjek. Teknik observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Cara mencatat produk permanen menghitung skor untuk memperoleh persentase: pengamatan dilakukan oleh peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data baseline-1 dan baseline-2 serta untuk memperoleh data intervensi atau perlakuan yang akan dilakukan di Sekolah Luar Biasa Autisma Dian Amanah. b. Setelah mendapatkan data baseline-1 yang dilaksanakan selama 1 minggu berturut-turut, kemudian dilanjutkan dengan tahap intervensi atau perlakuan selama 2 minggu berikutnya, dan dilanjutkan dengan baseline-2 selama 1 minggu sebagai evaluasi dari intervensi atau perlakuan yang telah diberikan.

2. Dokumentasi