Rumusan masalah Manfaat PENDAHULUAN

9 semangat untuk mempelajari lebih dalam tentang topik tersebut, dan pengetahuan yang bertambah sebagai akibat dari proses pembelajaran itu pada gilirannya meningkatkan minat yang lebih besar. Kesimpulan dari pendapat di atas adalah terdapat dua jenis minat situasional dan pribadi yang keduanya sama-sama melibatkan suatu aktivitas yang dapat membuat seseorang tertarik ingin mempelajari lebih dalam tentang suatu topik.

3. Aspek-Aspek Minat

Hurlock 1978: 116-118, minat belajar mempunyai dua aspek, yaitu: a. Aspek kognitif Aspek kognitif berdasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta dari segala jenis media massa. Dari sumber-sumber tersebut anak belajar apa saja yang akan memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak. Minat belajar anak akan menjadi besar apabila terbukti apabila ada keuntungan dan kepuasan dari kegiatan yang anak lakukan. b. Aspek afektif Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat belajar dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang menimbulkan minat belajar tersebut. Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap orang yang penting yaitu orangtua, guru, dan 10 teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. Contoh dari aspek afektif minat belajar adalah anak yang memiliki hubungan baik dengan guru di sekolah, biasanya akan mengembangkan sikap positif terhadap sekolah. Karena pengalaman sekolahnya menyenangkan, minat belajar siswa diperkuat. Namun sebaliknya, pengalaman yang tidak menyenangkan dengan guru dan sekolah sering mengarah pada sikap yang tidak positif dan dapat memperlemah minat belajar anak terhadap guru dan sekolah. Aspek afektif adalah kawasan yang mencakup aspek-aspek emosiaonal seperti perasaan, minat, sikap serta kepatuhan yang didalamnya mencakup penerimaan receiving , sambutan responding , tata nilai valuing , pengorganisasian organization , dan karakterisasi characterization . Aspek kognitif dan afektif memiliki peran penting dalam menentukan apa yang akan dan tidak dikerjakan oleh anak, jenis penyesuaian pribadi dan sosial. Akan tetapi, aspek afektif lebih penting dibandingkan aspek kognitif karena aspek afektif mempunyai peran yang lebih besar dalam memotivasi tindakan daripada aspek kognitif, serta sekali terbentuk minat belajar akan cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan aspek kognitif. Berkaitan dengan aspek minat belajar anak tersebut maka pembelajaran yang diterapkan di sekolah seharusnya mampu mengembangkan kedua aspek tersebut. Pembelajaran yang baik, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter afektif siswa diharapkan dapat menimbulkan minat berbahasa

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI BERCERITA DENGAN BONEKA WAYANG PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Bercerita Dengan Boneka Wayang Pada Anak Kelompok B TK PGRI Tegalsari Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo Tah

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 2 12

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS DI Peningkatan Perilaku Yang Baik Melalui Metode Bercerita Menggunakan Wayang Kardus Di Kelompok B Tk Pgri Duren 01 Tengaran Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Di Tk Pgri Dur

0 2 15

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, Peningkatan Perilaku Yang Baik Melalui Metode Bercerita Menggunakan Wayang Kardus Di Kelompok B Tk Pgri Duren 01 Tengaran Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Di Tk Pgri Duren

0 3 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE BERCERITA DI TK Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B Melalui Metode Bercerita Di TK Jatirejo Ngargoyoso Karanganyar Tahun Ajaran 2011–2012.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN PAPAN FLANEL Upaya Peningkatan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita Menggunakan Papan Flanel Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Sawahan I Sawahan, Juwiring, Klaten Tahun Ajar

0 2 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN PAPAN FLANEL Upaya Peningkatan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita Menggunakan Papan Flanel Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Sawahan I Sawahan, Juwiring, Klaten Tahun Ajar

1 10 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Gambar Seri Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi I Jomboran Klaten Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI MELALUI BERMAIN MEMBENTUK BEBAS TERARAH PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA.

0 12 139