39
SIKLUS II
D. Rancangan dan Desain Penelitian
Desain penelitian ini mengacu pada prosedur atau desain Penelitian Tindakan Kelas dari pendapat Suharsimi Arikunto, Suharjono dan Supardi
2006:16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4
refleksi. Adapun penjabaran pelaksanaan penelitian meningkatkan minat berbahasa Jawa anak melalui metode bercerita ini mengadopsi model spiral dari
Kemmis dan Mc Taggart dalam Sukardi 2004: 214 yang diaplikasikan pada penelitian peningkatan minat berbahasa Jawa di lapangan sebagai berikut:
Gambar 1. Proses penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan minat berbahasa Jawa
PERENCANAAN -
Peneliti bersama guru berkoordinasi tentang pembelajaran yang akan
dilakukan -
Menyiapkan RKH dan media -
Menyiapkan instrumen observasi -
Menata lingkungan belajar
REFLEKSI -
Peneliti bersama guru melakukan penilaan dan evaluasi hasil
pengamatan dan hasil pencatatan -
Mengambil keputusan bersama untuk melakukan siklus II karena
minat berbahasa anak masih kurang sehingga perlu
ditingkatkan
PELAKSANAAN -
Guru memberikan apersepsi sesuai tema
- Anak mendengarkan
cerita dari guru menggunakan media
wayang kartun -
Anak mengulang kembali cerita menggunakan
bahasa Jawa
PENGAMATAN -
Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan minat berbahasa Jawa
anak sesuai dengan instrumen observasi yang telah direncanakan
- Mencatat data yang diperoleh
- Melakukan pendokumentasian
SIKLUS I
PERENCANAAN -
Peneliti bersama guru berkoordinasi tentang pembelajaran yang akan
dilakukan -
Menyiapkan RKH dan media -
Menyiapkan instrumen observasi -
Menata lingkungan belajar
PELAKSANAAN -
Guru memberikan apersepsi tentang tema
- Anak bercerita
menggunakan wayang binatang
- Pembelajaran dilakukan
di luar kelas -
Guru mendampingi anak ketika bercerita
PENGAMATAN -
Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan minat berbahasa anak
sesuai dengan instrumen observasi yang telah direncanakan
- Mencatat data yang diperoleh
- Melakukan pendokumentasian
REFLEKSI -
Peneliti bersama guru melakukan penilaan dan evaluasi hasil
pengamatan dan hasil pencatatan -
Mengambil keputusan bersama untuk melakukan evaluasi
terhadap minat berbahasa Jawa anak mengalami peningkatan,
sehingga tindakan diberhentikan pada siklus II
40 Dari gambar tersebut dapat diuraikan bahwa tindakan penelitian kelas
untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan dilanjutkan dengan refleksi. Apabila pada akhir
refleksi masih dirasa belum maksimal hasilnya, maka guru harus melakukan revisi perencanaan pada tindakan untuk siklus selanjutnya. Adapun proses pelaksanaan
penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart Kashiani Kasbolah, 1998: 71-75 adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan sangat penting disusun perencanaan persiapan pembelajaran yang matang, sehingga tindakan yang dilakukan akan menghasilkan
peningkatan sesuai yang diharapkan. Pelaksanaan perencanaan ini meliputi kegiatan pengamatan atau observasi baik itu berupa pengamatan sarana prasarana
yang mendukung, kemudian pengamatan terhadap anak selama proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hasil pengamatan ini digunakan untuk menyusun
perencanaan yang dilakukan peneliti dengan bekerjasama dengan guru. Koordinasi dengan guru untuk menentukan tema dan sub tema pembelajaran yang
akan dilakukan. Tema yang disepakati adalah “Diri Sendiri” dengan sub tema aku dan keluargaku. Setelah menentukan tema dan sub tema dilanjutkan dengan
memilih Tingkat Pencapaian Perkembangan TPP dan indikator yang sesuai yang selanjutnya dituangkan dalam RKH. Selesai menuangkan RKH peneliti
menyiapkan instrumen pengamatan berupa hasil bercerita anak dengan bahasa Jawa menggunakan media wayang kartun. Hal ini digunakan untuk menentukan
keberhasilan minat berbahasa Jawa anak. Kegiatan selanjutnya adalah menata