41 lingkungan  belajar  anak.  Penataan  lingkungan  belajar  anak  dimaksudkan  agar
memudahkan  anak  untuk  bercerita  menggunakan  media  wayang  kartun.  Oleh karena itu peneliti menyiapkan karpet, wayang kartun, kursi, dan meja.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan  perencanaan  pembelajaran  yang  telah  dibuat  dilaksanakan dengan  sebaik-baiknya  dan  bersifat  fleksibel,  tetapi  tidak  menutup  kemungkinan
adanya  masukan-masukan  yang  diberikan  oleh  guru  kelas  sebagai  kolaborator karena  ikut  terlibat  dalam  mengamati  anak  dalam  proses  pembelajaran.  Peneliti
terlibat  langsung  dalam  kegiatan  selama  proses  pembelajaran  berlangsung. Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Pada siklus I, guru mengajak anak untuk melihat wayang yang akan  digunakan  untuk  bercerita.  Setelah  itu  guru  menempatkan  diri  duduk  di
depan  anak-anak  dengan  membawa  media  wayang  kartun,  kemudian  anak-anak duduk di karpet menghadap ke arah guru dan mendengarkan cerita yang berjudul
“Aku  lan  keluargaku”.  Apersepsi  ini  dilakukan  dengan  bercerita  menggunakan bahasa  Jawa  yang  bertujuan  untuk  melihat  seberapa  besar  minat  anak  terhadap
bahasa  Jawa.  Setelah  selesai  melakukan  apersepsi,  guru  menjelaskan  kegiatan main yang akan dilakukan pada hari tersebut dilanjutkan anak berkegiatan main di
beberapa  area.  Guru  juga  memberikan  beberapa  pertanyaan  pada  anak  untuk mengetahui seberapa besar minat anak terhadap bahasa Jawa. Pelaksanaan siklus I
ini  dilakukan  selama  dua  pertemuan,  dikarenakan  minat  berbahasa  Jawa  anak masih  sangat  rendah  pada  pertemuan  pertama,  sehingga  perlu  dilakukan
pertemuan kedua.
42 Pada  pertemuan  kedua,  tema  yang  diberikan  adalah  Binatang  dengan  sub
tema  binatang  peliharaan.  Kegiatan  penelitian  dilakukan  di  luar  kelas  dengan
setting
pembelajaran anak dan guru duduk melingkar dan bercerita menggunakan media  wayang  kartun.  Guru  memperlihatkan  wayang  yang  digunakan  kemudian
memberikan  kesempatan  pada  anak  yang  akan  bercerita  tanpa  mendengarkan cerita dari guru terlebih dahulu.
3. Observasi
Observasi  ini  dilaksanakan  selama  proses  pembelajaran  berlangsung dengan  lembar  observasi  yang  sudah  dibuat.  Pengamatan  atau  sering  disebut
dengan observasi ini bertujuan untuk melihat secara langsung proses pembelajaran mengenai minat berbahasa Jawa anak saat proses pembelajaran berlangsung baik
di  dalam  kelas  maupun  di  luar  kelas.  Pengamatan  dan  pencatatan  ini  dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir dengan menggunakan lembar observasi
dengan  dibantu  kolaborator  guru  kelas.  Untuk  mendukung  catatan  kemampuan anak, maka peneliti melakukan pendokumentasian berupa foto.
4. Refleksi
Setelah  peneliti  melakukan  pengamatan,  data  yang  di  dapat  hasil  tersebut dievaluasi dalam bentuk refleksi yang bertujuan untuk menganalisis kondisi awal,
kesulitan yang dialami atau dihadapi anak, sehingga didapatkan kesimpulan untuk melakukan tindak lanjut. Refleksi ini dilakukan bersama guru setelah pelaksanaan
penelitian  berupa  evaluasi  terhadap  berbahasa  Jawa  anak  saat  mengulang  cerita Guru pada siklus I.