8 dengan  pendapat  Crites  Djaali,  2012:  122  yang  menjelaskan  minat  sebagai
bagian dari ranah afektif mulai dari kesadaran sampai dengan pilihan nilai. Hurlock  1980:  88  juga  berpendapat  bahwa  minat  merupakan  sumber
motivasi  untuk  melakukan  apa  yang  mereka  inginkan  bila  mereka  memilih. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan, maka anak akan berusaha lebih
keras  untuk  belajar  dibandingkan  dengan  anak  yang  kurang  berminat  atau merasa bosan.
Pendapat  dari  beberapa  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  minat adalah  kesukaan  dan  ketertarikan  individu  yang  ditunjukkan  dengan  rasa
senang  terhadap  topik  atau  kegiatan  tertentu  dengan  inisiatif  sendiri  atau muncul  karena  pengaruh  lingkungan  sekita  yang  pada  akhirnya  memotivasi
seseorang untuk melakukan hal tersebut secara berulang-ulang.
2. Jenis Minat
Masri Sareb Putra 2008: 20 membedakan dua jenis minat, yaitu minat situasional  dan  minat  pribadi.  Minat  situasional  dipicu  oleh  sesuatu  di
lingkungan  sekitar:  hal-hal  yang  baru,  tak  terduga,  atau  secara  khusus  hidup sering menghasilkan minat situasional, demikian pula hal-hal yang melibatkan
tingkat  aktivitas  yang  tinggi  atau  emosi  yang  kuat.  Anak  cenderung  dibuat penasaran oleh topik-topik yang berkaitan dengan orang dan budaya, alam, dan
peristiwa saat ini. Minat pribadi merupakan minat yang bersifat jangka panjang dan relatif
stabil pada suatu topik atau aktivitas. Seringkali minat pribadi dan pengetahuan saling  menguatkan.  Misalnya  minat  dalam  sebuah  topik  tertentu  memicu
9 semangat  untuk  mempelajari  lebih  dalam  tentang  topik  tersebut,  dan
pengetahuan yang bertambah sebagai akibat dari proses pembelajaran itu pada gilirannya meningkatkan minat yang lebih besar.
Kesimpulan  dari  pendapat  di  atas  adalah  terdapat  dua  jenis  minat situasional  dan  pribadi  yang  keduanya  sama-sama  melibatkan  suatu  aktivitas
yang dapat membuat seseorang tertarik ingin mempelajari lebih dalam tentang suatu topik.
3. Aspek-Aspek Minat
Hurlock 1978: 116-118, minat belajar mempunyai dua aspek, yaitu: a.
Aspek kognitif Aspek  kognitif  berdasarkan  atas  konsep  yang  dikembangkan  anak
mengenai  bidang  yang  berkaitan  dengan  minat  belajar.  Konsep  yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa
yang dipelajari di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta dari segala jenis media massa.  Dari  sumber-sumber  tersebut  anak  belajar  apa  saja  yang  akan
memuaskan kebutuhan mereka dan mana  yang tidak. Minat belajar anak akan menjadi  besar  apabila  terbukti  apabila  ada  keuntungan  dan  kepuasan  dari
kegiatan yang anak lakukan. b.
Aspek afektif Aspek  afektif  atau  bobot  emosional  konsep  yang  membangun  aspek
kognitif  minat  belajar  dinyatakan  dalam  sikap  terhadap  kegiatan  yang menimbulkan  minat  belajar  tersebut.  Aspek  afektif  berkembang  dari
pengalaman  pribadi,  dari  sikap  orang  yang  penting  yaitu  orangtua,  guru,  dan