85
155. Perhitungan persentase kemampuan berbicara yang diperoleh adalah:
d. Intervensi ke-4
Intervensi ke-4 dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Januari 2015 selama 10 menit dimulai dari pukul 07.55 sampai 08.05. Deskripsi pemberian
treatment pada intervensi hari keempat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada intervensi hari kempat, pelaksanaan treatment bernyanyi langsung diberikan oleh guru pembimbing. Terlebih dulu guru
memberitahukan kepada subjek bahwa subjek akan menyanyi lagu- lagu kesukaannya seperti Kasih Ibu, Dua Mata Saya, Nama Hari dan
Sayang Semuanya, selain itu guru juga menginstruksikan subjek untuk mengucapkan lirik lagu dengan jelas dan benar. Subjek sangat
bersemangat dan senang ketika diajak menyanyikan lagu-lagu tersebut terutama ketika menyanyikan lagu Kasih Ibu, subjek sambil manggut-
manggut. Meskipun dalam pengucapannya masih belum lancar karena banyak lirik yang hanya diucapkan suku katanya saja, atau akhiran dari
kata tersebut, seperti pada lirik kasih ibu, subjek masih mengucapkannya sih bu, namun sebenarnya subjek mengucapkan lirik
lagu tersebut terlihat dari gerakan mulutnya hanya saja suaranya tidak keluar atau tidak terdengar. Dalam waktu 10 menit subjek
menyanyikan lagu tersebut dengan dua kali pengulangan, namun ketika masih ada waktu biasanya lagu diulang kembali terutama untuk
86
lagu Kasih Ibu. Secara keseluruhan sebenarnya subjek mengetahui dan mampu mengucapkan lirik-lirik lagu tersebut, namun dalam
pengucapannya harus benar-benar dibimbing perkata agar dapat diucapkan dengan jelas dan lancar.
Setelah pemberian intervensi selesai, dilanjutkan dengan guru membimbing subjek berdo‟a sebelum belajar kemudian melaksanakan
kegiatan pembelajaran seperti biasa. Setelah berdo‟a, peneliti sambil melakukan pengamtan kembali terhadap kemampuan berbicara dengan
durasi waktu yang sama dengan fase baseline-1 yaitu 30 menit, dari pukul 08.10 sampai 08.40. Hasil pengamatan pada intervensi hari
keempat dijelaskan per aspek yang diamati yaitu: Kosakata: jumlah kata yang diucapkan oleh subjek ada 18 kata. Dari
18 kata, ada 9 kata yang masih sering diucapkan berkali-kali karena pengucapannya yang kurang jelas yaitu kata: rabu, kamis, jumat,
mobil, hitam, pensil, menulis, loker dan kursi. Skor yang diperoleh = 3. Artikulasi: dari 18 kata, ada 6 kata yang pengucapannya masih kurang
jelas yaitu pada kata jumat, mobil, hitam, pensil, menulis dan kursi. Sedangkan kata yang lainnya lebih dominan diucapkan dengan cukup
jelas. Skor yang diperoleh = 3. Kelancaran: dari 18 kata, 5 kata diucapkan dengan lancar yaitu kata:
baik, budi, oke, tas, dan loker. Kata ra-bu, me-ja, pa-pa dan pu-ji sudah cukup lancar, hanya masih terbata atau terpotong. Secara keseluruhan
87
lebih dominan kata yang diucapkan dengan lancar. Skor yang diperoleh = 3.
Kontak mata: subjek mampu memperhatikan guru membimbing, tanpa harus diberikan bantuan fiksasi wajah tetapi intruksi yang diberikan
masih berulang. Skor yang diperoleh = 3. Membuat kalimat: subjek mampu mengucapkan kata bu i-fa. Sudah
cukup jelas namun pengucapannya masih harus berulang kali dengan bimbingan dari guru. Skor yang diperoleh = 3.
Berdasarkan hasil tersebut, pada intervensi keempat skor keseluruhan yang diperoleh adalah 15 hasil lebih rinci pada lampiran 5 halaman
156. Perhitungan persentase kemampuan berbicara yang diperoleh adalah:
e. Intervensi ke-5